Sukses

Delegasi Forum Bisnis B20 Kunjungi Australia, Investasi dan Kolaborasi Jadi Fokus Utama

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM menjadi tuan rumah resepsi penyambutan Delegasi B20 Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Jakarta pada Jumat 30 September.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM menjadi tuan rumah resepsi penyambutan Delegasi B20 Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Jakarta pada Jumat 30 September 2022, setelah kunjungan mereka baru-baru ini ke Australia.

Selama resepsi, Duta Besar Penny Williams mendengar dari para delegasi B20 tentang wawasan yang diperoleh dan hubungan penting yang terjalin selama mereka berada di Australia, dan mendiskusikan bagaimana hal ini akan berkontribusi pada hasil B20 selama presidensi Indonesia di G20.

"KTT B20 dan G20 pada bulan November memberikan kesempatan penting untuk memperdalam hubungan ekonomi antara Australia dan Indonesia, sesuai dengan visi G20 Indonesia yaitu Recover Together, Recover Stronger," kata Dubes Williams, seperti disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Australia, Selasa (4/10/2022). 

"Saya berharap kunjungan delegasi B20 ke Australia memberikan peluang baru untuk investasi dan kolaborasi antara bisnis di kedua negara kita.”

Dalam kunjungannya ke Canberra, Sydney, Melbourne, dan Perth pada akhir Agustus, delegasi B20 bertemu dengan bisnis dan lembaga pemerintah terkemuka Australia untuk memperluas pengetahuan mereka tentang sektor bisnis Australia dan mendiskusikan peluang untuk kolaborasidi masa depan.

Bisnis 20 (B20) adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. KTT B20 akandiadakan pada 13-14 November di Bali dan diharapkan menarik hingga 2.000 pemimpin bisnis danpeserta dari seluruh dunia

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Delegasi Australia Ikut Bahas Pariwisata dan Pertanian di Forum G20 Bali

Delegasi Australia dipastikan akan hadir dalam forum tingkat Menteri Pariwisata dan Pertanian G20 di Bali. Disana akan dibahas mengenai berbagai solusi mengatasi dampak COVID-19 di sektor pariwisata dan pertanian dunia.

"Minggu ini saya melakukan perjalanan ke Bali, Indonesia untuk memimpin delegasi Australia pada Pertemuan Tingkat Menteri Pariwisata dan Menteri Pertanian G20. Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Australia berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan para mitra untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia," tulis keterangan Kedutaan Besar Australia, Senin (26/9/2022).

Pada Pertemuan Tingkat Menteri Pariwisata G20, pihaknya menantikan untuk memajukan agenda pariwisata Australia seiring dengan bangkitnya negara-negara dari pandemi COVID-19 dan bekerja menuju pemulihan ekonomi. Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sektor pariwisata global.

Delegasi Australia mengamini sebagian besar perbatasan internasional telah kembali dibuka, terdapat tantangan berkelanjutan pada pemulihan pariwisata secara global. Melalui forum ini, pihaknya membidik kerja sama dengan Menteri Pariwisata G20.

Tujuannya untuk memajukan agenda kebijakan yang telah diajukan Indonesia untuk mendukung pemulihan industri penting ini.

"Saya menyambut baik kesempatan untuk berbagi pengalaman industri pariwisata Australia dengan mitra-mitra G20 saya, termasuk strategi jangka panjang THRIVE 2030 yang akan mendukung pemulihan kami," tulisnya.

"Saya menantikan untuk belajar dari inovasi para mitra lainnya dalam upaya kolektif kita untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mempertahankan pertumbuhan dan kemakmuran pariwisata internasional," tambah keterangan tersebut.

3 dari 4 halaman

Sektor Pertanian

Selain pariwisata, delegasi Australia juga memasrikan ikut dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian G20. Nantinya akan fokus pada tantangan kerawanan pangan global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, perubahan kondisi cuaca, dan invasi Rusia ke Ukraina.

Tujuannya guna mempertahankan perdagangan pertanian yang bebas dan terbuka, transparan, dan dapat diprediksi sangat penting untuk menekan harga pangan global. Ini akan menunjang peningkatan produksi pertanian yang berkelanjutan dan ketahanan pangan yang lebih besar, terutama bagi kelompok paling miskin dan paling rentan di dunia.

"Saya akan menegaskan kembali dukungan Australia untuk respons Indonesia terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku dan memaparkan respons kuat kami untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut," seperti tertulis.

Pihaknya juga akan memperkuat pentingnya investasi dalam pertanian cerdas-iklim untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang dan membangun ketahanan iklim. Dalam hal ini, pertanian memiliki peran utama dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Saya menantikan untuk berbagi inovasi dan keahlian Australia dalam sistem produksi berkelanjutan. Australia mendukung fokus utama Indonesia pada perdagangan tahun ini dan saya menantikan dapat berbagi dan belajar dari pengalaman para mitra G20 saya," tutup keterangan tersebut.

4 dari 4 halaman

Bahasan Forum Tingkat Menteri Pertanian G20

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyelenggarakan Agriculture Ministers Meeting (AMM) di Bali pada tanggal 27-29 September 2022. Sejumlah menteri pertanian negara-negara peserta forum G20 dijadwalkan akan hadir secara fisik. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyebutkan selain sidang pertemuan tingkat menteri, AMM juga memfasilitasi diskusi hingga pertemuan bilateral antar negara-negara yang tergabung dalam forum G20.

"Agenda utama AMM adalah pertemuan tingkat menteri pertanian G20 dengan bahasan tema ‘Balancing Food Production and Trade to Fulfil Food for All’. Selain agenda utama tersebut, AMM akan diisi oleh sejumlah side event, seperti Global Forum, pertemuan bilateral, pemeran, dan field trip," ungkapnya dalam keterangan pers pada Sabtu (24/9/2022).

Menurut Kuntoro, sejumlah rangkaian kegiatan AMM kali ini ditujukan untuk memperkuat sinergi antara negara-negara yang tergabung dalam forum G20. Apalagi dunia saat ini sedang menghadapi potensi krisis pangan global.

AMM diawali oleh side event Global Forum pada hari pertama. Global Forum menjadi wadah diskusi untuk membahas secara spesifik tentang peningkatan partisipasi dan kapasitas perempuan dan pemuda dalam implementasi pertanian digital. Panel diskusi yang terbagi ke dalam beberapa sesi akan diisi oleh Direktur Jenderal FAO, menteri pertanian dari beberapa negara G20, organisasi internasional bidang pertanian, serta sejumlah perusahaan start up dan global company.

"Beberapa perusahaan start up yang sudah dijadwalkan mengisi panel adalah PT Bali Organik Subak dari Indonesia, Pinduoduo dari Cina, dan AgUnity dari Australia," ujar Kuntoro.

Pada hari kedua, AMM akan memasuki agenda utama, yaitu Pertemuan tingkat menteri Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian. Pertemuan akan dibagi menjadi empat sesi. Setiap sesi di tiga sesi pertama berfokus pada penyampaian pernyataan oleh delegasi terkait satu dari tiga isu prioritas utama yang diangkat oleh Pokja Pertanian Presidensi G20 Indonesia.

"Lalu pada sesi keempat diharapkan akan dikeluarkan komunike sebagai komitmen bersama semua negara yang hadir. Komunike tersebut kemudian disampaikan kepada Presidensi G20 Indonesia untuk menjadi masukan pada KTT G20 mendatang, November 2022 di Bali," sebut Kuntoro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.