Sukses

Di Tengah Wabah PMK, Mahasiswa Indonesia dari UGM Berguru Biosekuriti di Australia

Enam mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) tiba di Northern Territory, Australia untuk mengikuti program pertukaran yang khusus berfokus pada aspek biosekuriti.

, Northern Territory - Enam mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) tiba di Northern Territory, Australia untuk mengikuti program pertukaran yang khusus berfokus pada aspek biosekuriti pekan lalu.

Koordinator kegiatan Robi Agustiar kepada Matt Brann dari ABC Rural menjelaskan, Indonesia saat ini menghadapi wabah PMK sehingga pengamalan dan pengetahuan tentang biosekuriti sangat penting bagi para mahasiswa peternakan.

"Saat ini status PMK telah menyebar di 23 provinsi dan menewaskan lebih dari 30 ribu ekor ternak," kata Robi."Kami masih terus mengalami kesulitan dalam vaksinasi PMK, meski pemerintah telah melakukan 3 juta vaksinasi karena kami membutuhkan 60 juta vaksinasi pada ternak," ujarnya seperti dikutip dari ABC Indonesia, Minggu (14/8/2022).

Robi mengatakan selain wabah PMK di berbagai provinsi, peternak juga sangat terpukul dengan penyakit kulit pada sapi di wilayah Sumatera, yang mengakibatkan penurunan produksi susu.

"Produksi susu sapi di Indonesia anjlok hingga 60 persen," jelas Robi.

Peraturan Biosekuriti Ketat Australia

Menanggapi ketatnya aturan biosekuriti di pintu-pintu masuk Australia bagi pendatang dari Indonesia belakangan ini, salah satu peserta pertukaran Sarah Saviera menyebut hal itu tidak menjadi permasalahan.

"Semuanya berjalan lancar. Begitu kami mendarat di Bandara Darwin, sebelum keluar, kami diharuskan menginjakkan kaki pada keset biosekuriti," ujarnya.

"Protokol biosekuriti di bandara cukup jelas, semuanya berjalan lancar dan sistematis," kata Sarah.

Peserta lainnya Jason Siregar menyebutkan, Pemerintah Indonesia sebenarnya juga telah menerapkan langkah-langkah biosekuriti di Bandara Ngurah Rai.

"Begitu kami memasuki area bandara internasional di Bali, kami diharuskan menginjak keset kaki biosekuriti," katanya.

Sebagai bagian dari program, para mahasiswa akan menghabiskan waktu di peternakan sapi yang terkenal seperti Newcastle Waters dan Victoria River Downs.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peternak Sapi Minta Australia Tutup Perbatasan dengan Indonesia

Wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia membuat banyak pihak di Australia khawatir akan penularannya. PM Anthony Albanese tetap bersikukuh menolak untuk menutup perbatasan dengan RI meskipun didesak banyak pihak di negaranya, namun Rabu kemarin 27 Agustus 2022, para peternak di barat daya negara bagian Victoria menggelar aksi unjuk rasa memprotes penanganan Negeri Kanguru perihal penyakit tersebut.

Menurut informasi yang dikutip dari ABC Indonesia, Kamis (28/7/2022), lebih dari seratus peternak berkumpul di Colac, menuntut perbatasan dengan Indonesia ditutup selama empat bulan untuk melindungi industri peternakan dan pasar daging dalam negeri.

Peter Delahunty, peternak sapi perah yang mengorganisasi protes, mengatakan ada peningkatan kecemasan tentang wabah PMK di Australia. Ia menilai, tanggapan pemerintah Australia terkait wabah PMK terkesan "sangat reaksioner ketimbang direncanakan dengan baik."

"[Pemerintah] tadinya tidak mau menerapkan keset sanitasi, dan kemudian mereka berubah pikiran dan memutuskan menerapkannya, dan mereka menerapkan kebijakan dengan cara sedikit demi sedikit."

Perekonomian Victoria barat daya sangat bergantung pada komoditas yang diproduksi oleh sektor pertanian. 

Colac Otway Shire, misalnya, menghasilkan hampir $245 juta dari peternakan pada tahun keuangan 2020/21.

