Sukses

Hanebisho, Tisu Toilet Jepang Termahal di Dunia

Saat ini ada varian baru tisu toilet. Bukan dari segi bentuknya. Namun, sisi estetika yang dijual pada tisu itu.

Saat ini ada varian baru tisu toilet. Bukan dari segi bentuknya. Namun, sisi estetika yang dijual pada tisu itu. Bahkan, ada pembeli yang tak keberatan membayar sebesar US$ 17 atau Rp 191 ribu hanya untuk satu gulungan. Apa yang membuatnya begitu mahal?

Tisu toilet itu disebut dengan Hanebisho. Kertas pengering itu dianggap tisu paling mewah dan paling mahal di dunia.

Kertas Hanebisho dibuat dengan serat kayu yang sudah berbentuk bubur diimpor dari Kanada. Kemudian, bubur kayu itu diproses dengan aliran air terbersih di Jepang yang berasal dari sungai dengan kualitas rangking pertama di Jepang pada 2010, Sungai Nyodo.

Langkah selanjutnya, bubur kertas itu dituang ke wadah atau cetakan. Adonan itu dibiarkan matang. Api yang digunakan tak terlampau panas agar hasil Hanebisho menjadi lembut.

Proses produksi disesuaikan dengan suhu dan kelembaban setiap hari. Setelah kertas siap, pembuat setiap gulungan tisu menulis nama dan tanggal produksi di atasnya, sebelum mengirimnya ke petinggi perusahaan untuk diperiksa.

Selama 10 tahun terakhir, petinggi perusahaan itu menguji setiap gulungan Hanebisho dengan tangannya sendiri untuk memastikan kecocokan standar juga kualitas. Setelah itu, barulah gulungan tersebut kemudian dikirim ke departemen desain yang akan menghias tisu toilet dengan pola yang rumit.

Bahkan, tim desain tetap ingin sisi estetikanya tak hilang meski ada bagian tisu yang robek. Jika sudah siap, tisu akan dibungkus dengan kotak hias buatan tangan seniman Kyoto.

"Aku memberikan ayahku Hanebisho sebagai hadiah pada Hari Ayah. Dia pikir itu kertas pembungkus dan memajangnya di ruang tamu. Dia kelihatan sangat senang," kata salah satu konsumen yang menulis di website fuwafuwa-roll.com seperti dimuat Odditycentral pada Rabu (28/8/2013).

Yang membuat Hanebisho makin eksklusif adalah setiap harinya perusahaan hanya memproduksi 150 buah.

Biasanya, Hanebisho dijual dalam 2 pilihan, yakni 3 dan 8 gulungan. Tisu 3 gulungan bisa didapat dengan merogoh kocek sekitar Rp 574.000. Sementara, 8 gulungan Hanebisho bisa dibawa pulang dengan harga sekitar Rp 1,1 juta. Dengan kata lain, harga kertas toilet itu diperkirakan US$ 13 atau Rp 146 ribu hingga US$ 17 atau Rp 191 ribu. Tentu saja melampaui harga yang biasa dihabiskan untuk segulung kertas toilet. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini