Sukses

Gerhana Bulan Total Bahaya Bagi Ibu Hamil? Begini Faktanya

Gerhana Bulan total dianggap berbahaya bagi ibu hamil.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam banyak budaya, termasuk di India, gerhana Bulan ataupun Matahari dianggap sebagai pertanda buruk dan berbahaya bagi wanita hamil. Gerhana diyakini mempengaruhi perkembangan bayi dengan menyebabkan cacat fisik, bibir sumbing atau tanda lahir.

Dilansir Baby Center, Senin (7/11/2022), tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung takhayul ini. Tetapi anggapan ini begitu kuat terukir dalam berbagai budaya sehingga dapat menyebabkan Anda atau anggota keluarga lainnya khawatir akan keselamatan bayi Anda saat gerhana Bulan total akan segera terjadi.

Efek berbahaya dari gerhana diyakini mempengaruhi wanita hamil yang berada di bawah sinar matahari langsung atau bulan saat gerhana terjadi. Itu sebabnya rekomendasi yang paling umum adalah tetap berada di dalam rumah selama gerhana. Ini juga mengapa Anda tentu tidak perlu khawatir tentang gerhana Bulan atau Matahari yang terjadi di tempat lain di dunia.

Jika Anda atau keluarga khawatir dengan efek gerhana pada bayi Anda, tidak ada salahnya untuk tetap berada di dalam rumah. Lagi pula, gerhana hanya berlangsung beberapa jam dan jika itu memberi Anda dan keluarga Anda ketenangan pikiran, itu akan sepadan.

Fenomena gerhana Bulan total akan terjadi pada 8 November 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena gerhana Bulan total ini dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana bulan total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar.

Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra (bayangan inti) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.

Adapun gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase Bulan baru.

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), gerhana Bulan total 8 November ini akan menjadi yang terakhir selama tiga tahun, karena gerhana Bulan total berikutnya terjadi pada 14 Maret 2025.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahaya Gerhana

Ketahuilah bahwa jika Anda tidak dapat atau tidak ingin tinggal di dalam rumah selama gerhana, itu tidak berarti bahwa bayi Anda akan terluka atau dilahirkan dengan tanda lahir. Namun, sinar matahari saat gerhana matahari memang lebih kuat dari biasanya dan bisa membahayakan penglihatan Anda jika melihat langsung ke matahari.

Untuk melindungi mata Anda, Anda tidak boleh melihat gerhana tanpa kacamata khusus gerhana. Gerhana bulan tidak merusak penglihatan Anda seperti halnya gerhana matahari.

3 dari 4 halaman

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan?

Selain tinggal di dalam rumah, ada hal lain yang harus dan tidak boleh dilakukan yang mungkin Anda dengar dari teman dan keluarga untuk diikuti pada jam-jam menjelang dan selama gerhana.

Hal ini termasuk:

  • Tidak menggunakan benda tajam seperti pisau, gunting atau jarum selama gerhana berlangsung
  • Jangan makan apapun saat gerhana
  • Istirahatlah sebanyak yang Anda bisa saat gerhana sedang berlangsung
  • Tutup jendela dengan koran atau gorden tebal agar sinar gerhana tidak masuk ke dalam rumah
  • Buang semua makanan matang sebelum gerhana
  • Mandi setelah gerhana selesai
4 dari 4 halaman

Mitos

Keyakinan yang kurang populer tetapi sering terdengar, adalah bahwa seorang wanita hamil bahkan tidak boleh minum air selama gerhana.

Berhati-hatilah jika Anda tidak makan dan minum dalam waktu yang lama.

Tidak minum terlalu lama dapat membuat Anda berisiko dehidrasi, terutama jika gerhana terjadi saat musim panas.

Dan meskipun hal berikut tidak mungkin terjadi jika Anda menghindari makanan hanya selama dua hingga tiga jam, puasa dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan atau bahkan pingsan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.