Sukses

Museum CIA Jadi Museum Paling Rahasia di Dunia, Hanya Akses Eksklusif yang Bisa Masuk

Museum CIA digadang-gadang sebagai museum paling rahasia yang ada di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Selamat datang di dalam museum paling rahasia yang ada di dunia.

Ini mungkin museum yang paling tidak biasa dan eksklusif yang ada di dunia, di mana penuh dengan artefak yang telah membentuk sejarah. Tapi sayang pintunya tertutup rapat bagi kalangan umum.

Sekelompok kecil wartawan, termasuk BBC diberi akses eksklusif meskipun dengan pengawalan keamanan yang selalu berada di sisi pengawal secara ketat.

Mengutip laporan BBC, Selasa (27/9/2022), museum itu jadi satu-satunya tempat di mana pengunjung dapat melihat pistol yang ditemukan bersama Osama bin Laden ketika ia terbunuh, di samping jaket kulit Saddam Hussein.

Terletak di dalam markas besar badan intelijen AS di Langley, Virginia. Koleksi ini baru saja direnovasi untuk menandai ulang tahun ke-75 badan tersebut.

Di antara 600 artefak yang dipamerkan adalah jenis gadget mata-mata perang dingin yang mungkin di harapkan serta adanya 'tikus mati' di mana pesan bisa disembunyikan, kamera rahasia di dalam bungkus rokok, merpati dengan kamera mata-mata sendiri dan bahkan gelas martini yang meledak.

Tetapi ada juga rincian tentang beberapa operasi CIA yang lebih terkenal dan bahkan baru-baru ini.

Yang dipamerkan adalah model skala kompleks tempat Osama bin Laden ditemukan di Pakistan di mana Presiden Obama diperlihatkan modelnya, sebelum menyetujui penggerebekan yang menewaskan pemimpin Al-Qaeda itu pada tahun 2011.

"Mampu melihat hal-hal dalam 3D benar-benar membantu para pembuat kebijakan serta membantu operator kami untuk merencanakan misi," jelas Robert Z Byer seorang direktur museum yang memberikan tur.

Pada 30 Juli tahun ini, sebuah rudal AS menghantam kompleks lain, kali ini di ibu kota Afghanistan, Kabul. Targetnya adalah pemimpin baru Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri.

Dan pameran terbaru, yang baru saja dideklasifikasi, adalah model kompleks yang digunakan untuk memberi pengarahan kepada Presiden Biden pada tanggal 1 Juli 2022 tentang misi yang diusulkan. Di mana Zawahiri diserang saat berada di balkon setelah komunitas intelijen AS menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempelajari pergerakannya.

"Ini berbicara tentang bagaimana petugas kontra-teroris melihat pola kehidupan target," jelas Byer.

Paruh pertama museum bergerak dalam urutan kronologis dari pendirian CIA pada tahun 1947 terjadi, karena adanya Perang Dingin, dengan serangan 11 September 2001 sebagai poros yang jelas dalam pergeseran ke arah fokus pada kontra-terorisme, dengan barang-barang yang dipamerkan disumbangkan oleh beberapa orang yang kerabatnya tewas dalam serangan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengunjung Museum

Pengunjung museum ini adalah staf CIA serta pengunjung resmi.

Museum ini tidak hanya berfokus pada keberhasilan tentang apa saja yang dimilikinya. Namun, ada bagian tentang kegagalan ketika misi CIA untuk menggulingkan Fidel Castro di Kuba berjalan salah dan ada referensi tentang kegagalan untuk menemukan senjata pemusnah massal di Irak.

"Museum ini bukan hanya sebuah museum untuk kepentingan sejarah. Ini adalah museum operasional. Kami membawa para perwira CIA , menjelajahi sejarah kami, baik yang baik maupun yang buruk," kata Byer.

"Kami memastikan bahwa petugas kami memahami sejarah mereka, sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Kami harus belajar dari keberhasilan dan kegagalan kami agar menjadi lebih baik di masa depan."

Mengutip laman BBC, beberapa aspek yang paling kontroversial dari pekerjaan CIA kurang terlihat misalnya operasi bersama tahun 1953 dengan MI6, untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di Iran dan keterlibatan yang lebih baru dalam penyiksaan tersangka teroris setelah tahun 2001.

"Kami tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal".

Paruh kedua museum ini berfokus secara rinci pada beberapa operasi tertentu.

Ungkapan "kami tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal" adalah ungkapan yang tidak asing lagi bagi mereka yang melaporkan tentang badan-badan intelijen, dan asal-usulnya terletak pada kisah yang dirinci di museum dengan menggunakan barang-barang yang belum pernah dilihat sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Museum dan Kapal Selam Soviet

Pada akhir 1960-an, sebuah kapal selam Uni Soviet hilang di suatu tempat di dasar laut.

Setelah AS menemukannya, CIA bekerja sama dengan miliarder Howard Hughes untuk mencoba memulihkan bangkai kapal dan teknologi yang ada di dalamnya. Sebuah cerita sampul dikembangkan bahwa Hughes akan menambang dasar laut menggunakan kapal bernama Glomar Explorer.

Museum ini berisi model kapal selam Soviet serta pakaian dengan nampan abu, dan tas surat yang dibuat untuk menjaga penyamaran Glomar. Bahkan, ada juga wig yang dikenakan oleh wakil direktur CIA untuk menyamar selama kunjungan ke kapal tersebut.

Misi itu hanya berhasil sebagian karena kapal selam itu pecah saat cakar baja Glomar mencoba membawanya ke atas meskipun beberapa bagian masih ditemukan.

"Sebagian besar dari apa yang mereka temukan di kapal selam itu masih dirahasiakan hingga hari ini," kata Byer.

4 dari 4 halaman

Barang-Barang yang Penuh akan Sejarah

Terdapat beberapa barang-barang yang digunakan untuk membangun cerita sampul untuk film palsu berjudul Argo.

Hal ini tentunya akan memungkinkan penyelamatan para diplomat yang ditahan di Iran setelah revolusi 1979, dimana sebuah kisah yang kemudian berubah menjadi film Hollywood.

Museum ini memamerkan seni konseptual untuk film palsu yang pura-pura dibuat oleh tim penyelamat. Seni itu dirancang untuk sengaja sulit diuraikan atau dipahami.

Dan ketika harus menguraikan, langit-langit museum baru ini juga berisi pesan tersembunyi dalam berbagai jenis kode.

Kata para pejabat CIA, gambar-gambar itu dibagikan kepada publik di media sosial untuk melihat apakah pengunjung yang melihat dapat menjelaskannya.

Beberapa pameran juga akan tersedia untuk dilihat secara online. Tapi untuk saat ini, hanya segelintir orang yang bisa masuk ke museum ini.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.