Sukses

Australia-Indonesia Gandeng Tangan Ciptakan Inovasi Baru untuk Atasi Limbah Plastik di Indo-Pasifik

Australia dan Indonesia mendukung usaha rintisan berkelanjutan untuk mengakhiri sampah plastik, dan bekerja untuk mengurangi 80 % sampah plastik yang merusak lingkungan pada tahun 2030.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai inovasi baru mulai dari solusi pertanian bebas-plastik, hingga teknologi yang mengubah mata pencarian pemulung di Indonesia, adalah sejumlah usaha rintisan berkelanjutan yang tampil dalam "Demo Day", sebagai bagian dari Road to G20 Summit di Bali.

Inovasi-inovasi ini merupakan hasil karya dari Plastic Innovation Hub Indonesia, sebuah kemitraan antara badan sains nasional Australia, CSIRO, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Kedaireka) dan Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (NPAP).

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, mengatakan kegiatan Demo Day merupakan bagian dari upaya kolaborasi yang telah berjalan untuk mendukung inovasi dalam memecahkan masalah bilateral di bidang lingkungan.

"Kebersihan laut dan perairan kita berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran negara kita. Baik Indonesia dan  Australia adalah negara kepulauan yang memiliki keprihatinan yang sama terhadap dampak polusi plastik di laut," kata Duta Besar Williams.

Counsellor CSIRO dan juga Direktur untuk ASEAN, Amelia Fyfield mengatakan "Demo Day" merupakan bagian dari pendekatan secara menyeluruh yang lebih besar untuk menangani sampah plastik di kawasan.

"Mendukung para inovator untuk menerjemahkan teknologi canggih ke dalam solusi nyata adalah penting untuk memecahkan isu global ini, maka sangat menggembirakan dapat bekerja sama dengan mitra kami untuk melatih generasi penerus penggagas perubahan di Indonesia dan Australia," kata Fyfield.

"Kami bangga dapat bekerja secara bilateral karena pada akhirnya, plastik tidak mengenal batas - saat kita menyadari hal ini merupakan isu bersama antara tetangga, dengan begitu kita dapat menemukan solusi jangka Panjang.”

 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Profesor Nizam, mengatakan bahwa program pelatihan wirausaha Indonesia merupakan bagian dari tujuan utama pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia hingga 70 % pada tahun 2025.

"Peran usaha rintisan dalam memajukan inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia menjadi semakinpenting. Usaha rintisan ini memiliki semangat untuk terus tumbuh dan menemukan solusi baru yang akanmenguntungkan seluruh masyarakat," kata Profesor Nizam.

Upaya penting dalam mendukung usaha rintisan yang berkelanjutan ini adalah bagian dari misi CSIRO untuk mengakhiri sampah plastik, dan bekerja untuk mengurangi 80 % sampah plastik yang merusak lingkungan pada tahun 2030.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia-Australia Tanda Tangan Kontrak Komoditas Kopi dan Kertas Rp 642 Miliar di TEI-DE 2021

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan kontrak (purchasing order) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Australia untuk komoditas kopi instan dan kertas.

Dalam kesepakatan ini nilai dagang yang difasilitasi Kemendag mencapai USD 45,2 juta atau Rp 642,6 miliar (estimasi kurs 14.000 per dolar AS).

Penandatanganan yang dilaksanakan secara daring pada 5 Oktober ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center Sydney Ayu Siti Maryam.

“Sejak awal pembukaan Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE), termasuk hari ini, sudah dua kali Australia berpartisipasi dalam signing trade commitment. Penandatanganan kali ini mencapai USD 45,2 juta. Sebelumnya nilai kontrak dagang antara Indonesia dan Australia tercatat mencapai USD 108,9 juta. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antar kedua negara,” kata Didi, dikutip dari keterangan tertulis Kemendag, Selasa (9/11/2021).

Didi menyampaikan, termasuk penandatanganan kontrak hari ini, total nilai transaksi trade commitment selama TEI-DE 2021 tercatat lebih dari USD 1,02 miliar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh perwakilan Pemerintah Indonesia yang telah mendukung penuh dan memfasilitasi kerja sama antara Indonesia dengan berbagai mitra dagang,” ujarnya.

Meskipun sesi interaktif di TEI-DE sudah berakhir, para buyers tetap bisa mengeksplorasi produk dan jasa unggulan Indonesia hingga 20 Desember 2021, jelas Didi.

“Silakan jelajahi setiap kategori produk dan jasa di www.tradexpoindonesia.com untuk mengenal lebih jauh tentang produk dan jasa ekspor Indonesia," Didi menyampaikan.

