Sukses

Putri Anne Tetap Menjadi Princess Royal Usai Ratu Elizabeth II Meninggal

Putri Anne adalah satu-satunya anak perempuan Ratu Elizabeth II.

Liputan6.com, London - Pasangan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip memiliki satu orang anak perempuan, yakni Putri Anne. Ia merupakan sosok wanita yang sangat aktif secara sosial, bahkan pernah berkompetisi di Olimpiade Toronton pada 1976. Olahraga favoritnya adalah berkuda, sama seperti ibunya.

Sebagai putri tertua di Kerajaan Inggris, Putri Anne memiliki sebuah gelar kehormatan khusus: Princess Royal. Selama puluhan tahun bertugas, Anne dikenal dengan gelar tersebut.

Selama sejarah Inggris, ada tujuh orang yang menyandang gelar Princess Royal. Menurut History of Royal Women, Sabtu (10/9/2022), sosok-sosok itu adalah Putri Mary (anak Raja Charles I), Putri Anne (anak Raja George II), Putri Charlotte, Putri Victoria (Ratu Prussia), Putri Louise, Putri Mary, dan kini Putri Anne.

Gelar Princess Royal baru dimulai sejak 1642 dan berlaku seumur hidup. Kerajaan Inggris meniru Princess Royal dari Madame Royale yang dimiliki Kerajaan Prancis. 

Gelar itu dapat dimiliki oleh putri tertua dari Monarki atau putri yang paling senior. Bagaimana nasib gelar Putri Anne setelah Ratu Elizabeth II meninggal? 

Royal.co.uk menjelaskan bahwa Putri Anne memiliki gelar Princess Royal sejak tahun 1987. Sebelumnya, gelar itu dipegang oleh Putri Mary yang merupakan bibi dari Ratu Elizabeth II. 

Setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, Putri Anne tetap menjadi putri paling senior di Kerajaan Inggris dan ia bisa terus menggunakan gelar Princess Royal. 

Berikutnya Putri Charlotte yang merupakan anak perempuan Pangeran William berpotensi mendapatkan gelar tersebut, setelah Putri Anne meninggal dunia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pidato Perdana Raja Charles III

 Raja Charles III menyampaikan pidato kerajaan perdana menyusul wafatnya pemimpin monarki Inggris Ratu Elizabeth II.

"Ratu Elizabeth adalah kehidupan yang dijalani dengan baik," kata Raja Charles III, saat dia memperbarui janji "Mama kesayangannya" tentang pelayanan seumur hidup, demikian sepereti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2022).

Dalam pidato pertama yang emosional kepada bangsa, dia memuji kehangatan, humor, dan kemampuannya untuk melihat yang terbaik dalam diri orang-orang.

Pangeran William dan Catherine akan menjadi Pangeran dan Putri Wales, katanya, saat dia mengungkapkan cintanya kepada putranya Pangeran Harry dan istrinya Meghan.

Ratu meninggal dengan damai di Balmoral di Skotlandia pada hari Kamis dalam usia 96 tahun.

Pidato itu disiarkan sebagai kebaktian untuk mengenang mendiang Ratu, yang dihadiri oleh politisi senior dan 2.000 anggota masyarakat, berlangsung di Katedral St Paul.

Itu melihat penampilan resmi pertama dari lagu kebangsaan - God Save the King - sejak Charles menjadi raja.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Raja, 73, mengatakan: "Dedikasi dan pengabdiannya sebagai Penguasa tidak pernah diabaikan, melalui saat-saat perubahan dan kemajuan, melalui saat-saat sukacita dan perayaan, dan melalui saat-saat kesedihan dan kehilangan."

Dia mengumumkan bahwa dia telah menjadikan putranya William Pangeran Wales, dengan istrinya Catherine the Princess of Wales - gelar yang terakhir digunakan oleh ibu William, Diana.

