Sukses

15 September 1916: Inggris Perdana Pakai Tank dalam Perang Somme

Pada 15 September 1916, Inggris melancarkan serangan besar-besaran terhadap Jerman menggunakan tank untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Liputan6.com, Paris - Selama Pertempuran Somme pada 15 September 1916, Inggris melancarkan serangan besar-besaran terhadap Jerman, menggunakan tank untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Dikutip dari laman History, Rabu (14/9/2022), di Flers Courcelette, sekitar 40 tank primitif mampu menempuh jarak hingga satu mil atau 1,6 km ke garis musuh, namun terlalu lambat untuk mempertahankan posisi mereka selama serangan balik dari Jerman dan mengalami kerusakan mekanis.

Namun Jenderal Douglas Haig, komandan pasukan Sekutu di Somme, menilai bahwa tank-tank ini sangat menjanjikan. Ia juga memerintahkan departemen perang untuk memproduksi ratusan tank lagi.

Pada tanggal 1 Juli di tahun tersebut, Inggris melakukan serangan besar-besaran terhadap pasukan Jerman di wilayah Sungai Somme, Prancis.

Pada minggu sebelumnya, 250.000 peluru Sekutu telah menggempur posisi Jerman di dekat Somme, dan 100.000 tentara Inggris keluar dari parit dan masuk ke tanah tak bertuan pada 1 Juli, berharap menemukan jalan yang terbuka untuk mereka.

Namun, sejumlah senapan tempur Jerman telah selamat dari serangan artileri, dan infanteri.

Pada akhir hari, 20.000 tentara Inggris tewas dan 40.000 lainnya terluka. Itu adalah hari korban terbanyak dalam sejarah militer Inggris.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kegagalan dalam Pertempuran Somme

Setelah kejadian itu, Haig pasrah pada kemajuan yang kurang efektif, dan lebih dari 1.000 nyawa Sekutu dihabisi untuk setiap jarak 100 mil yang direbut oleh Jerman.

Bahkan pengenalan tank Inggris pada 15 September ke dalam peperangan untuk pertama kalinya dalam sejarah gagal memecah kebuntuan dalam Pertempuran Somme.

Pada Oktober tahun sebelumnya, hujan lebat mengubah medan perang menjadi lautan lumpur, dan pada 18 November, Haig membatalkan serangan Somme setelah lebih dari empat bulan pembantaian massal.

Terlepas dari efeknya yang mengalihkan pasukan Jerman dari Pertempuran Verdun, serangan itu adalah bencana yang paling menyedihkan.

Total hanya lima mil yang berhasil diperoleh oleh Sekutu, dengan lebih dari 600.000 tentara Inggris dan Prancis tewas, terluka, atau hilang dalam pertempuran.

Korban dari pihak Jerman tercatat lebih dari 650.000 orang. Meskipun Haig dikritik habis-habisan karena pertempuran yang mahal itu, kesediaannya untuk mengerahkan sejumlah orang dan sumber daya dalam jumlah besar untuk kebuntuan di sepanjang front barat pada akhirnya berkontribusi pada runtuhnya Jerman yang mengalami kehancuran pada tahun 1918.

3 dari 4 halaman

Sejarah Lainnya

Selain Inggris gunakan tank untuk pertama kalinya pada perang Somme, pada tanggal yang sama selama Perang Korea berlangsung pada tahun 1950, Marinir A.S. mendarat di Inchon di pantai barat Korea, 100 mil di selatan paralel ke-38 dan hanya 25 mil dari Seoul.

Pada perang tersebut menewaskan sekitar 150.000 tentara dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara-negara PBB yang berpartisipasi, dan sebanyak satu juta warga sipil Korea Selatan tewas.

Diperkirakan 800.000 tentara komunis tewas, dan lebih dari 200.000 warga sipil Korea Utara tewas.

4 dari 4 halaman

Pertama Kali Prototipe Tank Diproduksi

Pada 6 September 1915, sebuah prototipe tank yang dijuluki Little Willie diperlihatkan untuk pertama kali ke hadapan publik Inggris.

Dikutip dari laman History.com, Rabu (6/9/2017), pembuatan Little Willie dianggap sukses karena mampu beroperasi meski berukuran besar dan punya bobot yang berat.

 Bebannya mencapai 14 ton, mampu berjalan meski terjebak dalam parit dan dapat berjalan di atas permukaan tanah yang kasar.

Negeri Ratu Elizabeth II tersebut mengembangkan sebuah kendaraan militer bernama tank atas permintaan dan kebutuhan Perang Dunia I.

Pada tahun 1914, seorang kolonel tentara Inggris bernama Ernest Swinton dan Sekretaris Komite Petahanan bernama William Hankey tengah memperjuangkan gagasan tentang kendaraan lapis baja yang sangat dibutuhkan pada masa perang dunia tersebut.

Karena medan perang yang tak selalu datar, para pejuang membutuhkan sebuah kendaraan kuat yang mampu berjalan menembus garis musuh dan melintasi wilayah yang sulit. Untuk itu, kedua sosok tersebut memikirkan pembuatan kendaraan super kuat tersebut.

Demi menjaga kerahasian proyek pembuatan kendaraan dari musuh, para pekerja selalu mengaku tengah membuat kendaraan besar sebagai mesin pengangkut air ke medan perang.

Maka dari itu, bentuk bagian atas tank menyerupai tempat penyimpanan air -- sebagai alasan mengecoh musuh.

Prototipe tank pertama dikenal sebagai Little Willie. Kekurangan dari kendaraan generasi pertama ini adalah mesin terlalu mudah panas dan belum mampu secara sempurna menyeberangi parit.

Prototipe tank kedua kemudian diproduksi pada tahun 1916 -- yang dikenal sebagai Big Willie. Pada kali ini, lapisan baja dibuat agar kendaraan tahan terhadap serangan peluru. Produksi kedua pertama kali diturunkan dalam pertempuran Somme di Prancis.

Produksi tank kian menjamur, seakan-akan kebutuhan tank sebagai alat perang dan transportasi militer kian dianggap penting.

Hingga Perang Dunia II, tank menjadi kendaraan wajib bagi para tentara ketika berhadapan dengan musuh.

Selain produksi tank pertama, ditanggal yang sama tahun 1901, Presiden Amerika Serikat, William McKinley, ditembak oleh seorang pemuda yang tertarik dengan ideologi sosialis dan anarkis, Leon Czolgosz. Ia tewas setelah dua peluru menghujam dadanya.

Alasan Czolgosz yang merupakan imigran Polandia menembak McKinley adalah karena ia meyakini bahwa presiden AS tersebut korupsi. Atas perbuatannya Czolgosz pun dieksekusi mati dengan menggunakan kursi listrik pada 29 Oktober 1901.

Sementara, pada tahun 1997, dunia mengucapkan selamat tinggal kepada Putri Diana. Prosesi pemakaman Princess of Wales di London disiarkan langsung ke seluruh penjuru dunia, disaksikan kurang lebih 2,5 miliar orang.

Selanjutnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini