Sukses

Putri Pemimpin `Ninja` yang Klaim Takhta Malaysia Ikut Ditahan

Selain menangkap para 'ninja', Kepolisian Kuala Lumpur juga menyita dokumen yang diduga berasal dari Filipina dan beberapa bendera.

Sekelompok orang yang terdiri dari pasangan suami istri dan 8 orang lainnya mencoba masuk Istana Negara Malaysia di Jalan Duta, Kuala Lumpur. Kelompok yang berpakaian hitam bak ninja itu hendak merebut takhta Kerajaan Malaysia. Namun polisi berhasil menghadangnya. Mereka semua dibekuk.

Seperti dimuat media Malaysia The Star, Rabu (7/8/2013), suami istri yang mengaku Raja-Ratu Malaysia dan 7 lainnya kini ditahan Kepolisian Malaysia. Sementara 1 perempuan yang merupakan putri suami istri juga ditahan. Namun tempatnya berbeda. Gadis 11 tahun itu mendekam di rumah tahanan anak.

Selain menangkap para 'ninja', Kepolisian Kuala Lumpur juga menyita dokumen yang diduga berasal dari Filipina dan beberapa bendera.

Petinggi Kepolisian Kuala Lumpur Ku Chin Wah menjelaskan, dari hasil investigasi, pria 40 tahun pemimpin kelompok yang mengklaim berhak sebagai "Yang Dipertuan Agong" itu merupakan pemimpin yang dikultuskan.

"Kami telah menyerahkan mereka semua untuk diinvestigasi lebih lanjut," jelas Ku dalam konferensi pers, Selasa 6 Agustus kemarin.

Ku enggan menjelaskan identitas 7 orang lainnya. Dia hanya menyebut mereka memegang peranan penting dalam kelompok tersebut.

"Kami juga berkordinasi dengan Kepolisian Kedah untuk mengungkap kemungkinan ada hubungan mereka dengan kelompok yang pernah menyerbu Istana Kedah."

Menurut Ku, kelompok 'ninja' tersebut diinvestigasi berdasarkan undang-undang yang melarang penantangan otoritas raja. Pelanggaran undang-undang ini bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup.

Kelompok tersebut dicurigai merupakan pengikut seorang figur Muslim Malaysia yang mengaku keturunan raja. Namun Wakil Kepala Kepolisian Kedah Ahmad Ibrahim menepisnya.

"Hingga saat ini belum adanya figur yang menyuruh mereka. Yang pasti, mereka telah mencoba masuk Istana Anak Bukit, Kedah, tahun lalu," ujar Ahmad.

Serukan Imam Mahdi

Dalam dokumen yang disita dari kelompok tersebut, tertulis sang pemimpin merupakan Tuanku Sultan Raja Merongmahawangsa II @ Sultan Kedah Asli @ Yang di-Pertuan Agong Malaysia Asli @ Raja Nusantara @ Raja Utusan Allah Akhiruzaman Fasa I and Pewaris Sah Empayar Langkasuka Panji Hitam dari Timur.

Disebutkan juga, kedatangan mereka ke Istana Negara Malaysia untuk menyerukan pembentukan 3 juta pasukan usia 16-30 tahun, demi mempersiapkan kedatangan Imam Mahdi atau yang dipercaya juru selamat menjelang kiamat.

Saat ini, Raja Malaysia sah adalah Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah (85). Peran sang raja di Malaysia selama ini dianggap seremonial, namun tetap dihormati secara publik. (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini