Sukses

Kemlu Gelar IPDF untuk Tingkatkan Kerja Sama dengan Pasifik

Indonesia lewat Kemlu RI menggelar IPDF guna meningkatkan kerja sama dengan Pasifik.

Liputan6.com, Bali - Indonesia telah menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik. Maka dari itu, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) mengadakan pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali, 6 Desember 2022. 

Acara ini merupakan manifestasi komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama, termasuk kerja sama pembangunan dengan negara-negara Pasifik.

Ini juga merupakan bagian dari visi Pacific Elevation, di mana Indonesia secara konsisten terus memperkuat kerja sama dengan Pasifik. Sebelumnya pada tahun 2019, Indonesia menyelenggarakan Indonesia South Pacific Forum. Sementara di tahun 2019 dan 2021, Indonesia juga menyelenggarakan Pacific Exposition.

Menlu Retno Marsudi pun turut menyampaikan kunjungannya ke beberapa negara Pasifik Selatan seperti Fiji dan Kepulauan Solomon. 

"Dan selama presidensi Indonesia di G20, Indonesia memberikan perhatian terhadap negara-negara kepulauan kecil di Pasifik. Wakil dari PIF diundang dalam KTT G20," ujarnya dalam press briefing bersama media usai pertemuan IPFD, Rabu (7/12/2022).

Menlu Retno juga menambahkan bahwa sejumlah kerjasama konkret (concrete deliverables) juga didedikasikan untuk negara-negara Pasifik.

"Sedikitnya ada 10 proyek yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara Pasifik dalam konteks G20, 2 diantaranya adalah inisiatif Indonesia," tambahnya lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peserta IPFD

Pertemuan IPFD ini dihadiri oleh 17 negara dan teritori dari Pasifik, 4 organisasi sub-regional, regional, dan multilateral serta 5 negara undangan.

Termasuk di antara yang hadir adalah Perdana Menteri Nieu dan 6 menteri dari Australia, Cook Islands, Micronesia, New Zealand, Papua New Guinea, dan Timor Leste serta satu wakil menteri dari Tonga.

Kemudian, tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah “Grow and Prosper Together."

Dalam pertemuan ini, dua isu utama yang diangkat adalah ​Economic Development (Pembangunan Ekonomi) serta Human Development atau People's Welfare (Pengembangan SDM).

 

3 dari 4 halaman

Alami Tantangan yang Sama

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia mengalami tantangan yang sama dengan negara-negara di Pasifik. 

"Oleh karena itu, kita harus mengatasi tantangan-tantangan tersebut secara bersama juga sebagai satu keluarga besar Pasifik," ujar Menlu Retno.

Ia juga menambahkan bahwa penguatan hubungan dengan negara-negara Pasifik menjadi salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia selama 8 tahun terakhir. 

 

4 dari 4 halaman

Fokus untuk Negara Pasifik

Ke depannya, Menlu Retno menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi fokus sekaligus perhatian bagi negara Pasifik. 

Pertama, memastikan Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

"Dan untuk mencapai ini, kita harus memajukan strategic trust dan spirit kolaborasi," ujarnya. Retno juga mengatakan bahwa prinsip-prinsip hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah harus ditegakkan.

"Saya juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun arsitektur regional yang kuat dan inklusif," tambahnya. 

Kedua, pentingnya memajukan kerja sama tidak hanya komitmen politik, tetapi juga kerja sama yang konkret.

Ketiga, yang perlu menjadi fokus adalah membuat platform pembangunan yang komprehensif dan inklusif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.