Sukses

Di Indonesia, Erdogan Terima Kasih Atas Doa Bagi Korban Ledakan Istanbul

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas aksi teror di Istanbul pada Minggu (13/11).

Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang memberikan ucapan dukacita terhadap ledakan di Istiklal Avenue, Istanbul, pada Minggu (13/11). Ledakan itu disebut Erdogan sebagai aksi terorisme

Ucapan terima kasih itu Presiden Erdogan berikan di sela KTT G20 Bali di Indonesia. 

"Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua sahabat-sahabat yang mengirimkan duka cita dan mengharapkan agar kita pulih," ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (16/11/2022).

Ia pun berkata atmosfer di negaranya sudah kembali normal setelah serangan tersebut.

Presiden Turki menyebut bahwa aksi teroris tersebut dilakukan oleh kelompok separatis. Erdogan pun menegaskan bahwa tidak ada masa depan bagi terorisme di negaranya. 

"Serangan keji ini yang membuat enam warga sipil, termasuk dua anak-anak, sekali lagi mengungkap wajah jelek dari terorisme," ucap Presiden Erdogan.

Pemerintah Turki menyalahkan separatis Kurdi atas ledakan yang terjadi. Erdogan berkata para separatis itu sudah terdesak di luar negeri.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, pemerintah Turki telah menangkap 46 orang atas insiden ledakan tersebut. Salah satu yang ditangkap termasuk orang yang diduga meninggal bomnya di Istiklal Avenue.

"Sebagai mana organisasi teroris separatis terpojok di Suriah dan Irak, mereka mencoba menyembunyikan keputusasaan mereka dengan tindakan yang licik. Namun apa pun yang mereka lakukan, di mana pun mereka sembunyi, teroris tidak akan bisa lari dari takdir pahit yang menunggu mereka," ujar Presiden Erdogan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wanita Suriah Diduga Dalang Ledakan Bom Istanbul

Polisi Turki mengatakan pada Senin 14 November 2022 bahwa mereka telah menahan seorang wanita Suriah yang diduga terkait dengan militan Kurdi, dan bahwa dia mengaku menanam bom yang meledak di jalan pejalan kaki yang ramai di Istanbul. Di mana enam orang tewas dan melukai belasan orang lainnya.

Militan Kurdi membantah keras adanya kaitan dengan pengeboman itu. 

Ledakan bom pada Minggu 13 November lalu menghantam Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko-toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square.

"Beberapa saat yang lalu, orang yang meninggalkan bom itu ditahan oleh tim Departemen Kepolisian Istanbul kami,” Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengumumkan Senin 14 November 2022 pagi seperti dikutip dari AP, Selasa (15/11).

Polisi kemudian mengidentifikasi tersangka sebagai Ahlam Albashir, warga negara Suriah.

Departemen Kepolisian Istanbul mengatakan video dari sekitar 1.200 kamera keamanan telah ditinjau dan penggerebekan dilakukan di 21 lokasi. Sedikitnya 46 orang lainnya juga ditahan untuk diinterogasi.

Tersangka diduga meninggalkan tempat kejadian dengan taksi setelah meninggalkan bahan peledak jenis TNT di jalan yang ramai, kata polisi.

3 dari 4 halaman

Kejadian Sebelumnya

Ledakan hari Minggu adalah pengingat mengejutkan dari kecemasan yang mencengkeram Turki ketika serangan seperti itu biasa terjadi.

Negara itu dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017, beberapa oleh kelompok Negara Islam, yang lain oleh militan Kurdi yang mencari otonomi atau kemerdekaan yang meningkat.

Polisi mengatakan tersangka mengatakan kepada mereka selama interogasi bahwa dia telah dilatih sebagai "petugas intelijen khusus" oleh Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang, serta kelompok Kurdi Suriah Partai Persatuan Demokratik dan sayap bersenjatanya. Dia memasuki Turki secara ilegal melalui kota perbatasan Afrin, Suriah, kata polisi.

Beberapa jam setelah ledakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berangkat ke Bali untuk menghadiri KTT G20. Presiden Indonesia Jokowi mengapresiasi keputusannya.

4 dari 4 halaman

Tak Ada Korban WNI

Sebuah ledakan bom dilaporkan terjadi di Istiklal Avenue, distrik bersejarah Beyoglu Istanbul, Turki, pada Minggu 13 November 2022. Insiden ini dilaporkan telah menewaskan enam orang.

"Telah terjadi ledakan bom di daerah Taksim, Istanbul, Turki pada minggu ​13 November 2022 pukul 04.20 waktu setempat. Pelaku dan motif masih dalam penyelidikan polisi," demikian menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang dikutip dari situsnya pada Senin (14/11). 

"Sejauh ini diperoleh informasi bahwa sekurangnya 6 orang meninggal dunia dan 53 orang luka akibat kejadian tersebut," imbuh pihak Kemlu RI.

Saat ini KBRI Ankara dan KJRI Istanbul telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi. "Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yang menjadi korban." 

Berdasarkan database, jumlah WNI yang menetap di Istanbul sekitar 500 orang. Namun demikian, lokasi kejadian tersebut adalah salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul, Turki. 

"Masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan mendesak. Dalam keadaan darurat agar segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.