Sukses

Para Istri Duta Besar Hadiri Fashion Show Batik di KBRI Manila

Pasangan Duta Besar Perwakilan Asing di Filipina (Spouses of Head of Missions/SHOM) menghadiri acara fashion show batik di KBRI Manila.

Liputan6.com, Manila - Pada HUT RI ke-77, sejumlah KBRI melaksanakan acara-acara budaya menarik sehingga membuat spirit 17 Agustus bisa dirasakan di berbagai negara. KBRI Manila sempat mengadakan acara bertajuk Fashion Show dan Membatik Gutta Tamarind. Para istri Duta Besar juga ikut menghadiri acara. 

Berdasarkan laporan KBRI Manila, Senin (29/8), kegiatan tersebut dihadiri oleh 50 orang peserta yang merupakan Pasangan Duta Besar Perwakilan Asing di Filipina (Spouses of Head of Missions/SHOM), Embassy Ladies, ASEAN Ladies Foundation (ALF), Museum Volunteers of the Philippines, Polytechnic University of the Philippines (PUP), dan Diaspora Indonesia di Filipina.

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ibu Niken Apriana, yang merupakan penemu metode baru membatik dengan Gutta Tamarind. Acara dibuka langsung oleh Duta Besar RI di Manila, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Manila, Ibu Ranny Widjojo.

Dalam pembukaannya, Dubes Agus Widjojo menyampaikan bahwa Batik adalah warisan budaya yang sangat penting bagi Indonesia. "Saya berharap, workshop ini dapat lebih memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia," ujarnya.

Prof. Aisyah Endah Palupi, Atdikbud KBRI Manila menyampaikan bahwa membatik dengan menggunakan Gutta Tamarind merupakan cara membatik yang berbeda dengan cara membatik konfensional.

"Cara ini cukup unik karena yang biasanya menggunakan lilin/wax yang dicairkan dan ditorehkan di bahan/kain menggunakan canting, sedangkan kali ini membatik menggunakan bubur biji asam jawa yang dicampur sejenis lemak nabati dan ditorehkan ke bahan/kain hanya dengan menggunakan plastik,’" ungkap Aisyah.

 

KBRI Manila menjelaskan bahwa batik Gutta Tamarind adalah batik kreatif yang materialnya menggunakan bubuk biji asam jawa dicampur sejenis lemak nabati. Bubuk biji tamarind memiliki tekstur seperti tepung terigu, uniknya ketika dicampur dengan air panas dia akan mengental. Kadar kekentalan tergantung dengan kebutuhan, untuk kain yang cederung tebal, pembuatan bubur biji tamarind dibuat lebih encer, tetapi untuk kain yang tipis agak dikentalkan.

‘Tujuan dari metode ini adalah sebagai bahan alternatif kreasi batik yang ramah lingkungan,’ ungkap Niken Apriana.

Selain membatik, kegiatan tersebut juga disemarakkan dengan peragaan busana hasil karya Citra Srikandi Indonesia. Para peserta terlihat antusias menikmati kegiatan membatik dan peragaan busana, terlebih dengan adanya klaim ramah lingkungan dengan penggunaan metode gutta tamarind. KBRI Manila.

Acara-acara unik yang digelar KBRI juga dilaksanakan di Kamboja. KBRI Phnom Penh mengadakan acara di sekolah persahabatan RI-Kamboja. Anak-anak pun ikut merasakan asyiknya lomba-lomba khas 17 Agustus khas Indonesia. Mereka pun mendapatkan hadiah-hadiah menarik seperti snack Indonesia. 

Berikut beritanya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Acara 17-an di Kamboja

Menjelang HUT ke-77 RI, Duta Besar RI Sudirman Haseng mengunjungi Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja di Provinsi Prey Veng. Lomba-lomba menarik pun digelar untuk para murid.

Kegiatan bertajuk Bakti Kayuh Sosial itu dilaksanakan bersama dengan komunitas WNI dan Kamar Dagang Indonesia di Kamboja (IndoCham). 

Berdasarkan laporan KBRI Phnom Penh, Senin (15/8/2022), rangkaian kegiatan Bakti Kayuh Sosial pada 14 Agustus 2022 itu diadakan dengan dukungan masyarakat Indonesia di Kamboja (Permika), komunitas sepeda Indonesia (Phnom Penh Ride), dan IndoCham dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Prey Veng, Y.M. Douch Konthea.

<p>Acara Bakti Kayuh Kemerdekaan menjelang HUT RI ke-77 di Kamboja. Bagi-bagi bingkisan produk Indonesia kepada murid-murid. Dok: KBRI Phnom Penh</p>

Acara diramaikan oleh kepala sekolah dan guru, serta sekitar 200 murid. Rangkaian acara diawali dengan melakukan kegiatan bersepeda bersama masyarakat Indonesia, penyerahan bendera Indonesia dan Kamboja, penyerahan bantuan dari masyarakat Indonesia kepada sekolah, penanaman pohon, serta penyelenggaraan lomba hiburan.

<p>Masyarakat Indonesia Berbagi Kebahagiaan di Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja Prey Veng melalui Bakti Kayuh Kemerdekaan. Dok: KBRI Phnom Penh</p>

3 dari 3 halaman

Bagi-Bagi Produk Indonesia

Wakil Gubernur Kamboja Prey Veng dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI dan mengungkap rasa terima kasih atas donasi yang telah diberikan kepada sekolah dan para siswa. Wakil Gubernur juga berharap ke depannya dapat ditambahkan jenjang SMA untuk dapat lebih menyerap siswa tingkat sekolah menengah atas.

Kegiatan bakti kayuh sosial juga disemarakkan dengan adanya perlombaan tradisional khas 17an yang diikuti oleh sejumlah siswa sekolah. Para siswa antusias mengikuti lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku ke dalam botol yang dilakukan secara individu dan lomba membawa kelereng dalam sendok secara beregu. 

Para siswa yang hadir juga masing-masing diberikan goody bag yang berisikan produk-produk makanan asal Indonesia seperti susu Indomilk, biskuit Slai Olai, wafer Nabati, permen, serta peralatan tulis. Pihak sekolah menyampaikan rasa apresiasi terhadap perhatian yang telah diberikan oleh masyarakat Indonesia terutama bantuan untuk mendukung keperluan belajar mengajar.

Sekolah Persahabatan lndonesia-Kamboja berdiri pada 1995 atas bantuan dari Indonesia, dan memiliki jenjang pendidikan TK dan Kelas 1-9 dengan total murid 807, 18 guru untuk 21 kelas. Provinsi Prey Veng berjarak sekitar 100 Km dari Ibu Kota Phnom Penh atau sekitar 2,5 jam dengan mobil. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.