Sukses

Jokowi Sebut Puluhan Negara Terancam Bangkrut saat Pidato Sidang Tahunan MPR 2022

Presiden Jokowi berkata puluhan negara terancam bangkrut karena dampak krisis COVID-19 dan perang Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo berkata puluhan negara terancam bangkrut karena masalah-masalah global seperti dampak COVID-19 dan invasi Rusia di Ukraina. Hal itu diungkap Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 2022. 

"Semua negara di seluruh dunia sedang mengalami ujian yang sama. Krisis kesehatan pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan tak terhindarkan lagi," ujar Presiden Jokowi.

"Kita tahu 107 negara terdampak krisis dan sebagian di antaranya diperkirakan akan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem," lanjutnya. 

Presiden Jokowi tidak menjelaskan sumber-sumber angka tersebut.

Untuk Indonesia, Presiden Jokowi menyebut Indonesia berhasil menangani dampak-dampak krisis global. Inflasi Indonesia juga disebut tidak separah negara-negara Asia. 

"Di tengah tantangan yang berat kita patut bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Negara kita Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan COVID-19, termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikan," ujar Presiden Jokowi. 

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik kepercayaan negara-negara asing terhadap Indonesia, termasuk sebagai Tuan Rumah G20 di Bali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pakai Baju Adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR, Jokowi: Melambangkan Kerukunan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memakai baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menghadiri Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Jokowi mengatakan, baju adat dengan motif pucuk rebung ini melambangkan kerukunan. 

"Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian dari Bangka Belitung dengan motif Pucuk Rebung yang melambangkan kerukunan," kata Jokowi melalui video yang diunggah di Instagramnya @jokowi, Selasa.

Pakaian adat tersebut bewarna dominan hijau. Warna hijau sendiri dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.

"Warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan," ucap Jokowi.

Baju adat ini didapat langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Jokowi memerintahkan Sekretaris Pribadi Presiden untuk menyiapkan baju adat yang akan dipakai untuk Pidato Kenegaraan dan Upacara HUT ke-77 RI.

"Dikumpulkanlah baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan Presiden. Dari sekian banyak busana adat tersebut, diseleksi hingga tinggal 3 buah. Untuk tanggal 16 Presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung," jelas Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho kepada wartawan, Selasa (16/8/2022).

Baju adat yang dipakai Jokowi ini terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang dan kain tenun cual khas Bangka. Sedangkan, untuk penutup kepala dipakaikan sungkon.

Pada baju tersebut, terdapat ornamen hiasan bermotif Pucuk Rebung. Baju adat ini aslinya berwarna merah, namun seiring perkembangan zaman warna baju menyesuaikan selera pemakainya.

"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden, mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorisnya dalam waktu sekitar 3 hari," ujar Anggit.

"Setelah jadi, baju adat dibawa kurir dari Bangka Belitung menuju Jakarta," sambung dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.