Sukses

Fosil Ikan dengan Gigi Tertua Ditemukan di China

Temuan fosil ikan dari China termasuk gigi ikan tertua yang pernah ditemukan.

Liputan6.com, New York - Sebuah fosil ikan di China Selatan menjadi salah satu temuan penting bagi para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana nenek moyang akuatik mendapatkan gigitan mereka.

Salah satunya adalah penemuan gigi utuh ikan yang memberikan petunjuk baru tentang periode kunci evolusi yang sulit untuk disempurnakan, karena hingga saat ini para ilmuwan belum menemukan banyak fosil dari era itu.

Dalam serangkaian empat penelitian, yang diterbitkan Rabu 28 September 2022 di jurnal Nature, para peneliti merinci beberapa temuan mereka, mulai dari gigi kuno hingga spesies yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Mengutip AP, Selasa (4/10/2022), fosil tersebut berasal dari periode Silurian, era penting bagi kehidupan di Bumi dari 443 juta tahun yang lalu hingga 419 juta tahun yang lalu.

Para ilmuwan percaya bahwa nenek moyang kita yang masih berenang-renang di planet berair ini, mungkin telah mulai mengembangkan gigi dan rahang sekitar masa ini.

Hal ini memungkinkan ikan memburu mangsa, bukannya "mencari-cari" sebagai pengumpan bawah, menyaring makanan dari lumpur.

Hal ini juga memicu serangkaian perubahan lain dalam anatomi mereka, termasuk berbagai jenis sirip, ujar Philip Donoghue, ahli paleontologi Universitas Bristol dan penulis pada salah satu studi.

"Ini hanya pada antarmuka antara Dunia Lama dan Dunia Baru," ujar Donoghue.

Namun di masa lalu, para ilmuwan belum menemukan banyak fosil untuk menunjukkan pergeseran ini, demikian kata Matt Friedman, ahli paleontologi Universitas Michigan yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Mereka mengandalkan fragmen-fragmen dari masa itu - sepotong tulang belakang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kondisi Fosil yang Bagus

Fosil-fosil dari China diharapkan dapat mengisi beberapa celah tersebut saat para peneliti di seluruh dunia meneliti fosil-fosil tersebut.

Min Zhu, seorang ahli paleontologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China yang memimpin penelitian ini, mengatakan dalam sebuah email bahwa tim lapangan menemukan fosil-fosil itu pada tahun 2019.

Pada suatu hari ketika hujan, usai perjalanan yang membuat frustrasi karena tidak menemukan fosil apa pun, para peneliti menjelajahi tumpukan batu di dekat tebing pinggir jalan.

Ketika mereka membelah salah satu batu, mereka menemukan fosil kepala ikan yang menatap ke arah mereka.

Setelah mengangkut lebih banyak batu kembali ke laboratorium untuk diperiksa, tim peneliti mendapatkan sejumlah besar fosil yang berada dalam kondisi sangat baik untuk usia mereka.

Spesies yang paling umum dalam kelompok itu adalah ikan kecil berbentuk seperti bumerang, yang kemungkinan besar menggunakan rahangnya untuk mengambil cacing, ucap Per Erik Ahlberg dari Universitas Uppsala Swedia.

 

3 dari 4 halaman

Fosil Lainnya

Fosil lain menunjukkan makhluk mirip hiu dengan lapisan tulang di bagian depannya - kombinasi yang tidak biasa.

Seekor ikan tanpa rahang yang terawetkan dengan baik menawarkan petunjuk bagaimana sirip kuno berevolusi menjadi lengan dan kaki.

Sementara fosil kepala ikan tersebut umumnya ditemukan, fosil ini mencakup seluruh tubuh, jelas Donoghue.

Kemudian terdapat giginya. Para peneliti menemukan tulang yang disebut lingkaran gigi dengan beberapa gigi yang tumbuh di atasnya.

Fosil-fosil ini 14 juta tahun lebih tua dari gigi lain yang ditemukan dari spesies mana pun - dan memberikan bukti kuat paling awal tentang rahang hingga saat ini, kata Zhu.

Alice Clement, seorang ahli biologi evolusi di Flinders University Australia yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa penemuan fosil ini "luar biasa" dan dapat menulis ulang pemahaman kita tentang periode ini.

Berbagai macam fosil menunjukkan bahwa ada banyak makhluk bergigi yang berenang di sekitar pada masa ini, demikian tutur Clement dalam sebuah email, meskipun itu adalah era evolusi berikutnya yang dianggap sebagai "Zaman Ikan."

4 dari 4 halaman

Ilmuwan Temukan Fosil Ikan Purba dalam Keadaan Hamil 5 Tahun

Sebelumnya, sebuah studi juga pernah menemukan penemuan aneh yang terjadi pada coelacanth. Ikan purba raksasa yang hidup di zaman dinosaurus. Diketahui ikan ini bisa hidup sampai 100 tahun.

Coelacanth dijuluki sebagai "fosil hidup", yang termasuk ikan perairan laut dalam dan bergerak lambat. Ukurannya setara dengan tinggi manusia.

Pertumbuhan ikan nokturnal bertolakbelakang dengan ungkapan hidup cepat mati muda. Ikan ini tergolong tumbuh amat lambat tetapi panjang umur.

Kemudian penelitian mengungkapkan bahwa masa pubertas perempuan berakhir sampai usia lima puluhan ke atas. Sedangkan, laki-laki masa pubertasnya adalah 40 tahun sampai 69 tahun ke atas.

Namun, hal ini membuat para ilmuwan dibuat kebingungan dengan fakta kehamilan pada fosil ikan yang berlangsung lima tahun.

Coelacanth sudah hidup di bumi sejak 400 juta tahun yang lalu. Diklaim punah sampai ditemukannya pada tahun 1938 di lepas pantai Afrika Selatan.

Para ilmuwan meyakini bahwa coelacanth masih hidup sekitar 20 tahun silam melalui standar penanggalan ikan komersial.

Adapun pendapat lain dari para ilmuwan Prancis menurut laporan ABC News pada Jumat (18/06/2021). Mereka memperkirakan coelacanth mampu hidup hingga satu abad.

Saat ini keberadaan coelacanth dalam status terancam punah. Sehingga para ilmuwan hanya bisa mempelajari spesimen tangkapan ikan yang sudah mati.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.