Selengkapnya klik di sini...

3 dari 4 halaman

Australia Minta Pengunjung dari Indonesia Tak ke Kebun Binatang Melbourne Sebelum 48 Jam

Kekhawatiran atas masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Australia membuat pihak pengelola kebun binatang di Victoria mengeluarkan aturan pembatasan.

Mengutip ABC Australia, Minggu (31/7/2022), kontak dengan binatang seperti jerapah, kanguru dan gajah akan dibatasi bagi pengunjung ke kebun binatang di negara bagian Victoria di Australia termasuk Melbourne.

Kekhawatiran PMK di Australia saat ini tinggi menyusul adanya wabah PMK di Bali, Indonesia sebagai salah satu tujuan utama turis asal Australia.

Zoos Victoria, lembaga yang mengurus beberapa kebun binatang di negara bagian Victoria seperti 'Melbourne Zoo', 'Werribee Zoo' serta 'Healesville Sanctuary' mengirimkan pesan agar mereka menutup jalan pengunjung menuju kandang gajah.

Keputusan ini menurut mereka diambil setelah melewati pertimbangan untuk mengurangi risiko terhadap binatang yang melakukan "kontak dengan tanah yang bisa dibawa oleh pengunjung masuk ke kebun binatang."

Tempat bagi jerapah, kanguru dan gajah, di mana sebelumnya pengunjung bisa berada di dekat hewan-hewan tersebut, sekarang akan ditutup sementara.

"Kami sudah melakukan pemantauan serius mengenai wabah tersebut dan memutuskan untuk memberi perlindungan lebih besar bagi hewan yang kami miliki," kata Direktur Eksekutif Zoos Victoria Jenny Gray kepada ABC. "Kami memiliki sejumlah binatang yang harus kami lindungi."

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

Australia Tambah Bantuan Rp 103 M di Bidang Biosekuriti

Sebelumnya, Pemerintah Albanese telah mengumumkan paket kerja sama baru di bidang biosekuriti senilai A$10 juta atau sekitar Rp 103 miliar, untuk mendukung Indonesia dalam merespons wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).

Paket tersebut diumumkan Selasa 9 Agustus 2022 oleh Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt di National Press Club.

Bantuan ini, seperti disampaikan pihak Kedutaan Besar Indonesia di Jakarta, yang dikutip Rabu (9/8/2022), menempatkan Australia sebagai penyedia vaksin tambahan serta dukungan konsultasi dan teknis untuk memperkuat langkah-langkah biosekuriti Indonesia.

Dalam bantuannya, Australia akan menyediakan alat pelindung diri dan disinfektan, melatih staf di lapangan, dan menyediakan keahlian biosekuriti untuk mengatasi wabah tersebut.

Menteri Watt mengatakan salah satu cara mencegah wabah di Australia adalah dengan mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya penghentian penyebaran PMK.

"Paket ini mencakup A$ 4 juta untuk penyediaan vaksin PMK dan LSD. Jumlah ini merupakan tambahan dari dukungan kepada Indonesia yang diumumkan sebelumnya, termasuk 1 juta dosis vaksin PMK dan hampir setengah juta vaksin LSD yang telah dijalankan oleh Pemerintah Australia," kata Menteri Watt.

"Pemerintah Indonesia akan menyalurkan vaksin ini ke daerah-daerah yang paling membutuhkan. Kami juga telah menyertakan pendanaan awal sehingga Indonesia dapat menjalankan sistem identifikasi ternak.”

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan paket ini adalah salah satu wujud dari hubungan dekat antara Australia dan Indonesia.

"Indonesia adalah salah satu tetangga dan mitra terdekat kami di kawasan dan Pemerintah Australia ingin menawarkan bantuan apa pun yang memungkinkan saat ini," kata Menteri Wong.

"Menjaga biosekuriti kawasan kita adalah kepentingan bersama dan paket  dukungan ini dibangun berdasarkan kerja sama kesehatan yang telah berlangsung lama termasuk melalui Kemitraan Ketahanan Kesehatan AustraliaIndonesia."

"Kita berkomitmen untuk bekerja sama merespons ancaman bersama ini."

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.