Sukses

Pasukan Ukraina Rusak Jembatan di Kherson, Ganggu Rantai Pasok Tentara Rusia

Pasukan Ukraina mengklaim mereka telah mengambil jembatan yang telah berdampak pada jalur pasokan Rusia ke wilayah Kherson selatan.

Liputan6.com, Kiev - Pasukan Ukraina mengklaim mereka telah mengambil jembatan yang telah berdampak pada jalur pasokan Rusia ke wilayah Kherson selatan.

Daerah yang diduduki Rusia itu diserang oleh pasukan Ukraina sebagai bagian dari serangan balasan setelah ditangkap oleh pasukan Vladimir Putin pada tahap awal perang

Sebagai bagian dari serangan itu, Jembatan Antonivsky dilaporkan tidak berfungsi menyusul serangan roket jarak jauh beberapa minggu lalu.

Sekarang struktur di bendungan di Nova Kakhovka tidak dapat digunakan setelah serangan oleh pasukan Ukraina, demikian seperti dikutip dari the Independent, Minggu (14/8/2022).

"Rusia tidak lagi memiliki kemampuan untuk sepenuhnya menyerahkan peralatan mereka," tulis Serhii Khlan, seorang wakil dewan regional Kherson, di Facebook. Klaim ini belum diverifikasi secara independen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dugaan Kejahatan Perang

Dalam perkembangan lain, polisi di Ukraina sedang menyelidiki lebih dari 26.000 kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia dan menduga lebih banyak lagi yang akan ditemukan ketika daerah-daerah dibebaskan, demikian yang dilaporkan Sky News.

Menteri dalam negeri Ukraina Denys Monastyrskiy mengatakan kepada penyiar: "Setiap hari kami merekam kematian banyak warga sipil. Ini adalah kejahatan yang dilakukan dan dilakukan oleh mereka [Rusia] di wilayah pendudukan."

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang Ukraina mengharapkan kekejaman ditemukan di kota-kota seperti Mariupol dan Severodonetsk, yang saat ini diduduki oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, militer Rusia menggebrak daerah pemukiman di seluruh Ukraina dalam semalam. Serangan roket Rusia di kota Kramatorsk menewaskan tiga orang dan melukai 13 lainnya pada Jumat, menurut wali kota.

Serangan itu terjadi kurang dari sehari setelah 11 roket lainnya ditembakkan ke kota itu, salah satu dari dua kota utama yang dikuasai Ukraina di provinsi Donetsk, fokus serangan Rusia yang sedang berlangsung untuk merebut wilayah Donbas Ukraina timur.

 

3 dari 3 halaman

Rusia Menguasai Wilayah Lain di Ukraina

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim pada hari Sabtu bahwa pasukannya telah menguasai Pisky, sebuah desa di pinggiran kota Donetsk, ibu kota provinsi yang diklaim oleh separatis pro-Moskow sejak 2014.

Pasukan Rusia dan pemberontak yang didukung Kremlin berusaha merebut daerah-daerah yang dikuasai Ukraina di utara dan barat kota Donetsk untuk memperluas republik separatis yang memproklamirkan diri.

Tetapi militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya telah mencegah kemajuan semalam menuju kota-kota kecil Avdiivka dan Bakhmut.

Gubernur Ukraina dari provinsi tetangga Luhansk, yang merupakan bagian dari pertempuran atas wilayah Donbas dan dikuasai oleh pasukan Rusia bulan lalu, mengklaim bahwa pasukan Ukraina masih memegang wilayah kecil.

Menulis di Telegram, gubernur Luhansk Serhii Haidai mengatakan pasukan yang bertahan tetap bersembunyi di dalam kilang minyak di tepi Lysychansk, sebuah kota yang diklaim telah direbut Moskow, dan juga mengendalikan daerah-daerah di dekat sebuah desa.

"Musuh membakar tanah di pintu masuk ke wilayah Luhansk karena tidak dapat mengatasi (perlawanan Ukraina sepanjang) beberapa kilometer ini," kata Haidai.

"Sulit untuk menghitung berapa ribu peluru di wilayah Luhansk yang bebas ini telah bertahan selama satu setengah bulan terakhir."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.