Dan dia mengungkapkan "cintanya untuk Harry dan Meghan saat mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri".

3 dari 4 halaman

Majelis Umum dan DK PBB Heningkan Cipta untuk Ratu Elizabeth II

 Anggota-anggota Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB hari Kamis (8/9) mengheningkan cipta karena Ratu Elizabeth II meninggal, Ratu Inggris Raya dan Irlandia Utara.

Dalam sidang Majelis Umum, Presiden Sessi ke-78 Abdullah Shahid, mengatakan Ratu Elizabeth II “akan selalu dikenang karena pengabdian dan dedikasinya di tanah air, di seluruh Persemakmuran, dan di seluruh dunia,” seraya menambahkan “ia melestarikan perdamaian dan persahabatan di dunia.” 

Atas nama Majelis Umum Shahid meminta Perwakilan Tetap Inggris di PBB untuk menyampaikan belasungkawa kepada Keluarga Kerajaan, Pemerintah dan rakyat Inggris dan negara-negara Persemakmuran, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (10/9).

Presiden Majelis Umum PBB itu juga menginformasi bahwa penghormatan resmi akan disampaikan kemudian.

Dubes Inggris Untuk RI Apresiasi Belasungkawa Rakyat Indonesia

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menyampaikan pesan belasungkawa atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.

"Hari ini kita kehilangan seorang pemimpin yang luar biasa, Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Wafatnya Yang Mulia, pada hari Kamis, 8 September 2022 adalah momen kesedihan dan kehilangan yang mendalam bagi rakyat Inggris dan bagi mereka di seluruh dunia yang hidupnya tersentuh oleh Yang Mulia," kata Dubes Owen Jenkins dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Inggris di Jakarta, Jumat (9/9).

"Yang Mulia telah menjadi kehadiran yang konstan dan menginspirasi dalam kehidupan negara kami selama lebih dari tujuh dekade, memberikan layanan tanpa henti bagi Inggris, Kerajaan dan Persemakmuran."

Menurut Dubes Jenkins, Ratu Elizabeth II memiliki dedikasi yang luar biasa untuk melayani rakyat Inggris dan hubungan global kami, termasuk dengan Indonesia, menjadikannya diplomat terhebat Inggris.

"Saya merasa sangat terhormat dan bangga dalam kehidupan profesional saya, sebagai duta besar dan diplomat, untuk memberikan pelayanan terbaik saya kepada Yang Mulia. "

4 dari 4 halaman

Ratu Elizabeth II Meninggal, Liga Inggris Resmi Tunda Pertandingan

Seluruh pertandingan Liga Inggris 2022/2023 pekan ini ditunda sebagai tanda duka cita menyusul meninggalnya Ratu Elizabeth II di usia 96 tahun, Kamis (8/9).

Keputusan diambil Premier League menyusul rapat yang digelar Jumat pagi waktu setempat. 

"Untuk menghormati hidup dan kontribusi Ratu Elizabeth II kepada negeri, dan sebagai tanda respek, pertandingan akhir pekan ini bakal ditunda, termasuk yang berlangsung Senin," tulis keterangan resmi English Premier League.

Pemerintah Inggris sebelumnya menyerahkan keputusan kepada penyelenggara apakah menggelar event atau tidak pada durasi 10 hari berduka.

"Tidak ada kewajiban membatalkan atau menunda event olahraga, atau menutup tempat hiburan pada periode berduka. Itu hak penyelenggara," tulis panduan pemerintah.

"Mungkin mereka bisa membatalkan atau menunda pada hari pemakaman. Tapi kembali tidak ada kewajiban. Keputusan tergantung bijak panitia."

Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhir di Kastil Balmoral, Skotlandia. Kondisi kesehatannya memang terus memburuk selama beberapa waktu terakhir.

Usai kabar Ratu Elizabeth II meninggal, Football League yang menaungi kompetisi selain Premier League langsung membatalkan laga yang berlangsung Jumat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.