Sukses

Deklarasi KTT G20 Bali: Jangan Jadi Negara Tempat Berlindung Koruptor

Berikut Deklarasi G20 pada poin 36 hingga 50.

Liputan6.com, Bali - Deklarasi G20 telah dirilis pada Rabu (16/11/2022). Isu korupsi turut menjadi sorotan dalam deklarasi tersebut. 

Pada poin 49, para anggota G20 berdeklarasi bahwa tidak ingin menjadikan negara mereka sebagai sarang koruptor, serta berjanji untuk mencegah korupsi di berbagai lini. 

"Kami menegaskan lagi komitmen kita untuk menolak suaka bagi pelaku korupsi dan aset-asetnya, sesuai dengan hukum dalam negeri. Kami juga mengakui pentingnya memitigasi risiko korupsi di semua sektor," demikian bunyi poin 49 dari deklarasi G20 Bali.

Berikut rangkuman deklarasi G20 Bali dari nomor 36-50: 

36. G20 mendukung sistem perdagangan yang adil, tak diskriminatif, terbuka, inklusif, berkelanjutan dan setara. Prinsip-prinsip itu juga digunakan untuk membangkitkan ekonomi global dari pandemi COVID-19.

37. G20 berkomitmen melaksanakan kerja sama perdagangan dan investasi internasional untuk mengatasi masalah rantai pasokan, serta menghindari disrupsi dagang. WTO juga didukung agar konsisten.

38. G20 mengakui pentingnya merevitalisasi investasi infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, dan terjangkau.

39. G20 menyorot disrupsi dari teknologi digital dan otomasi di dunia kerja. G20 pun berkomitmen untuk mendukung pekerjaan yang layak, serta menghapus tenaga kerja anak dan paksa.

40. G20 menegaskan dukungan kepada para migran, termasuk migran pekerja dan pengungsi.

41. G20 menegaskan bahwa mereka berkomitmen agar adanya pendekatan yang adil, inklusif, serta berkelanjutan untuk keadilan sosial yang lebih besar, kerja layak, dan perlindungan sosial bagi semuanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lawan Korupsi

42. G20 prihatin atas krisis multidimensional yang terjadi, termasuk COVID-19. Kurangnya ruang fiskal dan akses yang tak setara terhadap keuangan dan teknoogi juga menjadi tantangan meraih Agenda for Sustainable Development 2030 dan Addis Ababa Action Agenda. G20 pun siap bekerja sama agar agenda 2030 itu akan tercapai.

43. Untuk mencapai target di 2030 tersebut, G20 akan memperkuat kerja sama dengan negara-negara berembang lain, termasuk dengan negara-negara SIDS (Small Island Developing States) di Pasifik dan Karibia. G20 juga akan memberi dukungan pada Afrika.

44. G20 menegaskan bahwa akses ke pendidikan adalah hak asasi manusia. Pendidikan dinilai sebagai alat yang penting untuk meraih pemulihan ekonomi yang inklusif dan sustainable.

45. G20 mengakui pentingnya penelitian dan inovasi di sumber daya berkelanjutan di berbgai sektor, terutama di tengah krisis kesehatan, iklim, pangan, dan energi.

46. Wanita dan anak perempuan lebih terdampak akibat COVID-19 dan krisis-krisis lainnya. G20 pun mempertegas komitmen mereka atas kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

47. G20 menegaskan pentingnya pariwisata untuk pemulihan ekonomi global. Turut disorot pentingnya wisata yang berbasis komunitas, berfokus pada manusia, berkelanjutan, serta resilien.

48. G20 menaegaskan peran budaya sebagai pemicu pertumbuhan berkelanjutan. G20 berkomitmen mengembangkan kebijakan-kebijakan yang ditarik dari keanekaragaman budaya sebagai sumber kehidupan yang berkelnjutan.

49. G20 berkomitmen untuk tidak bertoleransi kepada korupsi. Negara-negara diajak menolak menjadi sarang koruptor atau aset-aset koruptor. G20 juga akan memperkuat keterlibatan akademisi, sipil, media, dan sektor swasta untuk mendorong kultur integritas.

50. G20 mengakui pentingnya upaya yang lebih kuat dari komunitas internasional agar secara efektif melawan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan profilerasi.

 

3 dari 4 halaman

Delegasi Beri Apresiasi ke Jokowi dan G20 Indonesia

Perhelatan KTT G20 sudah usai. Palu kepemimpinan berikutnya telah diserahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke PM India Narendra Modi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menjalankan Presidensi G20 Indonesia 2022, yang ditandai dengan capaian hasil konkret untuk sejumlah proyek dan isu strategis, seperti transisi energi. 

Keberhasilan Presiden Jokowi itu mendapat apresiasi dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah, kepada wartawan di Bali International Convention Center (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022) seperti dikutip dari Indonesia.go.id.

"Semua delegasi KTT G20 memberi apresiasi terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Faizasyah.

Menurut Faizasyah, Indonesia mengemban tanggung jawab kepemimpinan yang besar kepada dunia, termasuk negara-negara berkembang. 

Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Indonesia dalam sebagai Presidensi G20 sepanjang tahun ini.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di BICC, Nusa Dua, Bali, Senin 14 November 2022.

Guterres menyatakan, Presidensi Indonesia telah berhasil mendorong dialog dan meraih beberapa kesepakatan di antara negara G20 di tengah situasi yang menantang.

4 dari 4 halaman

India Pimpin G20 Tahun Depan

Presiden Joko Widodo juga telah menyerahkan kepemimpinan Presidensi G20 kepada India. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap mensukseskan Presidensi G20 India pada tahun 2023.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

"Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan kepemimpinan Presidensi G20 berikutnya," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).

"Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari troika, tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan Presidensi G20 India," sambungnya.

Dia meyakini, dibawah kepemimpinan PM Modi, G20 akan terus bergerak. Jokowi juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung Presidensi G20 India.

"Amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan global, serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan Yang Mulia PM Narendra Modi," ujarnya.

Dengan ini, Jokowi menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah selesai. Dia menuturkan bahwa suatu kehormatan bagi Indonesia dapat memimpin G20 selama satu tahun terakhir ini.

"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia semua dan juga selamat jalan and have a safe trip," ucap Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.