Sukses

Bolehkah Anak-anak Main Makeup? Ini Anjuran Psikolog

Baikah makeup dan alat rias bagi anak-anak?

Liputan6.com, Jakarta - Orang tua mungkin memperhatikan suatu hari bahwa anak mereka menyukai riasan dan peralatan makeup. Buah hati Anda mungkin sangat tertarik dengan lip gloss, eyeshadow atau kuas berbulu halus dari kotak rias.

Alat makeup memungkinkan mereka untuk mengeluarkan kreativitas dan menciptakan karya yang terkadang mengejutkan bagi orang tua.

Lantas bagaimana pendapat para ahli tentang anak-anak yang mengeksplorasi sisi kreatif mereka lewat makeup.

Topik tersebut sering menjadi bahan perdebatan sengit di Internet.

Mengutip Brightside.me, Selasa (1/11/2022), berdandan dan bermain pura-pura bukanlah kegiatan yang mengejutkan bagi anak-anak dari segala usia. Tetapi pada titik tertentu, minat mereka pada makeup akan dinilai tampak terlalu dewasa dan bahkan mengkhawatirkan bagi beberapa orang tua.

Di satu sisi, ada orang yang berpikir tidak ada salahnya membiarkan anak memakai sedikit mawarnai pipi saat di rumah atau pakai lip gloss saat pergi ke luar rumah.

Ada yang berkata, “Ini hanya untuk bersenang-senang. Itu membuat anak saya bahagia dan tidak menyakiti siapa pun.”

Namun, yang lain percaya bahwa membiarkan anak-anak menggunakan kosmetik dapat mengirim pesan negatif tentang harga diri mereka dan terlalu menekankan kecantikan luar pada usia dini.

Anehnya, ketika sejumlah selebritas mengizinkan anak-anak mereka yang tidak terlalu dewasa untuk memakai sedikit riasan, opini publik sering kali tetap berada di sisi yang sangat positif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komunikasi Khusus

Dr. Tamar Kahane, seorang psikolog anak dan remaja, berbagi pendapatnya tentang alasan mengapa seorang anak mungkin benar-benar ingin memakai riasan, bahkan pada usia yang sangat dini.

Salah satu alasannya adalah keinginan mereka untuk berkomunikasi dengan cara yang khusus.

Dr. Kahane berkata, “Salah satu cara seorang anak belajar tentang dunia mereka adalah dengan berdandan. Mereka mengambil peran yang berbeda melalui permainan itu dan begitulah cara mereka berkomunikasi.”

Tetapi alasan yang paling mengejutkan, menurut psikolog, adalah anak itu berpikir, “Saya ingin terlihat seperti atau menjadi seperti Ibu. Saya melihat Ibu memakai riasan, jadi saya ingin memakainya juga.”

Sementara beberapa orang tua khawatir bahwa makeup menjadi masalah harga diri bagi anak-anak mereka, para ahli mengklaim sebaliknya.

Dokter anak Eva Kubiczek-Love, M.D., mengatakan, “Merupakan ide yang baik untuk bertanya kepada anak-anak mengapa mereka tertarik pada riasan, mendorongnya untuk bersenang-senang, dan perlu memberi tahu mereka untuk tidak terlalu berlebihan."

 

3 dari 3 halaman

Beri Batasan

Dr. Tamar Kahane menyarankan agar orang tua tidak terlalu memikirkan hal-hal ketika anak-anak mereka menunjukkan minat pada riasan.

Sebaliknya, psikolog menyarankan memberi anak-anak kesempatan untuk mencoba hal-hal dalam batas.

Menurut Alan E. Kazdin, Sterling Professor of Psychology dan Professor of Child Psychiatry di Yale University, tidak ada usia tertentu di mana seorang anak boleh atau tidak boleh memakai riasan.

"Ada beberapa faktor yang menentukan kapan seorang anak mulai memakai riasan, termasuk budaya, status sosial ekonomi orang tua, teman sebaya anak dan itu ditentukan oleh banyak hal," kata Kazdin.

“Tidak ada batasan usia," kata Kazdin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.