Sukses

Pangeran Arab Saudi Raih Gelar Doktor Kehormatan di Thailand

Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meraih gelar doktor kehormatan di bidang pertanahan.

Liputan6.com, Bangkok - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meraih gelar doktor kehormatan dari universitas di Thailand. Gelar itu diberikan ketika Pangeran MbS sedang menghadiri APEC di Thailand.

Berdasarkan Saudi Gazette, Minggu (20/11/2022), gelar yang diberikan adalah doktor kehormatan di bidang pengetahuan lahan untuk pembangunan berkelanjutan. Pihak pemberi gelar adalah Universitas Kasetsart.

Pangeran MbS sedang berkunjung ke Thailand selama tiga hari. Kunjungan itu dibuat setelah ia menghadiri G20 Summit dan bertemu Presiden Yoon Suk Yeol di Korea Selatan.

Universitas Kasetsart berlokasi di Bangkok. Pihak fakultas kampus tersebut datang ke kediaman Pangeran MbS di Bangkok untuk memberikan gelar tersebut.

Pangeran MbS dan pihak kampus sempat berbincang terkait inisiatif dan solusi di bidang lingkungan dari pemerintahan Saudi, serta dukungan kepada tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Pangeran MbS juga menegaskan bahwa Arab Saudi mendukung segala upaya-upaya di bidang lingkungan, termasuk melawan tantangan-tantangan iklim dan mempromosikan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pada pertemuan itu, Pangeran MbS ditemani sejumlah menteri, termasuk Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman hingga Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan.

Selama tiga hari berkunjung ke Thailand, Pangeran MbS sempat bertemu dengan Raja Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua di Chakri Maha Parsat Throne Hall, serta bertemu Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha.

Usai pulang dari Thailand, Pangeran Arab Saudi itu pulang ke Timur Tengah untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi Dorong Pemimpin APEC Perkuat Kerja Sama

Sebelumnya dilaporkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong pemimpin ekonomi APEC untuk memperkuat kerja sama konkret dalam menghadapi krisis global mulai dari krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, hingga ancaman resesi.

Hal ini disampaikan saat menyampaikan intervensinya pada pertemuan pemimpin Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) sesi 1 di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok Thailand, Jumat (18/11/2022).

"Dalam jangka pendek, kolaborasi mutlak diperlukan untuk atasi inflasi dan pastikan ketahanan pangan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Dia mendorong perwujudan APEC Food Security Roadmap Towards 2030 untuk memastikan ketahanan pangan melalui teknologi yang inovatif dan digitalisasi, peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem pangan, serta kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.

"Ketersediaan pupuk dan pakan ternak juga perlu diperhatikan untuk cegah krisis pangan menyerang lebih dari tiga miliar masyarakat," ujarnya.

Dalam jangka panjang, Jokowi mendorong penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Menurut dia, ekonomi digital dan transformasi digital penting untuk pemulihan ekonomi yang inklusif.

"Sejak pandemi manfaat ekonominya semakin dirasakan, mulai dari telemedisin, jasa antar makanan, pembayaran digital, hingga keterlibatan UMKM di marketplace," tutur dia.

"Kita harus bangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan start-ups khususnya melalui penguatan keterampilan dan literasi digital," sambung Jokowi.

3 dari 4 halaman

Ekonomi Hijau

Dalam pertemuan tersebut, dia turut mendorong ekonomi hijau bagi pemulihan ekonomi kawasan.

Jokowi menilai ekonomi hijau adalah masa depan ekonomi kawasan dan sudah lebih 90 miliar dolar AS digunakan untuk membangun berbagai proyek hijau di APEC.

"Untuk itu, saya menyambut baik inisiatif Thailand The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy. Inisiatif ini akan membuka akses terhadap pembiayaan, teknologi, inovasi, dan penguatan kapasitas," jelasnya.

Jokowi menegaskan penguatan kolaborasi antaranggota APEC merupakan kunci untuk mencapai semua hal tersebut.

Sebelum memulai sesi pertemuan, saat tiba di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jokowi disambut langsung Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha. Keduanya juga melakukan sesi foto bersama.

4 dari 4 halaman

Jokowi Kembali ke Indonesia Usai Hadiri KTT APEC Thailand

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak kembali ke Tanah Air usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand.

Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Suvarnabhumi dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 pada Jumat sekitar pukul 19.10 waktu setempat. 

Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Jumat malam, turut melepas keberangkatan Presiden yaitu Wakil Perdana Menteri Thailand Wissanu Krea-ngam beserta istri Watcharaporn Krea-ngam, Dubes RI di Bangkok Rachmat Budiman dan istri Riet Rietanty, Atase Pertahanan RI di Bangkok Kolonel Inf. Yesi Kristian Mambu dan istri Jona Arya Dilla, serta Atase Udara RI di Bangkok Kolonel Pas. Firman Manurung.

Selama di Thailand, Presiden Jokowi menghadiri jamuan makan malam para pemimpin APEC, sesi KTT APEC hingga sejumlah dialog.

Di sela-sela KTT, Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee, dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.