Sukses

Beredar Video Detik-Detik Eks PM Imran Khan Ditembak hingga Dipindah ke Mobil Anti-Peluru

Berita penembakan Mantan PM Pakistan Imran Khan tak hanya menggema di Pakistan. Melalui media sosial, cuplikan video detik-detik penembakan beredar di seluruh dunia.

Liputan6.com, Islamabad - Serangan penembakan terhadap mantan PM Pakistan Imran Khan, Kamis, 3 Oktober 2022 tak hanya menggemparkan Pakistan. Melalui beberapa postingan yang beredar di media sosial, dunia internasional juga ikut membicarakan detik-detik penembakan yang terjadi di Wazirabad itu.

Sebuah video yang beredar menunjukkan seorang penyerang di kerumunan mengarahkan pistolnya ke konvoi Khan, sebelum pelaku ditahan oleh pendukung Khan, dikutip dari laman BBC, Jumat (4/11/2022)

Seorang staf Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Mueezuddin mengatakan, Khan dan orang-orang di sekitarnya segera merunduk setelah rentetan tembakan pertama. Ketika tertembak, dia tetap tenang saat diberi pertolongan pertama oleh pengawalnya.

Cuplikan video lainnya menunjukkan, setelah ditembak, Imran Khan dipindahkan ke mobil antipeluru untuk dilarikan ke rumah sakit di Lahore. Meski usai penyerangan, mobil Khan tetap dikerumuni oleh para pengikutnya.

Rekaman insiden eks PM Pakistan Imran Khan ditembak dan laporan saksi, menunjukkan seorang penjaga keamanan juga terlihat menembak dari kontainer.

Sementara itu, Kepala Menteri Punjab Pervez Elahi berpendapat bahwa ada kemungkinan terdapat lebih dari satu penyerang. Ia mengatakan, "Khan telah ditembak di kaki dari depan, sementara tersangka penyerang yang ditangkap di tempat berada di sisi kanan".

Mengutip dari AP News, Omar Ayub Khan, pemimpin senior partai PTI menulis cuitan tentang kondisi Khan di Twitter. "Imran Khan menjalani operasi di Rumah Sakit Shaukat Khanum di Lahore," tulisnya.

Informasi lain menyebut Khan terlihat diperban di kaki kanannya, di sekitar betis, menurut laporan dan gambar buram dari para protestan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Satu Orang Tewas

Setidaknya satu orang tewas dalam insiden itu, menurut Faisal Javed, seorang politikus senior PTI dan sekutu dekat Khan yang menerima luka di kepala dalam serangan itu. Nama korban belum dirilis.

Dalam sebuah pernyataan video, Javed yang terlihat duduk sambil menerima perawatan, mengatakan: "Tolong doakan kami, untuk Imran Khan, doakan rekan kerja kami yang terluka parah dan doakan anggota partai kami yang telah meninggal dan menjadi martir."

Sementara itu, Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang berkuasa setelah Khan kalah dalam mosi tidak percaya parlemen pada April, mengutuk serangan Kamis terhadap saingan politiknya di Twitter.

"Saya mengutuk insiden penembakan Ketua PTI Imran Khan dengan kata-kata yang paling keras,” tulis Sharif, menambahkan bahwa dia telah meminta “laporan segera tentang insiden tersebut” dan akan berdoa untuk pemulihan mereka yang terluka.

"Kekerasan seharusnya tidak memiliki tempat dalam politik negara kita," tulis Sharif.

3 dari 4 halaman

Protes Terus Berlanjut

Serangan itu terjadi di Distrik Wazirabad di Provinsi Punjab timur saat pasukan pawai menuju ibu kota Islamabad. Konvoi tersebut merupakan bagian dari kampanye Khan yang bertujuan untuk memaksa pemerintah mengadakan pemilihan umum lebih awal.

Dalam kondisi masih berlumuran darah, Faisal Javed juga mengatakan bahwa serangan itu tidak akan menghentikan pawai Khan di Islamabad. Bahkan pendukung Khan berunjuk rasa di berbagai bagian negara setelah penembakan itu, dilansir dari AP News.

Khan telah berselisih dengan militer Pakistan yang kuat dan telah menolak untuk menghentikan rencana protesnya di ibu kota. Militer telah mengatakan bahwa meskipun Khan memiliki hak untuk mengadakan rapat umum di sana, tidak ada yang diizinkan untuk mengacaukan negara. Pihak berwenang di Islamabad telah mengerahkan keamanan tambahan untuk mencegah bentrokan.

 

4 dari 4 halaman

Sejarah Serangan Politik Pakistan

Ini bukan kali pertama penyerangan, khususnya dengan motif politik terjadi di Pakistan. Negara ini memiliki sejarah panjang terkait pembunuhan politik.

Benazir Bhutto, pemimpin perempuan pertama yang terpilih secara demokratis di sebuah negara Muslim, terbunuh pada 2007.

Ayahnya, mantan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto, digulingkan oleh Jenderal Mohammed Zia ul-Haq dalam kudeta 1977 dan digantung dua tahun kemudian karena konspirasi untuk membunuh saingan politik.

Zia meninggal dalam kecelakaan pesawat 1988 yang menurut para penyelidik tampaknya merupakan sabotase. Kecelakaan itu juga menewaskan duta besar AS dan 28 lainnya.

Kekerasan baru terjadi ketika negara miskin itu bergulat dengan dampak banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim panas yang menewaskan 1.735 orang dan membuat 33 juta orang mengungsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.