Sukses

Mantan Duta Besar Inggris Vicky Bowman Dipenjara Di Myanmar

Mantan Duta Besar Inggris untuk Myanmar dan suami baru saja mendapatkan hukuman satu tahun penjara oleh otoritas militer negara Myanmar.

Liputan6.com, Myanmar - Mantan Duta Besar Inggris Vicky Bowman dan Htein Lin diidakwa melanggar undang-undang imigrasi atas mantan tahanan politik yang ada pada negara itu.

Pasangan itu ditangkap minggu lalu di rumah mereka di Yangon, demikian dilansir pada laman BBC, Minggu (4/9/2022) 

Namun atas penyelidikan yang dilakukan kasus ini kemungkinan besar menyangkut masalah politik yang lebih luas daripada pelanggaran imigrasi, di mana orang asing jarang dituntut di Myanmar.

Bowman sendiri adalah

seorang pembicara bahasa Burma yang fasih, Bowan juga dikenal sebagai anggota komunitas internasional kecil Myanmar yang terkenal.

Dia pertama kali bertugas di tempat yang kemudian disebut Burma pada tahun 1990 sebagai diplomat junior dan kembali sebagai duta besar dari tahun 2002-2006. 

Dia sekarang menjalankan Pusat Bisnis Bertanggung Jawab Myanmar (MCRB), yang berbasis di Yangon, Dimana ia sendiri mengatakan "terkejut" dengan hukuman tersebut.

Dalam pernyataannya, ia menambahkan bahwa selama berada di Myanmar Ia telah mempersembahkan bertahun-tahun hidupnya untuk memperkuat pembangunan sosial dan ekonomi di Myanmar.

"Kami berharap dia bisa segera berkumpul kembali dengan keluarganya di Inggris," katanya.

Bowman dan suaminya ditahan ketika mereka kembali ke kota dari rumah yang mereka miliki di Negara Bagian Shan.

Otoritas militer menuduh mereka berdua gagal mendaftarkannya sebagai tinggal di alamat yang berbeda.

Htein Lin sendiri merupakan seorang seniman terkemuka dan mantan tahanan politik yang merupakan anggota Front Demokratik Mahasiswa Seluruh Burma, dimana kelompok ini melakukan perlawanan bersenjata yang dibentuk setelah pemberontakan populer yang dipimpin mahasiswa melawan junta militer pada tahun 1988.

Pasangan itu menikah dan pindah ke London sebelum kembali ke Yangon pada 2013.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kronologi Penangkapan

Penangkapan pasangan itu terjadi ketika Inggris baru-baru ini mengumumkan sanksi terhadap otoritas militer di Myanmar dimana bertepatan dengan ulang tahun kelima penumpasan mematikan terhadap Muslim Rohingya di negara itu. 

Serangan gencar pada tahun 2017 menewaskan lebih dari 6.000 orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi hanya dalam beberapa bulan pertama, dengan sebagian besar dari mereka melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh.

Sebelumnya pada hari Jumat, pengadilan yang dijalankan militer di Myanmar juga menghukum mantan pemimpin Aung San Suu Kyi tiga tahun penjara lagi atas tuduhan penipuan pemilu.

3 dari 4 halaman

Dugaan Pelanggaran HAM

Rezim militer Myanmar telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.

Awal Agustus, para jenderal memperpanjang aturan darurat mereka hingga 2023, dengan negara itu terbelah oleh pertempuran internal.

Junta merebut kekuasaan tahun lalu setelah menggulingkan pemerintahan Aung Sung Suu Kyi yang dipilih secara demokratis.

Setelah kudeta tahun lalu, Bowman memilih untuk tinggal di Myanmar, dan tampaknya berhati-hati untuk menghindari komentar publik yang mungkin memprovokasi pemerintah militer.

Keyakinannya secara luas diasumsikan didorong oleh sesuatu selain pelanggaran kecil aturan imigrasi.

Banyak orang asing telah memperpanjang visa, seringkali berbulan-bulan, atau mengubah alamat tanpa memberi tahu pihak berwenang, tetapi penuntutan untuk pelanggaran semacam itu hampir tidak pernah terdengar di Myanmar. Biasanya denda kecil akan menyelesaikan masalah.

Tapi mungkin sebagai warga negara Inggris paling terkenal yang masih tinggal di Myanmar setelah kudeta, Bowman kemungkinan dilihat oleh junta sebagai target yang cocok untuk pembalasan terhadap pemerintah Inggris.

4 dari 4 halaman

Pengaruh Inggris Terhadap Myanmar

Inggris telah mengambil garis keras terhadap aturan militer, dan duta besar Inggris saat ini diusir dari negara itu.

Mungkin juga junta takut pekerjaannya membawanya ke informasi sensitif atau pengetahuan terperinci tentang cara kerja perusahaan-perusahaan yang terkait dengan militer.

Bowman juga kritis terhadap beberapa tindakan yang diambil oleh junta yang telah mempengaruhi perekonomian.

Dia telah berbicara di berbagai seminar tentang Myanmar sejak kudeta, meskipun umumnya dia berhati-hati untuk menghindari kritik terbuka terhadap pemerintah militer.

Suaminya mungkin juga menjadi faktor dalam penangkapan mereka.

Htein Lin adalah anggota terkemuka dari apa yang disebut sebagai generasi ke-88 pembangkang yang menghabiskan enam tahun di penjara pada awal 1990-an, meskipun dalam beberapa tahun terakhir ia telah mempertahankan profil politik yang lebih rendah dan lebih dikenal sebagai seorang seniman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.