Sukses

Kebakaran Apartemen di Xinjiang Tewaskan 10 Orang, Api Baru Padam 3 Jam

Kebakaran melanda sebuah gedung apartemen di wilayah Xinjiang, China barat laut dan telah menewaskan 10 orang serta melukai sembilan lainnya, kata pihak berwenang, Jumat 25 November 2022.

Liputan6.com, Beijing - Kebakaran melanda sebuah gedung apartemen di wilayah Xinjiang, China barat laut dan telah menewaskan 10 orang serta melukai sembilan lainnya, kata pihak berwenang, Jumat 25 November 2022.

"Kebakaran terjadi di sebuah gedung tinggi di ibu kota regional Urumqi pada Kamis 24 November malam sekitar pukul 11.50 GMT," kata kantor berita Xinhua yang dikutip Jumat (25/11/2022).

"Kobaran api membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk dipadamkan. 10 orang meninggal meski mendapat perawatan darurat," lapor Xinhua.

"Luka-luka yang diderita oleh sembilan orang lainnya tidak mengancam jiwa," tambah laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa penyelidikan atas kebakaran itu telah dimulai.

Tragedi itu terjadi beberapa hari setelah 38 orang tewas dalam kebakaran, di sebuah perusahaan perdagangan industri di China tengah yang disebabkan percikan las yang menyulut kain katun.

Empat orang telah ditahan atas kebakaran di Kota Anyang dan otoritas setempat memerintahkan pemeriksaan keselamatan menyeluruh.

Infrastruktur yang menua, kesadaran keselamatan yang buruk, dan dalam beberapa kasus, korupsi pemerintah telah menyebabkan serangkaian kebakaran, ledakan, dan runtuhnya bangunan baru-baru ini di sekitar China.

Negara itu saat ini terus bergulat dengan wabah baru COVID-19, mendorong lockdown dan pembatasan perjalanan yang kaku yang memengaruhi jutaan orang.

Kebakaran besar sebelumnya terjadi di gedung pencakar langit 42 lantai di kota Changsha, China tengah di provinsi Hunan pada hari Jumat.

Pihak berwenang mengatakan bahwa hingga pukul 16.20 waktu setempat (4:20 ET), api telah padam dan tidak ada korban jiwa yang diketahui, menurut penyiar negara China CCTV, demikian seperti dikutip dari CNN, Sabtu (17/9/2022).

Departemen pemadam kebakaran Hunan mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun Weibo resminya bahwa mereka diberitahu sekitar pukul 15.48 waktu setempat bahwa kebakaran telah terjadi di Gedung Telekomunikasi China di Distrik Furong kota itu.

Changsha Fire and Rescue mengirim 36 mobil pemadam kebakaran dan 280 petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian, kata pernyataan itu.

Setelah penyelidikan awal, ia menemukan dinding luar bangunan itu terbakar, katanya.

Video media sosial yang beredar jumat menunjukkan api menelan gedung pencakar langit, yang, menurut pemadam kebakaran, tingginya 218 meter (715 kaki).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kebakaran di Pabrik China Tewaskan 38 Orang, 240 Petugas Padamkan Api 4 Jam

Kebakaran belum lama ini terjadi di sebuah workshop di Kota Anyang di Provinsi Henan, China tengah, kata media pemerintah China, mengutip pihak berwenang setempat seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (22/11/2022). 

"Sebanyak 38 orang tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit setelah sebuah pabrik di Anyang, Provinsi Henan, China tengah, terbakar pada Senin sore, China Media Group melaporkan hari Selasa.

Laporan CGTN menyebut, api berhasil dijinakkan pada pada Senin 21 November 2022 pukul 20.00 WIB dan benar-benar padam sekitar tengah malam.

Tim pemadam kebakaran lokal mengirim 63 kendaraan dan 240 petugas pemadam kebakaran untuk penyelamatan. Kementerian Manajemen Darurat China juga telah mengirim tim ke tempat kejadian.

Polisi setempat telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, kebakaran terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat (08:00 GMT) dan membutuhkan waktu sekitar empat jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkannya.

Menurut pernyataan pemerintah, lebih dari 200 pekerja penyelamat dan 60 petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api, dan konselor psikologis berada di lokasi untuk keluarga korban.

Kebakaran terjadi di sebuah pabrik milik sebuah perusahaan kecil pribadi di high tech zone atau zona teknologi tinggi Anyang, kata media pemerintah tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang pekerjaan perusahaan tersebut.

Daftar online untuk perusahaan, Kaixinda, mengatakan itu adalah grosir yang berurusan dengan berbagai barang industri termasuk apa yang digambarkan sebagai bahan kimia khusus.

3 dari 3 halaman

Sejarah Kecelakaan Industri China

China memiliki sejarah kecelakaan industri, sering kali disebabkan oleh kepatuhan yang buruk terhadap aturan keselamatan di lingkungan yang seringkali sangat kompetitif. Kondisi penyimpanan yang buruk, pintu keluar yang terkunci, dan kurangnya peralatan pemadam kebakaran sering disebut sebagai penyebab langsung kebakaran.

Pada Maret 2019, sebuah ledakan di sebuah pabrik kimia di Yancheng, yang terletak sekitar 260 km (162 mil) utara Shanghai, menewaskan 78 orang dan menghancurkan rumah dalam radius beberapa kilometer di sekitarnya.

Pada 2015, sebuah ledakan raksasa di Tianjin utara di sebuah gudang kimia menewaskan 165 orang dalam salah satu kecelakaan industri terburuk di Tiongkok.

Henan juga telah menyaksikan sejumlah insiden mematikan yang berujung pada penangkapan pejabat setempat.

Lima di antara mereka ditangkap setelah bangunan runtuh yang menewaskan 53 orang di pinggiran ibu kota provinsi Changsha pada April.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.