Sukses

Taiwan Berencana Akhiri Karantina COVID-19 Saat Kedatangan Per 13 Oktober 2022

Taiwan menegakkan sebagian aturan masuk dan karantina terkait pencegahan Virus Corona COVID-19, meskipun sebagian besar negara di Asia telah melonggarkan atau mencabut aturan itu sepenuhnya.

Liputan6.com, Taipei - Pada Kamis 22 September 2022 Taiwan mengatakan akan mengakhiri karantina wajib terkait COVID-19, bagi mereka yang datang wilayah tersebut. Selain itu, mereka juga akan melonggarkan pembatasan lainnya mulai pekan depan.

Sementara itu, mengutip VOA Indonesia, Jumat (23/9/2022), pulau berpemerintahan sendiri itu terus membuka diri lagi bagi dunia luar.

Pulau itu telah menegakkan sebagian aturan masuk dan karantina terkait pencegahan Virus Corona COVID-19, meskipun sebagian besar negara di Asia telah melonggarkan atau mencabut aturan itu sepenuhnya.

Kepada wartawan hari Kamis, juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan bahwa masuk tanpa visa akan dilanjutkan mulai 13 Oktober, untuk warga dari semua negara yang memiliki status itu sebelumnya.

"Pemerintah juga akan menaikkan batas kedatangan mingguan bagi pelancong internasional dari 10.000 menjadi 60.000, dan tanpa tes PCR lagi untuk kedatangan. Jika "semuanya terkendali", pemerintah akan mengakhiri karantina wajib untuk semua kedatangan mulai sekitar 13 Oktober."

"Jumlah kedatangan akan naik menjadi 150.000 seminggu," tambahnya.

Sejak awal tahun, Taiwan telah melaporkan enam juta kasus Virus Corona COVID-19 domestik yang didorong varian Omicron yang lebih menular.

Sebelum pandemi, Taiwan adalah tujuan wisata populer bagi sebagian besar pengunjung Asia. Jepang, Korea Selatan, dan Asia Tenggara adalah pasar terpenting Taiwan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sistem Asuransi Kesehatan Nasional Selamatkan Warga Taiwan dari COVID-19

Lebih dari 510 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,25 juta kematian telah dilaporkan di seluruh dunia, saat pandemi COVID-19 melanda. Di saat semua negara terus memerangi pandemi, pencapaian Taiwan yang memiliki populasi 23,5 juta telah diakui secara luas.

Pada 10 Mei 2022, sekitar 390.000 kasus yang dikonfirmasi dan 931 kematian telah dilaporkan di Taiwan. Berkat upaya bersama pemerintah dan masyarakat, laju pertumbuhan ekonomi Taiwan di tahun 2021 mencapai 6,45 persen.

Sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan, yang diluncurkan pada 1995, telah memainkan peran penting dalam memerangi pandemi. Sistem NHI menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi, mencapai cakupan universal (99,9 persen).

Sistem perawatan kesehatan dan NHI Taiwan yang kuat telah melindungi masyarakat dan memastikan stabilitas sosial selama pandemi COVID-19. Selain itu, database NHI yang komprehensif dan sistem informasi terkini lainnya sangat penting dalam memastikan keberhasilan penerapan teknologi digital untuk pencegahan penyakit.

Sistem perawatan kesehatan Taiwan menduduki peringkat kedua di dunia pada 2021 oleh CEOWorld. Pada tahap awal pandemi COVID-19 pada Februari 2020, demi mengurangi risiko penularan masyarakat, pemerintah menerapkan Sistem Karantina Masuk dengan mengintegrasikan database NHI, imigrasi, dan bea cukai untuk memungkinkan analisis big data.

Data diperkenalkan ke Sistem Pelacakan Pagar Digital, yang menggunakan sistem penentuan posisi pada ponsel untuk memantau keberadaan orang-orang yang dikarantina atau diisolasi di rumah.

