Sukses

Ukraina Hajar Rusia di Kherson, Menang atau Jebakan?

Kherson merupakan wilayah Ukraina yang belum lama ini dianeksasi Rusia.

Liputan6.com, Kherson - Pasukan Ukraina berhasil memukul mundur Rusia di wilayah Kherson. Kementerian Pertahanan Rusia lantas memerintahkan mundur secara parsial. 

Kherson merupakan wilayah selatan di Ukraina yang baru saja dianeksasi Rusia pada September 2022. Tak sampai dua bulan kemudian, prajurit Rusia diperintahkan mundur pada 9 November 2022.

Menurut laporan media pemerintah Ukraina, Ukrinform, Jumat (11/11/2022), pasukan Rusia masih ada di sisi kanan Sungai Dnipro. Militer Ukraina memilih untuk tidak euforia, sebab ada potensi jebakan. 

"Kami memantau dengan cermat aktivitas musuh di kawasan Kherson, bagaimana mereka berganti posisi, apa yang mereka siapkan, dan mengapa. Kami bisa menyatakan bahwa mereka secara parsial menarik mundur senjata-senjata dan perlengkapan," ujar Natalia Humeniuk, kepala Koordinasi Gabungan Pusat Pers di Pasukan Pertahanan Selatan.

"Tetapi mereka masih di sisi kanan, unit-unitnya, lini pertahanan, senjata-senjata, dan perlengkapan," lanjutnya.

Natalia Humeinuk berkata militer Ukraina berkomunikasi erat dengan pasukan resistensi di wilayah yang diduduki. Koneksi tersebut digunakan untuk mendeteksi ancaman-ancaman. 

Sementara, Atlantic Council menyebut kekalahan Rusia di Kherson sebagai hal yang memalukan, sebab belum lama ini mereka berdeklarasi bahwa Kherson bergabung ke Rusia "selamanya".

Kherson merupakan satu-satunya ibu kota regional yang berhasil direbut Vladimir Putin sejak mulai invasi pada awal 2022.

Apabila Rusia benar-benar dikalahkan di Kherson, Atlantic Council menilai hal itu bisa menjadi titik perubahan di perang. Tujuan Rusia untuk menguasai kota pelabuhan Odesa dan pesisir Laut Hitam di Ukraina juga akan semakin sulit tercapai.

Pengumuman mundur di Kherson tidak dibuat langsung oleh Presiden Putin. Atlantic Council menilai ini terkait popularitas.

"Tidak mengejutkan, Putin kelihatannya tidak buru-buru untuk menerima disalahkan atas hilangnya Kherson," tulis Atlantic Council.

"Ini sesuai dengan tradisi Putin yang menghindari kabar-kabar buruk yang mana itu juga ia lakukan saat melimpahkan keputusan tak populer terkait COVID kepada pejabat lokal dan gubernur regional."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Tak Hadiri KTT G20 Bali

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan konfirmasi untuk tidak hadir dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada pekan depan tepatnya 15-16 November 2022. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir dalam acara KTT G20 di Bali. 

“Putin tidak hadir, karena tadi sudah menyampaikan, dia mengirim Menteri Luar Negeri untuk datang, saya kira itu paling tinggi dan kita menghormati itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11).

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi yang baik. Diharapkan, komunikasi tersebut bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia.

“Tapi, Presiden sudah menyampaikan beliau sudah berkomunikasi dan kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Sinyal ketidakhadiran Putin ini memang sudah terlihat. dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/11/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa percakapan dengan Putin pekan lalu memberinya kesan kuat bahwa pemimpin Rusia tidak akan menghadiri pertemuan di Bali.

Sebagai tuan rumah G20, Indonesia telah menolak tekanan dari negara-negara Barat dan Ukraina untuk tidak mengundang Rusia dari pertemuan puncak para pemimpin dan mengeluarkannya dari kelompok tersebut, dengan mengatakan tidak memiliki wewenang untuk melakukannya tanpa konsensus di antara semua anggota.

Jokowi menekankan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa Rusia tetap disambut di KTT itu, yang ia khawatirkan dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang "sangat mengkhawatirkan".

"G20 bukan untuk forum politik. Ini untuk ekonomi dan pembangunan," katanya.

3 dari 4 halaman

Menlu Rusia Sergey Lavrov Pastikan Kehadiran di KTT ASEAN

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dipastikan akan ikut serta dalam KTT ASEAN di Phnom Penh minggu ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan di Moskow hari Rabu (9/11) bahwa pemimpin negara-negara ASEAN dan “mitra dialog” akan menghadiri pertemuan di ibu kota Kamboja itu. 

Delegasi Rusia yang dipimipn Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan bertolak ke KTT Asia Timur pada 13 November. Tidak hanya negara-negara ASEAN, mitra-mitra dialog juga akan ikut serta,” jelasnya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang negaranya menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN, telah mengundang Ukraina untuk ikut serta dalam KTT itu.

Ketika dimintai pandangan tentang keikutsertaan Ukraina dalam pertemuan puncak itu, Zakharova mengatakan, “Hal itu tidak ada hubungannya dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.”

Zakharova juga mengatakan Rusia “masih terbuka untuk berunding” dengan Ukraina.

4 dari 4 halaman

Hadir di KTT ASEAN 2022

Ukraina dan Federasi Rusia dipastikan hadir di KTT ASEAN di Kamboja. KTT ASEAN digelar pada 10-13 November 2022. 

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana juga telah berangkat ke Kamboja untuk menghadiri acara tersebut. 

Berdasarkan laporan VOA Indonesia, Kamis (10/11/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan di Moskow hari Rabu (9/11) bahwa pemimpin negara-negara ASEAN dan “mitra dialog” akan menghadiri pertemuan di ibu kota Kamboja itu.

“Delegasi Rusia yang dipimipn Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan bertolak ke KTT Asia Timur pada 13 November. Tidak hanya negara-negara ASEAN, mitra-mitra dialog juga akan ikut serta,” jelasnya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang negaranya menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN, telah mengundang Ukraina untuk ikut serta dalam KTT itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.