Sukses

11 Napi Kasus Rudapaksa Berkelompok di India Bebas, Warga Gelar Demonstrasi

Protes telah diadakan di seluruh India terhadap keputusan pemerintah untuk membebaskan 11 pria yang dipenjara seumur hidup karena pemerkosaan berkelompok terhadap seorang wanita Muslim.

Liputan6.com, Delhi - Protes telah diadakan di seluruh India terhadap keputusan pemerintah untuk membebaskan 11 pria yang dipenjara seumur hidup karena pemerkosaan berkelompok terhadap seorang wanita Muslim, Bilkis Bano.

Empat belas anggota keluarganya juga tewas dalam kerusuhan agama di negara bagian Gujarat pada 2002.

Orang-orang itu dibebaskan setelah menjalani hukuman 15 tahun penjara, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (28/8/2022).

Pria dan wanita meneriakkan slogan-slogan yang mendesak pemerintah untuk membalikkan keputusan pembebasan para pemerkosa.

Bintang film India dan juru kampanye hak-hak perempuan Shabana Azmi mengatakan kepada kantor berita AFP di ibu kota Delhi: "Apa yang terjadi dengan Bilkis Bano, apa yang terjadi pada keluarganya, kami tidak dapat berdiri dan menyaksikan ini terjadi pada negara kami. Itulah sebabnya kita semua akan berkumpul dan mengangkat suara kita."

"Misogini dan patriarki ini telah berkembang pesat dan telah dinormalisasi sampai-sampai, sekarang pemerkosaan adalah hal yang normal bagi orang-orang," kata Aditi, seorang pengunjuk rasa mahasiswa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Protes Tertulis ke Mahkamah Agung India

Secara terpisah, lebih dari 100 pensiunan pegawai negeri sipil menulis surat kepada ketua mahkamah agung India untuk mengatakan pembebasan para pemerkosa akan berdampak mengerikan pada keselamatan semua wanita.

Keputusan untuk membebaskan para narapidana pada 15 Agustus diumumkan oleh pemerintah Gujarat ketika India merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-75.

Sebuah video yang sejak itu menjadi viral menunjukkan orang-orang berbaris di luar penjara Godhra sementara kerabat memberi mereka permen dan menyentuh kaki mereka untuk menunjukkan rasa hormat.

Bano menyebut keputusan untuk membebaskan orang-orang itu "tidak adil" dan mengatakan itu telah "mengguncang" imannya pada keadilan.

 

3 dari 3 halaman

WNI di Malaysia Jadi Korban Perampokan dan Pemerkosaan

Pada kabar lain, dua wanita warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban perampokan di Kuala Lumpur, Malaysia. Salah seorang di antaranya dilaporkan diperkosa.

"Insiden itu terjadi ketika dua wanita Indonesia sedang dalam perjalanan untuk bekerja pada hari Sabtu 20 Agustus," ujar Asst Comm Ampang Jaya OCPD Mohamad Farouk Eshak mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (22/8/2022) seperti dikutip dari The Star.

Pelaku disebutkan menyamar sebagai petugas imigrasi Malaysia.

"Mereka dihentikan oleh dua pria yang mengaku dari Departemen Imigrasi. Para tersangka mengatakan kepada keduanya bahwa mereka ingin memeriksa izin kerja dan paspor mereka dan memerintahkan keduanya untuk masuk ke mobil mereka."

"Kedua korban dibawa ke Serdang dan dalam perjalanan perhiasannya disita. Salah satu korban, pelapor, diturunkan di pinggir jalan di Serdang, sedangkan satu lagi dibawa ke hotel di Balakong dan diperkosa oleh salah satu korban. dari tersangka," papar Mohamad Farouk Eshak.

Dia menambahkan bahwa laporan tentang kejadian perampokan itu diajukan oleh korban kedua di Kajang.

Berdasarkan informasi intelijen, tim polisi menggerebek sebuah rumah dan mendapati para pelaku yang dimaksud. Mereka kemudian ditangkap pihak kepolisian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.