Sukses

Bandit Nigeria Tembaki Mobil Patroli Tewaskan 4 Polisi, Pelaku Diburu

Penyerang yang tiba dengan sepeda motor menembaki mobil patroli polisi di luar pasar mingguan di Yar Bulutu, Nigeria.

Liputan6.com, Sokoto - Serangan kelompok bersenjata kembali melanda Nigeria.

"Orang-orang bersenjata di barat laut Nigeria telah menewaskan enam orang, termasuk empat polisi, dalam kekerasan terbaru yang melanda wilayah itu," kata polisi Selasa 6 Desember 2022 seperti dikutip dari AFP, Rabu (7/12/2022).

Penyerang yang tiba dengan sepeda motor menembaki mobil patroli polisi di luar pasar mingguan di Yar Bulutu, sebuah desa di negara bagian Sokoto dekat perbatasan dengan Niger, kata juru bicara polisi negara bagian Sanusi Abubakar.

"Kami kehilangan empat polisi dalam serangan bandit yang juga menembak mati dua warga sipil," katanya kepada AFP. Keduanya adalah pedagang yang ditembak saat penyerang mencoba melarikan diri.

"Kami telah meluncurkan perburuan untuk para penyerang dan kami yakin mereka akan ditangkap," katanya.

Abubakar mengatakan serangan penembakan itu bisa menjadi pembalasan, atas pembunuhan bandit minggu lalu oleh polisi di Distrik Silame selama serangan yang gagal terhadap penduduk.

Nigeria barat laut dan tengah adalah pusat geng kriminal yang disebut bandit oleh penduduk setempat yang menyerbu desa, membunuh, dan menculik penduduk setelah menjarah dan membakar rumah.

Para bandit, yang secara resmi dinyatakan sebagai teroris, mempertahankan kamp di Hutan Rugu, mengangkangi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger.

Komunitas di Sabon Birni Sokoto diserang secara berkala oleh bandit yang menyelinap dari tempat persembunyian mereka di negara bagian Zamfara yang berdekatan.

Analis mengatakan geng-geng yang didorong oleh motif keuangan semakin menjalin aliansi dengan militan dari timur laut yang melakukan pemberontakan selama 13 tahun untuk mendirikan negara Islam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Setelah Menembaki Masjid di Nigeria, Kelompok Bersenjata Culik 19 Jemaah

Sebelumnya juga dilaporkan serangan pada sebuah masjid di wilayah barat laut Nigeria yang bergejolak, sejumlah pria bersenjata kemudian menculik 19 jemaah kata polisi pada Minggu 4 Desember 2022.

Mengutip laporan VOA Indonesia, Senin (5/12/2022), para penyerang menyerbu masjid di Desa Maigamji, negara bagian Katsina, saat para jemaah sedang melaksanakan salat pada Sabtu 3 Desember malam (sejumlah sumber menyebut serangan terjadi Jumat 2 Desember pagi).

Para pelaku kemudian melakukan penculikan setelah menembak dan melukai seorang imam dan seorang jemaah lainnya, kata juru bicara polisi setempat, Gambo Isah.

"Anggota kami bergerak dan mengejar para bandit dan berhasil menyelamatkan enam jemaah dari penculiknya, sementara upaya sedang dilakukan untuk membebaskan 13 orang lainnya," tambahnya.

Dua orang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit, imbuhnya lagi.

Wilayah Nigeria barat laut dan tengah telah diteror oleh geng-geng kriminal yang dikenal sebagai bandit. Mereka kerap melakukan penggerebekan di desa-desa untuk mencuri ternak, menculik orang untuk mendapatkan tebusan, dan membakar rumah-rumah setelah menjarahnya.

Sandera biasanya dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan kepada geng, yang berlindung di Hutan Rugu yang luas. Hutan Rugu membentang di empat negara bagian di barat laut Nigeria, termasuk Katsina.

Bulan lalu, 15 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangkaian serangan bandit di desa-desa di negara bagian Kaduna yang berdekatan, kata pihak berwenang.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari berada di bawah tekanan kuat untuk mengakhiri kekerasan itu sebelum dia meninggalkan jabatannya tahun depan, setelah menjabat selama delapan tahun.

3 dari 4 halaman

Kelompok Bersenjata di Nigeria Culik 100 Orang Lebih dari 4 Desa, Termasuk Wanita dan Anak

Kasus lainnya, lebih dari 100 orang, termasuk wanita dan anak-anak, diculik ketika orang-orang bersenjata menyerbu empat desa di negara bagian Zamfara barat laut Nigeria pada Minggu 20 November 2022, kata komisaris informasi dan penduduk pada Senin 23 November.

