Sukses

Uni Eropa Donasi Rp 3,2 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur

Donasi Uni Eropa diharapkan membantu 26 ribu orang yang terdampak gempa Cianjur.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Uni Eropa di Indonesia menyalurkan bantuan sebesar 200 ribu euro (Rp 2,3 miliar) untuk para korban gempa Cianjur. Bencana tersebut merenggut nyawa lebih dari 300 orang. 

Bantuan dari Uni Eropa berupa uang tunai hingga anggaran untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI). Selain ratusan korban meninggal, lebih dari 70 ribu orang terdampak.

"Warga yang paling rentan juga akan menerima hibah tunai untuk memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan dasar dan mendesak. Bantuan kemanusiaan ini akan bermanfaat bagi hampir 26.000 orang yang terkena dampak buruk gempa di Jawa Barat," tulis pernyataan resmi Kedubes Uni Eropa, dikutip Jumat (9/12/2022). 

Bantuan untuk PMI akan digunakan untuk membantu dalam menyediakan berbagai kebutuhan bagi para korban terdampak, seperti kotak P3K, barang-barang kebutuhan higenis, air bersih dan fasilitas sanitasi.

Pihak EU menjelaskan bahwa pendanaan tersebut adalah bagian dari kontribusi Uni Eropa ke Dana Tanggap Darurat Bencana atau Disaster Response Emergency Fund (DREF) dari Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

DREF dibentuk pada tahun 1985 dan didukung oleh kontribusi dari para donor. Setiap kali Palang Merah Nasional atau Bulan Sabit Merah Nasional membutuhkan dukungan dana segera untuk menanggapi bencana, mereka dapat meminta dana dari DREF.

Melalui departemen Perlindungan Sipil dan Operasi Bantuan Kemanusiaan (ECHO), Uni Eropa membantu jutaan korban konflik dan bencana setiap tahun. Dengan kantor pusat di Brussel dan jaringan kantor lapangan global, Uni Eropa memberikan bantuan kepada warga yang paling rentan atas dasar kebutuhan kemanusiaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada Patahan Baru di Gempa Cianjur, 3 Wilayah Ini Masuk Zona Bahaya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa di Cianjur, Jawa Barat merupakan patahan baru yang dinamakan Patahan Cugenang.

"Berdasarkan hasil analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis 8 Desember 2022. 

Ia mengemukakan, berdasarkan analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).

Ia menyampaikan, BMKG merekomendasikan pemukiman di daerah seluas 8,09 kilometer persegi dengan hunian sekitar 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan untuk direlokasi.

 

"Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas, maka area yang terdokumentasi untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 KM2 dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan," paparnya yang dilansir dari Antara.

Menurut Daryono, zona bahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa gempa Cianjur merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal.

"Hasil monitoring BMKG hingga Kamis, 8 Desember 2022, pukul 12.00 WIB telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan yang makin melemah secara fluktuatif, dengan frekuensi kejadian makin jarang. Magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil 1,0," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Jokowi Minta Warga Cianjur Bangun Rumah Tahan Gempa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta warga terdampak gempa Cianjur betul-betul mempergunakan bantuan stimulan yang diberikan untuk memperbaiki rumah rusak. Dia mengatakan konstruksi bangunan rumah harus mengikuti standar Kementerian PUPR yakni, rumah tahan gempa.

"Rumahnya pun juga hati-hati. Konstruksinya mengikuti apa yang sudah digariskan oleh Kementerian PU yaitu, rumah yang tahan gempa. Ada konstruksinya seperti apa, tolong ditanyakan. Mudah kok, ini mudah tapi memang harus ditanyakan," jelas Jokowi saat memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa Cianjur Jawa Barat, Kamis (8/12). 

Dia mengingatkan bahwa Indonesia nerada dalam jalur ring of fire sehingga rentan mengalami gempa bumi. Untuk itu, Jokowi menekankan rumah yang dibangun harus tahan gempa agar tidak rusak apabila bencana itu kembali datang.

"Sekali lagi saya ingatkan agar rumah yang dibangun adalah rumah yan tahan gempa, tadi kolomnya itu memang dibuat khusus. Silahkan nanti ditanyakan ke Kementerian PU," ujar Jokowi.

Dia juga meminta para warga untuk segera mulai proses pembangunan rumah rusak. Menurut dia, aparat TNI dan Polri siap membantu proses pembangunan apabila dibutuhkan.

"Agar kita bersama-sama segera membersihkan rumah kita masing-masing memulai dan nanti akan dibantu oleh TNI dan Polri, dibantu pembersihannya, dibantu pembangunannya kalau memang diperlukan. TNI dan Polri siap," kata Jokowi.

4 dari 4 halaman

53 Ribu Rumah Rusak

Jokowi menuturkan total ada 53.408 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur. Untuk tahap pertama, pemerintah memberikan bantuan kepada 8.000 rumah yang rusak.

Adapun warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan Rp 60 juta, dari semula Rp 50 juta. Sementara itu, bantuan untuk rumah rusak sedang ditambah dari awalnya Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, dan rumah ringan menjadi Rp 15 juta.

Jokowi menjelaskan Kementerian PUPR akan menentukan rumah-rumah mana saja yang masuk kategori rusak berat, sedang, dan ringan. Dia pun meminta warga tak protes dengan ketentuan tersebut.

"Jadi yang menentukan bukan Bapak/Ibu, ada wasitnya. Kalau yang menentukan bapak ibu semuanya nanti semuanya berat semuanya. Silahkan mengajukan, tetapi kalau sudah diputus oleh wasit, bapak ibu enggak bisa memprotesnya," tutur Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kabupaten Cianjur di Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi tektonik yang terjadi di darat, di kedalaman 10 Kilometer, Senin (21/11/2022).

    Gempa Cianjur

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Uni Eropa

  • PMI