Sukses

Usai G20 Indonesia dan AS Hasilkan Ragam Kerja Sama Komprehensif: JETP hingga Transisi Ekonomi Hijau

Indonesia dan AS telah mencapai berbagai kerja sama komprehensif.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Amerika Serikat telah memiliki berbagai kesepakatan yang telah terjalin selama ini. Terlebih setelah pertemuan terakhirnya di KTT G20 pada November lalu, kedua pemimpin telah menyepakati kerja sama dalam berbagai sektor. 

Dalam yang terbaru, Indonesia dan AS telah bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim, memperkuat ekonomi dan memperdalam kemitraan strategis serta melakukan semuanya dalam menghadapi beberapa tantangan yang sangat sulit.

"Pada acara Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global di Bali pada 15 November, Presiden Biden dan Jokowi menunjukkan kepada dunia bagaimana kita akan pulih bersama dan pulih lebih kuat," ujar Dubes AS untuk Indonesia, Sung Y Kim dalam press briefing di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Ia juga mengatakan bahwa negara-negara G7 memobilisasi $600 miliar pada tahun 2027 untuk investasi infrastruktur yang berkelanjutan, transparan, dan berkualitas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Dubes Sung Y Kim menambahkan bahwa Presiden Biden dan Jokowi, bersama dengan Perdana Menteri Jepang Kishida dan para pemimpin lainnya, juga mengumumkan peluncuran Kemitraan Transisi Energi Adil – juga dikenal sebagai “JET-P” – dengan Indonesia.

"Ini adalah kemitraan jangka panjang penting yang dirancang untuk mendukung transisi sektor ketenagalistrikan yang ambisius dan adil di Indonesia," ujarnya lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya JETP

Dubes Sung Y Kim melanjutkan bahwa JETP merupakan sebuah kesepakatan penting untuk Indonesia. 

"JETP akan mengurangi biaya pendanaan Indonesia dan membuka potensi modal swasta dalam jumlah besar," ujar Dubes Kim. 

"Paket pembiayaan bersejarah senilai $20 miliar ini akan memungkinkan proyek penonaktifan batu bara dan proyek energi terbarukan untuk terus maju," tambahnya.

Dubes Kim juga memaparkan bahwa biaya pendanaan proyek infrastruktur di Indonesia cukup tinggi, yang membatasi pertumbuhan negara dan transisi ke teknologi hijau baru.

Pinjaman lunak JETP – dengan suku bunga dan persyaratan yang menguntungkan – dan jaminan keuangan akan secara signifikan mengurangi biaya pembiayaan untuk Indonesia – dan, bersama dengan hibah dan pendanaan sektor swasta, akan memfasilitasi transisi energi Indonesia tanpa menimbulkan beban fiskal.

3 dari 4 halaman

Transisi Menuju Ekonomi Hijau

Dubes Kim juga mengatakan bahwa Indonesia dan AS akan mencapai transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang modern.

"Energi terbarukan adalah masa depan. Investasi ini sangat penting dan tepat waktu -- dan akan memiliki manfaat jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya. 

Di luar JETP, Presiden Biden juga mengumumkan Millennium Challenge Corporation Compact senilai $698 juta untuk mengembangkan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi dan ramah iklim di lima provinsi Indonesia; membangun kapasitas pasar keuangan Indonesia; dan untuk meningkatkan akses keuangan bagi usaha milik perempuan dan usaha mikro, kecil, dan menengah.

4 dari 4 halaman

Apresiasi AS untuk KTT G20

Lebih jauh, Dubes Kim turut menyampaikan apresiasi Amerika Serikat untuk Indonesia atas penyelenggaraan KTT G20. 

"Saya juga ingin memuji kepemimpinan G20 Indonesia dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, termasuk peluncuran Dana Pandemi, yang akan menciptakan dunia yang lebih sehat dan lebih aman. Amerika Serikat dengan bangga menjanjikan $450 juta untuk membantu menutup kesenjangan global dalam pembiayaan untuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi," ujarnya lagi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.