Kemendag membeberkan bahwa, total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari—Agustus 2021 tercatat sebesar USD 7,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD 2,14 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar USD 5,79 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Australia Tambah Bantuan 3 Juta Dosis Vaksin PMK untuk Indonesia

Sebelumnya lagi, Australia kembali mengirimkan bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk Indonesia. Tambahan 3 juta dosis yang dikirimkan oleh Pemerintah Australia telah tiba.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan pengiriman 3 juta dosis vaksin PMK yang diberikan untuk Indonesia merupakan bagian dari program biosekuriti senilai A$10 juta yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap PMK.

"Australia berkomitmen mendukung biosekuriti kawasan kami," kata Menteri Wong seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/2022).

"Vaksin PMK ini merupakan tambahan dari 1 juta vaksin PMK yang diberikan kepada Indonesia pada Agustus 2022.“

Vaksin ini kini sedang dijalankan dan diberikan kepada hewan ternak di Bali dan Sulawesi.

"Sebanyak 4 juta vaksin PMK kini telah dikirimkan, sebagai komitmen Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap wabah PMK dan menyoroti lebih jauh kemitraan erat antara kedua negara kita."

Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt mengatakan program biosekuriti menyediakan berbagai dukungan termasuk bantuan teknis untuk upaya vaksinasi Indonesia, pelatihan untuk pemberi vaksin, dukungan untuk perencanaan pengendalian nasional dan bantuan melalui sistem pengawasan.

"Kami berkomitmen kuat untuk mendukung negara tetangga kami untuk menanggulangi PMK, sebab hal ini merupakan kepentingan kita untuk memastikan wabah ini dikendalikan dan akhirnya dapat dihentikan."

"Pengiriman ini melanjutkan pendekatan komprehensif kami untuk menjaga Australia bebas PMK dengan membantu negara tetangga untuk menangani wabah, memperkuat langkah-langkah biosekuriti perbatasan dan meningkatkan kesiapsiagaan kami di dalam negeri."

4 dari 4 halaman

Desainer Australia Bakal Pamer Koleksi Ramah Lingkungan di JFW, Gandeng 2 Alumni dari Indonesia

Acara fesyen paling bergengsi di Indonesia, Jakarta Fashion Week (JWF) juga dimeriahkan oleh Desainer Australia Denni Francisco. Ia tak sendiri, melainkan menggandeng dua alumni dari Negeri Kanguru.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (26/10/2022), perancang asal Melbourne ini akan memamerkan koleksi terbarunya dari label mode ramah lingkungan Ngali di Peragaan Busana Australia yang diselenggarakan oleh Kedubes Australia Jakarta dan Global Victoria. Acara tersebut digelar pada Sabtu 29 Oktober.

 Melalui kolaborasi kontemporernya dengan seniman penduduk asli Australia, Ngali membawa seni suku Aborigin dan suku Kepulauan Selat Torres ke panggung dunia melalui media pakaian dan tekstil.

Ngali akan tampil bersama label Indonesia Kraton, yang dikenal dengan kain mewah serta teknik menjahit yang halus, dan Ferderich Herman, desainer yang berdedikasi untuk menciptakan desain minimalis dengan sentuhan feminin.

Para desainer di balik dua label Indonesia ini, Auguste Soeastro dan Ferderich Herman, juga merupakan alumni Australia ternama, yang mengenyam pendidikan di institusi kelas dunia di Australia seperti University of Sydney, Australian National University dan Queensland University of Technology.

"Koleksi yang dipamerkan pada Peragaan Busana Australia tahun ini mencerminkan keunggulan kreatifitas Australia dan Indonesia dalam bidang fesyen,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM.

"Ini adalah contoh dinamis dari apa yang mungkin terjadi ketika desainer dan pengusaha terbaik kita berkolaborasi.”

Ini adalah tahun kelima desainer Australia berpartisipasi di Jakarta Fashion Week (JFW), hal ini menggambarkan hubungan erat antara sektor kreatif kita.

Industri fesyen dan tekstil sangat penting bagi perekonomian Australia dan Indonesia. Di Australia, industri tekstil berkontribusi sekitar 265 triliun rupiah bagi perekonomian nasional. Pada 2019, industri tekstil Indonesia bernilai hampir 390 triliun rupiah.

Denni Francisco, bersama dengan Jakarta Fashion Hub dan BINUS Northumbria School of Design, juga akan mengadakan serangkaian diskusi dengan mahasiswa mode dan desain untuk membahas industri fesyen yang berkelanjutan.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.