Sukses

Foto Satelit Buktikan Kehancuran di Pangkalan Udara Krimea, Rusia: Ledakan Itu Tak Disengaja

Sebuah foto satelit menunjukkan kehancuran yang terjadi di pangkalan udara Rusia di Krimea.

Liputan6.com, Kiev - Foto-foto satelit yang dilansir pada Kamis 11 Agustus 2022 menunjukkan kehancuran di sebuah pangkalan udara Rusia di Krimea, yang dihantam beberapa hari sebelumnya dalam serangan yang menunjukkan Kiev mungkin telah mendapatkan kemampuan serangan jarak jauh baru yang berpotensi mengubah arah perang.

Dilansir dari laman VOA Indonesia, Jumat (12/8/2022), foto-foto yang dirilis perusahaan satelit independen Planet Labs menunjukkan tiga lubang yang hampir sama persis di bangunan-bangunan di pangkalan udara Saki Rusia. Pangkalan itu, di pesisir barat daya Krimea, rusak parah akibat terbakar dengan setidaknya delapan pesawat tempur yang hancur terlihat dengan jelas.

Rusia telah membantah pesawat itu rusak dan mengatakan ledakan yang tampak di pangkalan itu pada hari Selasa terjadi tanpa disengaja.

Ukraina belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu atau mengatakan bagaimana persisnya serangan itu dilancarkan.

"Secara resmi, kami tidak mengukuhkan atau membantah apa pun; ada banyak skenario atas apa yang mungkin terjadi…harap diingat bahwa ada beberapa pusat ledakan pada waktu yang sama persis," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pesan kepada Reuters.

Para pakar militer Barat mengatakan skala kerusakan dan ketepatan serangan menunjukkan kemampuan baru yang kuat yang berpotensi memiliki dampak penting.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Krimea yang Dicaplok Rusia

Rusia, yang mencaplok Krimea pada 2014, menggunakan semenanjung itu sebagai pangkalan bagi armada Laut Hitamnya dan sebagai jalur pasokan utama untuk pasukan invasinya yang menduduki Ukraina Selatan, di mana Kiev sedang merencanakan ofensif balasan dalam beberapa pekan mendatang.

"Saya bukan analis intel, tapi ini terlihat tidak baik," kata Mark Herling, mantan komandan pasukan darat AS di Eropa, di Twitter, mengaitkannya dengan foto kehancuran di pangkalan Rusia.

"Saya analis. Ini bagus sekali," balas rekannya purnawirawan jenderal bintang empat Michael Hayden, mantan direktur CIA dan Badan Keamanan Nasional.

Bagaimana serangan itu persisnya dilakukan masih menjadi misteri. Beberapa pejabat Ukraina dikutip mengatakan bahwa itu mungkin sabotase yang dilakukan oleh penyusup. Namun, lubang yang nyaris sama persis dan ledakan simultan tampaknya menunjukkan bahwa tempat itu dihantam senjata jarak jauh baru, yang mampu menghindari pertahanan Rusia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Jangkauan Pangkalan

Pangkalan itu jauh di luar jangkauan roket canggih yang diakui negara-negara Barat telah dikirim ke Ukraina sejauh ini, tetapi ada di dalam jangkauan senjata yang lebih kuat yang diminta Kiev. Ukraina sendiri juga memiliki rudal darat ke kapal yang secara teoritis dapat digunakan untuk menghantam target-target di darat.

Satu orang tewas setelah ledakan mengguncang pangkalan militer di Krimea, kata kepala pemerintahan regional yang ditunjuk Rusia di sana.

Sergei Aksyonov menulis di media sosial bahwa ledakan itu terjadi di pangkalan militer Saky dekat Novofedorivka di pantai barat semenanjung itu.Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa ledakan.

4 dari 4 halaman

Sedikitnya 12 Ledakan

Kementerian pertahanan Rusia kemudian mengatakan amunisi diledakkan, tetapi ini belum diverifikasi secara independen.

Kementerian mengatakan tidak ada "dampak kebakaran" di area penyimpanan amunisi, lapor kantor berita Rusia.

Semenanjung Ukraina yang dicaplok Moskow pada tahun 2014 adalah tujuan populer dengan turis Rusia, dan satu video muncul untuk menunjukkan pengunjung yang melarikan diri dari pantai saat asap membubung di latar belakang. 

Saksi mata lokal mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka mendengar setidaknya 12 ledakan, dimulai sekitar pukul 15:20 waktu setempat (12:20 GMT).

Setelah tiba di daerah tersebut, Aksyonov mengatakan zona larangan bepergian sejauh 5 km (3 mil) di sekitar lokasi ledakan telah ditetapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.