Sukses

Mantan Presiden Musharraf Didakwa Membunuh Eks PM Benazir Bhutto

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf didakwa atas 3 tuduhan terkait pembunuhan pemimpin oposisi dan mantan PM Benazir Bhutto.

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf didakwa atas 3 tuduhan terkait pembunuhan pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto. Ia didakwa pasal pembunuhan, konspirasi kriminal pembunuhan, dan memfasilitasi pembunuhan.

Menanggapi dakwaan jaksa, Musharraf tidak membuat pernyataan publik di sidang, tapi sebelumnya telah membantah tuduhan tersebut. Persidangan ini ditunda hingga 27 Agustus 2013 mendatang.

"Tuduhan itu sangat tidak berdasar. Kami akan berjuang mengikuti proses hukum ini," kata pengacara Musharraf, Syeda Afshan Adil, seperti dimuat BBC, Selasa (20/8/2013).

Musharraf yang kembali ke Pakistan dari pengasingan awal tahun ini tengah menjalani tahanan rumah atas kasus pembunuhan Benazir.

Selain Musharaf, 6 orang lainnya didakwa, yakni 4 tersangka yang merupakan anggota kelompok militan dan 2 pejabat senior polisi.

Benazir dibunuh dalam kampanye pemilihan umum di Kota Rawalpindi pada Desember 2007 dalam sebuah serangan bunuh diri di Kota Garrison, Rawalpindi, dekat Islamabad. Benazir tewas setelah tertembak di leher dan dadanya.

Pihak kepolisian menyatakan pemimpin oposisi Pakistan ini baru saja meninggalkan area kampanye sejauh 50 meter dengan mobilnya ketika tertembak. Pelakunya kemudian meledakkan diri dengan bom. Sebelumnya, Bhutto berkampanye di Rawalpindi, Pakistan, di depan ribuan pendukungnya.

Pemerintahan Musharraf beberapa jam menyebutnya Bhutto meregang nyawa karena ulah Taliban.

Dituduh Khianati PM Sharif

Laporan PBB tahun 2010 menyebut kematian Benazir Bhutto sebenarnya dapat dicegah apabila pemerintahan Musharraf menyediakan keamanan yang cukup. Namun ajudannya membantah laporan itu.

Musharraf duduk berkuasa sejak 1999 setelah dia menyingkirkan Nawaz Sharif dalam sebuah kudeta. Dia memerintah negara itu selama 9 tahun sebelum akhirnya tersingkir. Dia kemudian meninggalkan Pakistan untuk hidup di pengasingan di Dubai dan London.

Mantan penguasa militer ini kembali ke Pakistan awal tahun 2013 ini dengan harapan bisa memimpin partainya dalam pemilu, tapi ia didiskualifikasi dan justru dihukum menjadi tahanan rumah atas serangkaian tuduhan yang berkaitan dengan masa kekuasaannya.

Hal itu termasuk tuduhan terkait pembunuhan seorang pemimpin suku Baloch, Nawab Akbar Bugti pada tahun 2006 dan usahanya untuk memecat seluruh peradilan tinggi pada bulan November 2007.

PM Sharif yang kini kembali berkuasa dengan memenangkan pemilu awal 2013 ini juga berencana untuk mengadili Musharraf dengan tuduhan pengkhianatan. (Riz/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.