Sukses

Beruang Kabur dari Peternakan, Pemilik Tewas Diterkam

Tiga ekor beruang yang kabur menyerang pasangan di Korea Selatan.

Liputan6.com, Ulsan - Dua orang ditemukan tewas di Provinsi Ulsan, Korea Selatan, akibat serangan beruang. Pasangan yang tewas itu mengurus peternakan beruang.

Dilaporkan Yonhap, Jumat (9/12/2022), tiga beruang itu disebut kabur dari kandang mereka. Pasangan lansia itu berusia 60 tahunan. Mereka mengurus peternakan di Ulsan.

Pihak pemadam kebakaran dan kepolisian berkata jasad keduanya ditemukan pada Kamis malam.

Awalnya, anak perempuan dari pasangan lansia tersebut lapor polisi. Pasalnya, wanita itu kehilangan kontak dari orang tuanya selama beberapa jam. Tim damkar lantas dikerahkan ke peternakan tersebut.

Petugas lantas menemukan dua beruang hitam Asia di luar kandang mereka dan satu lagi di kandang. 

Berdasarkan luka-luka yang diderita oleh kedua pasangan lansia tersebut, petugas berkesimpulan bahwa keduanya diserang beruang hingga tewas. Ketiga beruang itu dieksekusi di TKP.

Ternak Beruang

Situs berita Postsen menyebut peternakan tersebut merupakan peternakan beruang. Namun, peternakan itu tidak terdaftar di data pemerintah. Peternakan tersebut sudah dituduh melanggar UU Hewan Liar pada 2020 dan 2021, namun hanya terkena denda.

Beruang diklasifikasi sebagai properti pribadi di Korea Selatan. Mereka tak bisa disita kecuali digunakan untuk kejahatan. Ada 22 peternakan beruang legal yang diakui oleh Kementerian Lingkungan Korea Selatan.

Situs Korean Animals menyebut situasi ternak beruang di negara tersebut sangat tragis dan membuat hewan punah. Ternak beruang ini dilakukan untuk mengambil empedu dan anggota tubuh beruang.

Empedu beruang itu digunakan untuk bahan obat tradisional.

Pemerintah Korea Selatan sebelumya berjanji akan mengakhiri peternakan empedu beruang pada 2026.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Indragiri Hulu Luka Parah Diserang Beruang Madu

Beralih ke dalam negeri, seorang warga Dusun Talang Tanjung, Desa Siambul, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, kritis setelah diserang beruang madu. Bagian wajah korban Deni luka parah karena cakaran satwa berkuku panjang tersebut.

Kasi Humas Polres Indragiri Hulu Ajun Inspektur Dua Misran menjelaskan, beruang serang warga bermula ketika korban bersama temannya masuk ke hutan pada Senin pagi, 24 Oktober 2022.

"Keduanya mencari buah jernang di dalam hutan," kata Misran, Selasa siang, 25 Oktober 2022.

Dari pagi hingga matahari di atas kepala, keduanya tidak menemukan hal berbahaya. Barulah sekitar pukul 14.00 WIB ketika mendekati sebuah semak-semak, ada beruang keluar.

Beruang langsung menerkam Deni. Korban tak bisa melarikan diri karena sudah berada dalam terkaman. "Teman korban berlari ke arah kampung meminta pertolongan warga," jelas Misran.

Tak lama setelah itu, teman korban datang bersama sejumlah warga ke hutan. Korban ditemukan sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi berlumuran darah.

"Korban mengalami luka robek di bagian mulut karena serangan binatang buas," ujar Misran.

Awalnya, korban dibawa ke Puskesmas Batang Gansal. Selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Rengat mengingat luka berat yang dialaminya.

"Agar kejadian serupa tak terulang, masyarakat supaya berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar hutan," imbuh Misran.

3 dari 3 halaman

Main di Rumah Warga

Warga di Kelurahan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, heboh dengan seekor beruang madu yang santai di bawah kolong rumah panggung. Satwa berkuku panjang itu juga bermain di halaman rumah warga.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah ke lokasi mengecek kebenaran beruang main di kolong rumah warga itu. Petugas tak menampiknya dan sudah melakukan mitigasi agar satwa dengan warga sekitar tidak saling menyakiti. 

Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar menjelaskan, beruang masuk pemukiman itu terjadi pada 30 Agustus 2022, sekitar pukul 09.00 WIB. Rumah panggung itu sedang tidak berpenghuni.

"Rumahnya kosong sehingga tidak terjadi konflik," kata Andri, Rabu (31/8/2022).

Berdasarkan video yang diterima petugas, beruang itu terlihat sehat. Beruang itu memang sering singgah ke pemukiman dan hingga kini belum ada laporan warga menjadi korban penyerangan.

"Ini sudah ketiga kalinya," kata Andri.

Beberapa waktu lalu, petugas sempat memasang kandang jebak di lokasi. Setelah perangkap dipasang, beruang tidak pernah kelihatan dan muncul lagi setelah perangkap dilepas.

"Tidak berhasil (perangkapnya), seminggu kemudian muncul lagi beruangnya," jelas Andri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.