Penculikan telah menjadi endemik di Nigeria barat laut ketika gerombolan pria bersenjata keliling menculik orang dari desa, jalan raya dan pertanian, dan meminta uang tebusan dari kerabat mereka.

Lebih dari 40 orang diculik dari Desa Kanwa di daerah pemerintah daerah Zurmi di Zamfara, kata komisaris informasi Zamfara Ibrahim Dosara dan seorang penduduk setempat.

37 orang lainnya yang jadi korban penculikan, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diambil di komunitas Kwabre di wilayah pemerintah daerah yang sama, tambah warga yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

"Saat ini Desa Kanwa sepi, para bandit membagi diri menjadi dua kelompok dan menyerang masyarakat. Mereka menculik anak-anak berusia antara 14 hingga 16 tahun dan perempuan,” kata warga desa Kanwa itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/11/2022).

Di komunitas Yankaba dan Gidan Goga di wilayah Pemerintah Daerah Maradun, setidaknya 38 orang diculik saat bekerja di ladang mereka, kata penduduk.

Komisaris informasi Dosara menuduh orang-orang bersenjata menggunakan korban penculikan sebagai tameng manusia melawan serangan udara dari militer.

Pasukan Nigeria telah meluncurkan serangkaian serangan udara di Zamfara dan negara bagian utara bermasalah lainnya, menetralkan banyak pemberontak dan mengusir mereka dari tempat persembunyian mereka di kawasan hutan lindung yang luas.

Militer negara itu juga mendapat kecaman setelah beberapa serangan udaranya ditemukan menyebabkan kematian warga sipil.

Bulan lalu, Angkatan Udara Nigeria mengatakan sedang meninjau "semua tuduhan serangan udara yang tidak disengaja terhadap warga sipil serta meninjau keadaan yang mengarah ke serangan tersebut."

4 dari 4 halaman

Dianggap Hina Ibu Negara Nigeria, Mahasiswa Ini Ditangkap dan Terancam Penjara 2 Tahun

Kasus lainnya di Nigeria terkait penghinaan berujung ancaman bui. Ini terjadi karena target yang dihina adalah seorang ibu negara.

Menurut laporan AFP, yang dikutip Jumat (2/12/2022), Nigeria telah mendakwa seorang siswa dengan "pencemaran nama baik" karena memposting twit tentang penampilan fisik ibu negara negara itu. Demikian menurut informasi dari pengacaranya dan sumber peradilan yang mengatakan pada Kamis 1 Desember.

Aminu Adamu yang lahir pada tahun 1998, ditangkap di universitasnya di negara bagian Jigawa utara pada 18 November dan dipindahkan ke ibu kota Abuja, lima bulan setelah postingan daringnya tentang Aisha Buhari, istri presiden.

Adamu, yang berasal dari Azare di Negara Bagian Bauchi, adalah mahasiswa tingkat akhir di Departemen Manajemen Lingkungan dan Toksikologi Federal University Dutse (FUD).

Menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh AFP dan sumber yudisial yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, Adamu ditahan setelah ibu negara mengajukan pengaduan yang memicu penyelidikan polisi.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal itu, komisaris polisi ibu kota mengajukan gugatan terhadap mahasiswa tersebut.

"Dia diadili pada hari Selasa (1 Desember)," kata pengacaranya, Chijioke Kingsley Agu, kepada AFP melalui telepon.

"Tuduhan itu adalah pencemaran nama baik pidana terhadap ibu negara."

Adamu ditahan di penjara Suleja dekat Abuja sambil menunggu permohonan jaminan disidang, dan kasusnya ditunda hingga 30 Januari 2023.

Menurut hukum pidana Nigeria, Adamu terancam hukuman dua tahun penjara.

Sejauh ini pihak kepolisian Nigeria belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari AFP.

Isi Twit

Menurut pemberitaan leadership.ng, twit tersebut, yang diposting dalam bahasa Hausa pada Juni 2022, berbunyi: "Su mama anchi kudin talkawa ankoshi."

Twit Adamu disertai dengan foto Nyonya Buhari yang jika diterjemahkan berarti "Mama telah memakan uang orang miskin dan sekarang puas."

Pengadilan memerintahkan penahanannya setelah dakwaannya di pengadilan pada Rabu 29 November.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.