Sukses

Akun Twitter TNI AD Dibajak, Kini Promosi NFT Penguin Lil Pudgy

Akun TNI AD kena bajak NFT Lil Pudgys yang menjual gambar penguin-penguin lucu.

Liputan6.com, Jakarta - Akun Twitter resmi milik TNI AD menjadi target pembajakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Sejak 25 Agustus 2022, akun tersebut promosi sebuah NFT penguin. 

NFT (Non Fungible Token) adalah gambar-gambar di internet yang bisa diperjualbelikan. Kehadiran NFT masih memicu kontroversi di komunitas digital karena dinilai merugikan pembeli, bahkan dianggap scam.

Kasus pembajakan ini menjadi sorotan ketika netizen sedang dihebohkan akun Bjorka. Akun itu mengungkap kelemahan-kelemahan pemerintah dalam menjaga data pribadi milik masyarakat.

Bila melihat akun Twitter @TNI_AD, Senin (12/9/2022), tweet promosi NFT masih belum dihapus. NFT tersebut bernama Lil Pudgy yang menampilkan penguin-penguin lucu.

<p>Akun TNI AD dibajak NFT Lil Pudgy. Dok: Twitter/@TNI_AD</p><p>Akun TNI AD dibajak NFT Lil Pudgy. Dok: Twitter @tni_ad</p>

Harga Jutaan Rupiah

Pembajak juga menggunakan akun TNI AD untuk mempromosi mainan penguin Lil Pudgy. Dan sama seperti NFT lainnya, penguin Lil Pudgy juga dijual di platform OpenSea. 

Pada platform tersebut harga satu penguin lucu Lil Pudgy bisa mencapai jutaan rupiah. NFT pada gambar di bawah ini dijual seharga 0,27 ethereum (Rp 6,9 juta).

<p>NFT Lil Pudgy seharga 0,27 ethereum atau US$ 465. Dok: OpenSea</p>

Meski akun resmi TNI AD terkena serangan pembajak, akun TNI lain seperti Pusat Penerangan TNI (@Puspen_TNI) masih tampak aktif membagikan informasi kepada masyarakat. 

Akun TNI Angkatan Laut (@_TNIAL_) juga terpantau aman. Pada Senin ini, akun TNI AL tampak merayakan Dirgahayu Hiu Kencana yang didirikan pada 12 September 1959.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

TNI AD Berupaya Pulihkan Akun Twitter

Sebelumnya dilaporkan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari mengakui, akun Twitter resmi milik tentara angkatan darat dibajak oleh orang tidak dikenal. 

Hamin menjelaskan, duduk perkara mengapa akun resmi milik militer tersebut dapat berpindah tangan. Menurut dia, saat itu tim teknis TNI AD bidang terkait sedang melakukan migrasi alamat email. Sebab email sebelumnya diketahui belum menggunakan alamat kedinasan.

“Itu kami sedang merubah email yang kami gunakan untuk akun twitter official dengan menggunakan email dinas sesuai permintaan pihak twitter. Karena saat membuka akun dulu kita menggunakan email bukan dinas,” kata Hamin kepada wartawan, Senin (12/9/2022).

Dia mengaku, pihaknya tengah membetulkan hal tersebut. Namun, memang membutuhkan waktu beberapa saat hingga bisa difungsikan lagi seperti sebelumnya.

“Masih dalam proses, ditunggu dulu. Saat ini Lagi tahap verifikasi email official. Semoga saja hari ini bisa selesai,” harap dia menandasi.

3 dari 4 halaman

Masalah Bjorka

Beralih ke Bjorka, akun Twitter milik hacker Bjorka @bjorkanism telah hilang dari platform, begitu juga dengan channel atau saluran Telegram miliknya dengan nama Bjorkanism.

Saat Tekno Liputan6.com melakukan pencarian akun Twitter @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini dianggap telah melanggar aturan.

Sementara channel Telegram-nya memunculkan keterangan "Channel is inaccesible" atau "Saluran tidak dapat diakses".

Terkait hal ini hacker Bjorka mengakui kalau akun Twitter dan saluran Telegram miliknya telah dihapus pemerintah Indonesia.

"Ya pemerintah indonesia baru saja menutup akun Twitter saya dan saluran saya sebelumnya di Telegram. Tapi ini tidak akan berhenti," tulis Bjorka di saluran Telegram private-nya yang terbaru, dikutip Senin (12/9/2022).

"Saya membuktikan bahwa pemerintah indonesia dapat meminta platform apa pun untuk mengikuti keinginan mereka, meskipun saya tidak melanggar aturan apa pun di Twitter karena semua doxing dibagikan di Telegram," sambungnya.

Bjorka pun mengaku saat ini belum memiliki akun Twitter baru, dan mengatakan telah bersiap untuk membocorkan data Pertamina.

"Saya masih belum memiliki akun Twitter saat ini. masih bersiap membocorkan Pertamina," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Puan Maharani dan Erick Thohir Jaid Sasaran

Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.

Ia membocorkan data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram. 

Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (12/9/2022), data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.

Menurut Kaspersky, doxing merupakan praktik mengumpulkan informasi pribadi dengan tujuan mempublikasikan atau menggunakannya dengan cara lain untuk merugikan seseorang.

Penelitian Kaspersky menunjukkan, menjaga data pribadi kini jadi perhatian utama, di mana 50 persen konsumen mengklaim mereka tidak akan lagi menunjukkan penyedia layanan online setelah pelanggaran data.

Sementara 57 persen mengungkap kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi mereka yang terpengaruh oleh perangkat yang terhubung ke internet.

Kekhawatiran ini dianggap cukup beralasan, pasalnya pengguna online menghadapi risiko data tiap harinya.

Semua pengguna internet saat ini masih membangun hubungan yang tepat dengan teknologi, sehingga kita dapat mempercayainya dalam berbagi data pribadi. Misalnya foto KTP dari remaja yang baru mendapatkan kartu identitasnya mungkin berakhir di tangan penipu keuangan.

Foto pengguna di pesta terbaru mungkin muncul di internet tanpa persetujuan. Atau juga, jam tangan pintar anak mungkin menyiarkan lokasi mereka live seharian penuh.

Kendati beberapa risiko kebocoran data dan serangan ransomware di luar kendati pengguna, ancaman seperti doxing dapat ditangani sendiri oleh pengguna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.