Sukses

Al-Qaidah Mengancam Perang Darah di Eropa

Dalam pernyataan yang beredar di situs muslim, Brigade Abu Hafs al Masri mengancam perang darah di Eropa jika negara-negara Eropa tak menggubris seruan Usamah bin Ladin untuk menarik pasukan dari Irak.

Liputan6.com, Dubai: Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Brigade Abu Hafs al Masri mengeluarkan ancaman melalui internet, Kamis (29/7). "Hari ini, kami mengumumkan perang darah pada Anda. Kami tidak akan berhenti sampai Anda kembali waras," demikian pernyataan yang ditandatangani Brigade Abu Hafs al Masri-Al-Qaidah.

Al-Masri mengancam akan membuat berbagai kota besar Eropa bersimbah darah. Pasalnya, negara-negara di Eropa tidak menanggapi tuntutan Usamah bin Ladin pada 15 April silam yang meminta mereka menarik pasukan dari Irak [baca: Usamah bin Ladin Menawarkan Gencatan Senjata].

Sementara itu, kelompok bernama Tauhid dan Jihad pimpinan Abu Musab al Zarqawi mengirim kaset berisi ancaman terhadap muslim Syiah. Kelompok ini mengutuk muslim Syiah karena terus menyerang muslim Sunni di Irak. Ancaman tersebut juga menyatakan membunuh sesama muslim yang melindungi atau bekerja sama dengan musuh-musuh Islam adalah sesuatu yang sah.

Hari ini, pejuang Irak kembali melemparkan mortir ke sebuah pos polisi di Taji. Dalam peristiwa ini, empat polisi luka-luka. Serangan tersebut terjadi sehari setelah ledakan bom mobil di luar pos polisi di Kota Baqouba [baca: Korban Tewas Bom di Baqouba Menjadi 68].

Dua belas pencinta binatang Korea selatan berunjuk rasa menentang konsumsi daging anjing di sebuah pasar daging. Para pengunjuk rasa menilai konsumsi daging anjing adalah praktik yang sangat kejam dan bukan budaya Korsel.

Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat menemukan zat ricin yaitu racun yang sangat berbahaya bagi manusia dalam makanan bayi Gerber Banana Yoghurt. Namun, menurut lembaga yang berlokasi di Irvine, AS, sampai saat ini, belum ada korban makanan bayi tersebut yang melapor [baca: Badan Kesehatan AS Menemukan Makanan Bayi Beracun].(TNA/Pin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini