Sukses

Sebut Perang dengan Rusia Seperti Genosida Holodomor, Menlu Ukraina: Kami Tak Akan Menyerah

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kondisi negaranya saat ini, di tengah perang Rusia Ukraina, seperti peristiwa Holodomor yang dilakukan oleh Joseph Stalin.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kondisi negaranya saat ini, di tengah perang Rusia Ukraina, seperti peristiwa Holodomor yang dilakukan oleh Joseph Stalin.

Lewat akun Twitter @DmytroKuleba yang dikutip Sabtu (26/11/2022), ia menyebut bahwa 90 tahun yang lalu  Joseph Stalin menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk membuat jutaan orang Ukraina kelaparan.

"Nyalakan lilin malam ini untuk mengenang para korban genosida Holodomor 1932-1933 dan kelaparan buatan massal 1921-1922 dan 1946-1947. Kami bertahan saat itu dan kami tidak akan menyerah atau hancur hari ini," tulisnya.

Apa itu Holodomor?

Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum dari Kementerian Luar Negeri Ukraina terkait Holodomor:

● Holodomor tahun 1932-1933 adalah kebijakan kelaparan buatan manusia yang diperkenalkan oleh rezim Soviet terhadap rakyat Ukraina. Holodomor memenuhi definisi genosida menurut Article II of the Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide (Pasal II Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida).

● Setelah Stalin memusatkan kekuasaan penuh di Uni Soviet di tangannya pada akhir 1920-an, dia memperkenalkan kebijakan totaliter yang ditentang secara besar-besaran oleh orang Ukraina. Sementara saat ini, sebagai tindakan penaklukan total, Moskow (sebutan untuk Rusia) melakukan genosida dengan penyitaan paksa biji-bijian dan makanan lain dari Ukraina, terutama dari mereka yang tinggal di pedesaan.

● Jumlah pasti korban genosida Holodomor sulit ditentukan karena rezim komunis melakukan segalanya untuk menyembunyikan kejahatannya. Namun menurut data para ilmuwan, setidaknya 3,9 juta orang mati kelaparan di Ukraina pada tahun 1932-1933; 600 ribu lainnya adalah korban yang belum lahir. Dengan demikian kerugian demografis kumulatif diperkirakan mencapai 4,5 juta jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gambaran Perang Holodomor dan Perang Rusia Vs Ukraina, Mengulang Genosida

Berikut ini gambaran dari Kemlu Ukraina soal peristiwa pengulangan genosida era Joseph Stalin vs Vladimir Putin:

● Stalin membuat jutaan orang Ukraina kelaparan sebagai bagian dari kebijakan genosidanya di Ukraina. Dengan menghancurkan infrastruktur pertanian Ukraina dan merusak kerja kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, sementara saat ini Vladimir Putin menggunakan makanan sebagai senjata untuk mengimplementasikan agenda politik agresifnya di dunia.

● Seperti selama Holodomor tahun 1932-1933, Rusia sekarang mengulangi genosida terhadap rakyat Ukraina.

● Tujuan Rusia baik dalam perang ini dan selama Holodomor adalah tetap menjadi penghapusan identitas Ukraina dan bangsa Ukraina. Untuk mencapai hal ini, Rusia berupaya mematahkan keinginan Ukraina untuk melawan, menggunakan berbagai alat teror.

● Seperti pada masa Soviet, saat ini Rusia secara aktif mengejar asimilasi dan rusifikasi Ukraina di wilayah pendudukan Ukraina. Untuk menghilangkan identitas, budaya, dan bahasa Ukraina, Rusia membunuh dan mendeportasi warga Ukraina dan menghancurkan infrastruktur Ukraina, termasuk penyimpanan biji-bijian dan elevator, serta membakar literatur Ukraina.

 

3 dari 4 halaman

Kata Kemlu Ukraina Soal Holodomor Vs Rezim Rusia

Kemlu Ukraina menyebut rezim Soviet melakukan Holodomor tahun 1932-1933, sedangkan rezim Rusia memulai #HungerGames dunia.

Jutaan orang Ukraina disebut kehilangan nyawa karena kelaparan buatan manusia, Holodomor. Akibat perang Rusia yang sedang berlangsung melawan Ukraina, penduduk di belahan dunia lain mengalami kekurangan pangan yang parah.

Kemlu Ukraina menyebut bahwa ratusan juta orang di Afrika dan Asia mungkin menderita akibat kehancuran infrastruktur pertanian dan blokade ekspor biji-bijian Ukraina oleh Rusia. Sebelum invasi tahun 2022, Ukraina menguasai 47% bunga matahari, 17% jelai, 14% jagung, dan 10% pangsa pasar dunia gandum. Di negara-negara seperti Lebanon, India, Irak, dan Cina, barang pertanian tertentu dari Ukraina menyumbang lebih dari 50% impor mereka.

"Demikian pula, seperti yang terjadi 90 tahun yang lalu selama Holodomor, Rusia kembali mencuri biji-bijian dan produk lainnya dari wilayah yang didudukinya di Ukraina. Rusia menjual biji-bijian ini di pasar dunia, menghasilkan uang untuk membiayai perang agresi melawan Ukraina lebih lanjut," jelas Kemlu Ukraina dalam pernyataan yang disampaikan Kedubes Ukraina di Jakarta.

"Masyarakat internasional tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu. Dunia tidak menghentikan Holodomor 90 tahun yang lalu, tetapi itu dapat mencegah Rusia membuat orang kelaparan di wilayah yang paling rentan."

 

4 dari 4 halaman

Pengakuan Holodomor

Kemlu Ukraina menyebut bahwa genosida yang dilakukan Joseph Stalin 90 tahun lalu telah diakui sejumlah negara. 

"Kita harus memulihkan keadilan sejarah – mengakui Holodomor tahun 1932-1933 sebagai genosida rakyat Ukraina dan mencegah Rusia melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida lebih lanjut," demikian menurut Kemlu Ukraina.

Hingga hari ini, disebutkan bahwa 17 negara telah mengakui Holodomor sebagai genosida di tingkat parlementer, 9 di tingkat regional, dan 21 negara mendirikan tugu peringatan yang didedikasikan untuk Holodomor.

"Kejahatan yang tidak dihukum dan kesalahan yang tidak diakui kembali dalam skala yang lebih buruk. Oleh karena itu, sangat penting sekarang, tidak seperti sebelumnya, untuk mengenali genosida tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.