Untuk memastikan bahwa semua penduduk mendapatkan masker media dan dapat menikmati akses yang adil karena permintaan yang meningkat, warga diharuskan menggunakan kartu NHI mereka untuk membeli masker di bawah Sistem Distribusi Masker Berbasis Nama, membantu mencegah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.

3 dari 4 halaman

Vaksinasi dan Sertifikat Digital

Untuk mendigitalkan layanan perawatan kesehatan, Aplikasi NHI Express diluncurkan. Aplikasi ini menawarkan fitur seperti janji vaksinasi, data kesehatan pribadi, catatan medis, catatan vaksinasi COVID-19, dan hasil tes.

Taiwan bergabung dengan program Sertifikat COVID Digital UE pada akhir tahun 2021, dan mengizinkan warganya untuk mengajukan sertifikat vaksinasi digital dan sertifikat tes. Warga Taiwan dapat memasuki 64 negara, termasuk negara anggota UE, dengan menggunakan sertifikat tersebut.

Taiwan telah membangun infrastruktur informasi kesehatan sejak 2010, seperti sistem pertukaran rekam medis elektronik (EMR). Sejak Mei 2021, Taiwan telah memperluas layanan telemedicine di institusi kesehatan dan memasukkan layanan tersebut ke dalam cakupan NHI sebagai cara untuk mengurangi risiko infeksi cluster di institusi tersebut.

Dengan menggunakan sistem NHI MediCloud dan EMR, telemedicine tanpa kontak memungkinkan tenaga medis mendapatkan catatan medis pasien dan menawarkan layanan yang tepat dan komprehensif kepada masyarakat di daerah yang sangat terpencil.

4 dari 4 halaman

Model Taiwan Baru

Taiwan mampu menangani pandemi sambil membuat orang menjalani kehidupan normal dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif melalui penggunaan teknologi yang tepat, transparansi informasi, kontrol perbatasan yang ketat, dan penyaringan yang akurat serta investigasi kasus.

Namun, dengan penyebaran varian Omicron ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2021, penularan komunitas juga mulai meningkat di Taiwan. Varian ini tampaknya jauh lebih menular tetapi hanya menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Penerapan untuk memblokir penularan setiap kasus akan menjadi upaya sia-sia yang akan sangat mempengaruhi mata pencaharian masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah Taiwan telah memilih untuk menghilangkan kasus berat, mengelola kasus ringan, meminimalkan dampak keseluruhan, serta merawat kasus sedang dan berat sejak April 2022.

Model Taiwan baru ini berupaya memungkinkan orang menjalani kehidupan normal sementara tindakan pencegahan epidemi aktif tetap dilakukan.

Memperkuat Ketahanan Masyarakat

Dengan diperkenalkannya rapid test antigen, Taiwan telah mempersingkat karantina dan mengurangi tindakan pengendalian, mengharuskan pasien yang terkonfirmasi untuk memberi tahu kontak dekat mereka untuk menjalani isolasi rumah dan menggunakan pemberitahuan kontak elektronik selama proses tersebut.

Karena permintaan rapid test meningkat, pemerintah telah meminta jumlah yang tetap dan mengadopsi skema penjatahan berbasis nama, mendistribusikan alat tes ke apotek yang dikontrak oleh NHI untuk dibeli oleh publik dengan menggunakan kartu NHI mereka.

Taiwan telah mengadopsi pendekatan triase, membuat pasien COVID-19 yang lebih ringan menjalani perawatan di rumah dan memesan perawatan di rumah sakit untuk pasien kelompok berisiko tinggi, seperti kasus sedang dan parah serta lansia.

Selama perawatan di rumah, orang dapat mengakses konsultasi medis darurat melalui aplikasi seluler. Jaringan apoteker dan apotek komunitas telah disatukan untuk memberikan konsultasi dan memberikan obat-obatan. Hingga akhir April 2022, sekitar 80 persen masyarakat di Taiwan telah menerima vaksin dosis utama COVID-19, sementara 60 persen telah menerima dosis booster.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.