Sukses

Sidang Tahunan MPR 2022, Jokowi: Kita Berada di Puncak Kepemimpinan Global

Jokowi membahas kekuatan global Indonesia di Sidang Tahunan MPR 2022. Isu mendamaikan Rusia-Ukraina hingga KTT G20 tak luput dari sorotannya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap reputasi global Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR 2022. Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi berkata Indonesia berada di puncak kepemimpinan global. 

Beberapa hal yang disorot Presiden Jokowi adalah upaya mendamaikan Rusia-Ukraina, hingga menjadi Tuan Rumah G20. Presiden Jokowi berkata bahwa situasi geopolitik dunia sedang panas, namun Indonesia dipercaya oleh pihak Rusia maupun Ukraina. 

"Indonesia diterima Rusia dan diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian," ujar Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022). 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyorot bahwa Indonesia dipercaya PBB sebagai "champion" dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis pangan, energi, maupun keuangan.

Tak lupa, Presiden Jokowi membahas G20. Ia mengingatkan bahwa G20 terdiri atas negara-negara dengan ekonomi terbesar, sehingga presidensi Indonesia membawa makna yang kuat. 

"Dan tahun ini kita menjadi presiden G20. Organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia, dan tahun depan kita juga menjadi ketua negara-negara ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untu membangun kerja sama-kerja sama internasional," terang Presiden Jokowi. 

Posisi yang dimiliki Indonesia juga dinilai bisa memperkuat kerja sama internasional. Presiden Jokowi pun berkata kepercayaan internasional sudah dirasakan di dalam negeri, sebab sudah 52 persen investasi yang kini berada di luar Pulau Jawa.

"Artinya ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi tumbuh merat. Menuju pembangunan yang Indonesia-sentris," kata Presiden Jokowi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi Pamer Kalimantan Utara Jadi Green Industrial Park Terbesar Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan Kalimantan Utara menjadi Green Industrial Park, terbesar di dunia. Pernyataan optimis itu ia sampaikan dalam pidato sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

"Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional," kata Jokowi, Selasa (16/8). 

Jokowi menyampaikan, optimisme bahwa Kalimantan Utara menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia, mengingat sumber energi bersih yang ada di Indonesia sangat melimpah seperti energi dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio.

Sumber-sumber energi itu dinilai Jokowi mampu menjadj magnet industrialisasi segala produk rendah emisi, dan menempatkan Kalimantan Utara menjadi Green Industrial Park.

"Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi," imbuhnya.

Sebelumnya, Jokowi pernah menyampaikan Indonesia tengah mempercepat pilot percontohan net zero emission antara lain dengan membangun Indonesia Green Industrial Park seluas 12.500 hektare di Kalimantan Utara yang akan menjadi yang terbesar di dunia.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (22/4).

"Kami sedang melakukan rehabilitasi hutan mangrove seluas 620 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia dengan daya serap karbon mencapai empat kali lipat dibanding hutan tropis. Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, termasuk investasi untuk transisi energi," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Pemberantasan Korupsi Jadi Prioritas Utama

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa upaya pemberantasan korupsi terus menjadi prioritas utama pemerintah. Dia menyampaikan bahwa lembaga penegak hukum seperti, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bekerja mengungkap kasus korupsi besar di Indonesia.

"Pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak," kata Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI.

Dia mencotohkan kasus korupsi besar yang berhasil dibongkar lembaga penegak hukum antara lain, Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda. Saat ini, kata Jokowi, pembenahan total telah dimulai.

"Penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar,dan sudah menunjukkan hasil," jelasnya.

Jokowi menyampaikan Skor Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional, naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks Perilaku Anti Korupsidari BPS juga meningkat, dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022.

Dia menekankan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu juga terus menjadi perhatian serius pemerintah. Jokowi menuturkan RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan.

"Tindak lanjut atas temuan Komnas HAM masih terus berjalan," ucap dia.

"Keppres Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu telah saya tanda tangani," sambung Jokowi.

4 dari 4 halaman

Indonesia Jadi Pemain Kunci Industri Mobil Listrik Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menilai Indonesia telah menjadi salah satu pemain kunci dalam skena industri mobil listrik dunia. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya investor besar dunia yang mencemplungkan diri dalam program hilirisasi pembuatan baterai mobil listrik di Tanah Air.

"Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsenkunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsenmobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikutberinvestasi di Indonesia," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR.

Setelah nikel, Jokowi melanjutkan, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi untuk bahan baku perangkat mobil listrik lainnya, semisal bauksit, tembaga, dan timah.

"Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," seru Jokowi.

Selain hilirisasi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus pemerintah tingkatkan.

"Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon," terangnya.

Jokowi menyebut, energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.