Sukses

Demo Batal di Inggris Demi Hormati Ratu Elizabeth II yang Meninggal

Demo dari petugas surat (Royal Mail) batal demi menghormati Ratu Elizabeth II yang baru saja meninggal.

Liputan6.com, London - Serikat kerja yang mewakili Royal Mail dan staf kereta membatalkan demo. Langkah tersebut diambil untuk menghormati Ratu Elizabeth II yang meninggal.

Dilaporkan BBC, Sabtu (10/9/2022), perwakilan dari perserikatan itu berkata pihaknya menghormati tugas yang dilakukan Ratu Elizabeth II bagi negaranya, serta menghormati keluarganya.

Sebelumnya demo bakal digelar pada 9 September 2022. Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022 di Kastil Balmoral, Skotlandia.

Rencana walkout pekerja Rail, Maritime and Transport (RMT) pada 15 dan 17 September 2022 juga dibatalkan.

Rail Delivery Group berkata jadwal akan kembali normal karena demonstrasi tidak dilaksanakan. Grup yang mewakili operator kereta itu menyambut baik keputusan batal demo di tengah duka nasional di Inggris.

"Seluruh keluarga jalur kereta bersatu dalam mengirim dukacita kita kepada Keluarga Kerajaan," ujar juru bicara Rail Delivery Group.

Sementara, sekjen serikat RMT Mick Lynch berkata pihaknya ikut berduka bersama negaranya.

"Kami mengekspreksikan dukacita terdalam kami kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan negara," ujar Mick Lynch.

Pihak persertikatan RMT masih ingin demo, tetapi belum memutuskan tanggal yang tepat.

Serikat kerja TSSA yang fokus di sektor transportasi dan travel juga membatalkan aksi mereka di September 2022 untuk menghormati dukacita yang dirasakan publik.

Tak hanya itu, Trades Unions Congress berkata akan menunda kongres tahunan mereka sebagai tanda hormat atas pelayanan yang diberikan Ratu Elizabeth II kepada negaranya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vladimir Putin Berduka, Puji Kehebatan Ratu Elizabeth II

Presiden Rusia Vladimir Putin turut angkat bicara soal kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II. Mantan agen KGB itu memuji reputasi sang Ratu di kancah internasional. 

Lebih lanjut, Presiden Vladimir Putin mengakui bahwa Ratu Elizabeth merupakan bagian penting sejarah negaranya, serta dicintai oleh rakyatnya. 

"Nama Her Majesty telah terikat erat dengan sejarah kucing dari Kerajaan Bersatu. Selama berdekade-dekade, Elizabeth II secara pantas menikmati cinta dan respek dari rakyatnya, serta kehormatan tinggi di panggung dunia," tulis pesan Presiden Rusia Vladimir Putin di situs Kremlin, dikutip Sabtu (10/9/2022). 

Presiden Rusia Vladimir Putin turut berpesan agar rakyat Inggris tabah setelah kehilangan Ratu mereka yang berkuasa selama 70 tahun. 

"Saya mengharapkan keberanian dan keteguhan untuk kalian di hadapan rasa kehilangan yang sulit serta tidak bisa diperbaiki ini. Mohon sampaikan simpati tulus dan dukungan saya kepada anggota keluarga kerajaan dan rakyat Kerajaan Bersatu," kata Presiden Putin.

Presiden Vladimir Putin pernah beberapa kali bertemu Ratu Elizabeth II di masa lalu. Pada tahun 2003, Putin dan Sang Ratu pernah juga naik kereta kencana bersama.

Pada tahun 2014 mereka juga bertemu lagi dalam acara penghormatan untuk Perang Dunia II (D-Day) di Normandy, Prancis.

Ratu Elizabeth II selalu netral dalam urusan negara, namun ia dilaporkan memberikan sumbangan besar bagi Disasters Emergency Committee (DEC) untuk membantu rakyat Ukraina yang menjadi korban invasi Rusia.

3 dari 4 halaman

96 Dentuman Meriam Menggema di Inggris

Setelah 70 tahun bertakhta, Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Kamis 8 September 2022. Sebagai bentuk penghormatan, 96 dentuman meriam menggema di seluruh Inggris. 

Salah satunya, penghormatan berlangsung di Glacis Field, Fort Regent, Jersey. Sebanyak 96 peluru meriam ditembakkan Milisi Jersey 1781 dengan interval 10 detik mulai pukul 13.00 waktu setempat, untuk melambangkan setiap tahun kehidupan Ratu Elizabeth II. 

96 peluru meriam juga ditembakkan melintasi langit London. Di Hyde Park, dentuman penghormatan untuk Ratu Elizabeth II dilakukan King's Troop Royal Horse Artillery dan di Tower of London oleh Honorable Artillery Company pada Jumat (9/9).

Sebanyak 71 kuda, 36 di antaranya menarik meriam 13-pon era Perang Dunia Pertama, dikerahkan ke Hyde Park di pusat kota London menjelang penghormatan. Petugas polisi membersihkan jalur saat rombongan militer melaju melalui sudut tenggara taman.

Suara dentuman meriam terdengar di seluruh kota saat ribuan pelayat berbondong-bondong untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.

Tradisi yang berasal dari abad ke-15 ini merupakan tanda penghormatan dan juga sering digunakan dalam penghormatan militer dan acara-acara khusus Kerajaan Inggris.

4 dari 4 halaman

Pidato Perdana Raja Charles III, Beri Penghormatan pada Mendiang Ratu Elizabeth II

Raja Charles III menyampaikan pidato kerajaan perdana menyusul wafatnya pemimpin monarki Inggris Ratu Elizabeth II.

"Ratu Elizabeth adalah kehidupan yang dijalani dengan baik," kata Raja Charles III, saat dia memperbarui janji "Mama kesayangannya" tentang pelayanan seumur hidup, demikian sepereti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2022). 

Dalam pidato pertama yang emosional kepada bangsa, dia memuji kehangatan, humor, dan kemampuannya untuk melihat yang terbaik dalam diri orang-orang.

Pangeran William dan Catherine akan menjadi Pangeran dan Putri Wales, katanya, saat dia mengungkapkan cintanya kepada putranya Pangeran Harry dan istrinya Meghan.

Ratu meninggal dengan damai di Balmoral di Skotlandia pada hari Kamis dalam usia 96 tahun.

Pidato itu disiarkan sebagai kebaktian untuk mengenang mendiang Ratu, yang dihadiri oleh politisi senior dan 2.000 anggota masyarakat, berlangsung di Katedral St Paul.

Itu melihat penampilan resmi pertama dari lagu kebangsaan - God Save the King - sejak Charles menjadi raja.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Raja, 73, mengatakan: "Dedikasi dan pengabdiannya sebagai Penguasa tidak pernah diabaikan, melalui saat-saat perubahan dan kemajuan, melalui saat-saat sukacita dan perayaan, dan melalui saat-saat kesedihan dan kehilangan."

Dia mengumumkan bahwa dia telah menjadikan putranya William Pangeran Wales, dengan istrinya Catherine the Princess of Wales - gelar yang terakhir digunakan oleh ibu William, Diana.

Dan dia mengungkapkan "cintanya untuk Harry dan Meghan saat mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.