Sukses

AS Akan Kerahkan Militer di Perairan Selat Taiwan, Bikin Marah China?

Amerika Serikat akan meluncurkan operasi transit udara dan maritim dalam beberapa minggu ke depan. Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas "perilaku China yang lebih provokatif dan memicu instabilitas."

Liputan6.com, D.C - Amerika Serikat akan meluncurkan operasi transit udara dan maritim di Selat Taiwan dalam beberapa minggu ke depan. Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas "perilaku China yang lebih provokatif dan memicu instabilitas."

Seorang pejabat senior AS mengatakan pada hari Jumat bahwa AS akan melakukan operasi "kebebasan navigasi" di Selat Taiwan selama beberapa minggu mendatang, demikian seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (13/8/2022).

Kurt Campbell, koordinator Indo-Pasifik AS dalam pemerintahan Presiden Joe Biden, mengatakan operasi itu akan terdiri dari "transit udara dan maritim melalui Selat Taiwan selama beberapa minggu ke depan."

Campbell mengatakan bahwa upaya tersebut akan dilakukan dalam kemitraan dengan negara-negara G7 lainnya. Terlepas dari meningkatnya ketegangan baru-baru ini antara Taiwan, Tiongkok, dan AS, pasukan AS "akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di tempat yang diizinkan oleh hukum internasional, konsisten dengan komitmen lama kami terhadap kebebasan navigasi."

"Kami akan memastikan bahwa kehadiran, postur, dan latihan kami memperhitungkan perilaku Tiongkok yang lebih provokatif dan tidak stabil, dengan tujuan untuk membimbing situasi di Pasifik barat menuju stabilitas yang lebih besar," tambah Campbell.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketegangan yang Tinggi Atas Kunjungan Pelosi

Koordinator Indo-Pasifik AS itu juga mengatakan China telah bereaksi berlebihan terhadap kunjungan Ketua DPR AS nancy Pelosi baru-baru ini. Dia mengatakan China berharap untuk mengeksploitasi kunjungan itu untuk mengubah status Taiwan.

Setelah tujuh hari latihan militer skala besar di dekat Taiwan, Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army – PLA) China mengumumkan pada hari Rabu bahwa latihan itu telah selesai.

Namun, Beijing berjanji untuk melanjutkan "patroli kesiapan tempur reguler" di daerah itu, meningkatkan kemungkinan seringnya operasi militer Tiongkok di dekat pulau demokratis yang diperintah sendiri itu.

Latihan selama sepekan terakhir dilakukan sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi lebih dari seminggu yang lalu.

 

3 dari 3 halaman

Cara Taiwan Hadapi Ancaman Militer China

Buntut kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan telah membuahkan latihan militer China yang mengepung wilayah tersebut.

Ketika latihan militer skala besar China di sekitar wilayah Taiwan memasuki hari keenam, dunia pun dengan cemas menilai bagaimana agresi terbaru Beijing dapat mengubah keamanan di kawasan itu. Namun, sebagian besar orang Taiwan tetap tenang menghadapi apa yang digambarkan analis politik sebagai peningkatan ancaman untuk pulau itu.

"Saya pikir banyak orang Taiwan, termasuk saya sendiri, dengan waspada mengikuti perkembangan latihan militer China di sekitar Taiwan," kata Jeremy Chiang, seorang profesional muda yang bekerja di industri teknologi seperti dikutip dari DW Indonesia, Kamis (11/8/2022).

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.