Sukses

Pangeran Charles Jadi Raja di Usia 73 Tahun, Tertua dalam Sejarah Inggris

Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis 8 September 2022. Setelah kematiannya, kerajaan Inggris mengumumkan Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Inggris.

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis 8 September 2022. Setelah kematiannya, kerajaan Inggris mengumumkan Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Inggris.

Pangeran Charles menggunakan nama Raja Charles III. Menurut laporan Insider yang dikutip Jumat (9/9/2022), ia kini menjadi orang tertua dalam sejarah Inggris yang menjadi raja — pada usia 73 tahun.

"Hari ini mahkota itu diberikan, seperti yang telah terjadi selama lebih dari 1.000 tahun, kepada raja baru kita - kepala negara baru kita - Yang Mulia Raja Charles III," kata Perdana Menteri Inggris Liz Truss saat berbicara kepada bangsa.

"Bersama keluarga raja, kami berduka atas kehilangan ibunya, dan saat kami berduka, kami harus bersatu sebagai rakyat untuk mendukungnya," kata Truss.

"Kami mengantarkan era baru dalam sejarah megah negara besar kami, persis seperti yang diinginkan Yang Mulia Ratu, dengan mengucapkan kata-kata, 'God Save the King'."

Dalam pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh Raja Charles III sebagai Raja, dia menyebut kematian Ratu Elizabeth sebagai "momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya."

"Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang Penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai," lanjutnya.

Terakhir kali Inggris melihat perubahan kepemimpinan adalah 70 tahun yang lalu, ketika Ratu Elizabeth II mengambil alih takhta setelah kematian Raja George. Raja tertua sebelumnya dalam sejarah Inggris berasal dari tahun 1830 ketika Raja William IV naik tahta pada usia 64 tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Umumkan Ratu Elizabeth II Meninggal, Kerajaan Inggris Deklarasikan Pangeran Charles Jadi Raja

Pangeran Charles segera menjadi Raja setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.

Keluarga Kerajaan menyebut Charles sebagai Raja saat mengumumkan kematian Ratu Elizabeth. Dalam twitnya, pihak kerajaan menyebut Camila sebagai Queen Consort atau Permaisuri.

Pangeran Charles adalah menjadi pewaris takhta terlama dalam sejarah Inggris. Puluhan tahun ia berstatus putra mahkota.

Charles sebelumnya telah mengambil alih tugas-tugas ibunya, khususnya sepanjang tahun ini karena kesehatan Ratu Elizabeth yang mengkhawatirkan.

3 dari 4 halaman

Nyanyian God Save the Queen

Mengutip BBC, Kamis (8/9/2022), bendera di Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang pada pukul 18.30.

Ratu Elizabeth II memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah. 

Saat berita kematian Ratu diumumkan, ratusan orang berkumpul di luar gerbang istana. Beberapa mulai menangis. Sebuah helikopter terpandtau mengitari langit di atas Istana Buckingham.

Wajah-wajah berlinang air mata terlihat di luar gerbang Istana Buckingham pada hari Kamis, ketika berita kematian Ratu Elizabeth II menyebar.

Suara nyanyian lirih "God Save the Queen" pecah di antara orang-orang yang berkumpul.

Orang banyak berkumpul di sepanjang jalan menuju gerbang Istana Buckingham — di mana sebuah pernyataan yang mengumumkan kematiannya dipasang, sesuai tradisi.

Suara nyanyian lagu "God Save the Queen" pecah di antara kerumunan yang berkumpul.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia dikonfirmasi oleh Kerajaan Inggris dalam Twitternya.

Sang penguasa monarki tutup usia di usia 96 tahun. Jenazahnya, juga anggota keluarganya akan tetap di Balmoral Kamis (8/9/2022), sebelum kemudian menempuh perjalanan pulang ke istananya di London.

Ratu Elizabeth mangkat tak lama setelah kabar soal kondisi kesehatannya yang mengkhawatirkan berembus dari Skotlandia. Para dokter khawatir, anggota keluarga kerajaan pun diminta merapat.

Selama hidupnya, Ratu Elizabeth II dikenal memiliki kesehatan yang baik, meski kemudian terkena COVID-19. Ia bahkan masih sanggup menerima Perdana Inggris yang baru, Liz Truss, walau harus berdiri dengan bantuan tongkat. 

Ratu Elizabeth II, pemimpin Inggris terlama yang memerintah selama tujuh dekade. Ia naik takhta pada tahun 1952, setelah kematian ayahnya, Raja George VI. Dia memimpin Inggris di tengah banyak pergolakan global, kemelut politik Britania Raya, juga kemelut internal keluarga kerajaan yang memaksa terjadinya modernisasi monarkhi secara dramatis.

Elizabeth memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya. Ia adalah salah satu perempuan paling dikenal dalam sejarah. Putranya, Charles, segera menjadi Raja setelah kematiannya.

4 dari 4 halaman

Ratu Elizabeth II Meninggal, Ini Rencana Prosesi Pemakamannya

Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Sang Ratu mengakhiri masa pemerintahan terlama dalam sejarah Inggris.

Dia meninggal dengan damai, dikelilingi oleh keluarganya di Kastil Balmoral di Skotlandia.

Apa yang akan terjadi setelah Ratu Elizabeth II meninggal?

Mengutip BBC, Jumat (9/9/2022), beberapa hari mendatang jasad Ratu Elizabeth II akan dibaringkan untuk upacara pemakaman kenegaraan, saat bangsa memberi penghormatan terakhir.

Setelah peti matinya kembali ke London, Ratu Elizabeth kemudian akan disemayamkan di Westminster Hall selama sekitar empat hari sebelum pemakamannya, memungkinkan anggota masyarakat untuk mendatanginya.

Westminster Hall adalah bagian tertua dari Istana Westminster, di jantung pemerintahan Inggris.

Anggota terakhir keluarga kerajaan Inggris yang berbaring di sana adalah Ibu Suri pada tahun 2002, ketika lebih dari 200.000 orang mengantre untuk melihat peti matinya.

Peti mati Ratu Elizabeth II akan diletakkan di atas platform yang ditinggikan, yang dikenal sebagai catafalque, di bawah atap kayu abad pertengahan aula abad ke-11. Setiap sudut akan dijaga oleh tentara dari unit yang melayani Rumah Tangga Kerajaan.

Dia akan dibawa ke Westminster Hall dari Istana Buckingham dalam prosesi lambat, disertai dengan parade militer dan anggota keluarga kerajaan Inggris.

Orang-orang juga akan dapat menyaksikan prosesi saat melewati jalan-jalan dan acara penyiaran layar lebar kemungkinan akan diadakan di Royal Parks London.

Peti matinya akan diselimuti bendera Royal Standard dan ketika tiba di Westminster Hall akan dilengkapi dengan Imperial State Crown (mahkota ratu), orb, dan sceptre (tongkat kerajaan).

Setelah peti mati ditempatkan di aula, upacara singkat akan diadakan. Setelah itu masyarakat diperbolehkan masuk.

Selengkapnya di sini...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.