Sukses

Pria Afghanistan Ini Didakwa Jadi Tersangka Pembunuh Berantai 2 Warga Muslim di New Mexico

Kasus pembunuhan warga Muslim di New Mexico telah menemukan titik terang.

Liputan6.com, Albuquerque - Polisi mengungkap identitas pelaku pembunuh berantai warga Muslim di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat. Ada total empat warga Muslim yang dibunuh di New Mexico.

Kasus itu turut menuai kecaman Presiden AS Joe Biden. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Rabu (10/8/2022), pelaku diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 51 tahun dari Afghanistan. Ia didakwa telah membunuh dua pria Muslim di New Mexico, dan pihak berwenang mengatakan dirinya diduga terlibat dalam pembunuhan dua pria muslim lainnya yang kematiannya memicu ketakutan di komunitas Muslim di seluruh Amerika Serikat.

Para pejabat mengumumkan penangkapan Muhammad Syed sehari setelah dia ditahan.

Kepala Polisi Harold Medina membuat pengumuman di Twitter, mengatakan bahwa pihak berwenang telah melacak kendaraan yang diyakini terlibat dalam salah satu pembunuhan di kota terbesar di New Mexico itu.

“Pengemudinya ditahan, dan dia adalah tersangka utama atas pembunuhan itu,” ungkap Medina dalam cuitannya.

Penyidik menerima petunjuk dari komunitas Muslim di kota itu yang mengarahkan mereka ke Syed, yang tiba di AS dalam beberapa tahun terakhir, kata polisi.

Dia dihentikan dan ditangkap di jalan raya negara bagian Interstate 40 di Santa Rosa, sekitar 110 mil sebelah timur Albuquerque.

Pembunuhan itu menarik perhatian Presiden Joe Biden, yang mengatakan serangan semacam itu “tidak memiliki tempat di Amerika.” Pembunuhan itu juga mengguncang komunitas Muslim, di mana sebagian mempertanyakan keselamatan mereka dan membatasi gerakan mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Respons Keluarga Korban

Ketika diberitahu tentang pengumuman itu, Muhammad Imtiaz Hussain, saudara salah seorang korban, Muhammad Afzaal Hussain, mengaku merasa lega tetapi perlu mengetahui lebih banyak tentang tersangka dan motifnya.

“Ini memberi kami harapan bahwa kami akan mendapatkan kebenaran,” katanya. “Kami perlu tahu alasannya.”

Naeem Hussain tewas pada Jumat (5/8) malam, dan tiga pria lainnya tewas dalam penembakan penyergapan.

Hussain, 25, berasal dari Pakistan. Kematiannya terjadi hanya beberapa hari setelah kematian Muhammad Afzaal Hussain, 27, dan Aftab Hussein, 41, yang juga berasal dari Pakistan dan anggota masjid yang sama.

Kasus paling awal melibatkan pembunuhan November lalu atas Mohammad Ahmadi, 62, yang berasal dari Afghanistan. 

Sebelumnya dilaporkan, tiga korban berasal dari Pakistan dan beribadah di masjid yang sama. Aparat berkata tiga orang itu disergap dan ditembak.

Sementara, satu korban lain dibunuh pada November 2021. Ia berasal dari Afghanistan.

Ahmad Assed, juru bicara Islamic Center of New Mexico, berharap situasi bisa kembali seperti semula, sebab pembunuhan-pembunuhan yang terjadi telah membuat resah komunitas Muslim.

"Kami berharap negara bagian kita akan bangkit lagi sebagai negara bagian yang kita kenal, yakni yang hangat dan beragam, budaya yang beragam," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Gubernur New Mexico Angkat Suara

Sebelumnya dilaporkan NY Post, Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham mengatakan pada Sabtu kemarin bahwa dia mengerahkan polisi negara bagian tersebut untuk membantu proses penyelidikan, yaitu "pembunuhan yang telah ditargetkan sebelumnya."

“Pembunuhan yang ditargetkan terhadap penduduk Muslim Albuquerque sangat memicu kemarahan dan sepenuhnya tidak dapat ditoleransi,” tulisnya di Twitter.

"Kami tidak akan berhenti mengejar keadilan bagi para korban dan keluarga mereka dan mengerahkan segala sumber daya untuk menangkap si pembunuh atau para pembunuh. Kami akan menemukan mereka," kata politis Demokrat tersebut dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan: “Saya marah dan sedih bahwa ini terjadi di New Mexico, tempat yang membanggakan keragaman budaya. Ini bukan siapa kita sebenarnya.”

Seorang pria Muslim yang tidak disebutkan nama dan identitasnya telah dibunuh pada Jumat lalu, menyusul penembakan Muhammad Afzaal Hussain pada Senin (8/8), kata polisi setempat.

Pembunuhan Hussain terjadi setelah Aftab Hussein dibunuh pada 26 Juli dan Mohammad Ahmadi terbunuh pada November 2021.

4 dari 4 halaman

Kebencian ke Orang yang Tak Bersalah

Hussain dan Hussein keduanya orang Pakistan dan pergi ke masjid yang sama, menurut New York Times. Pembunuhan itu telah memicu kecaman di komunitas Muslim Albuquerque. Kurang dari satu persen dari dua juta orang di New Mexico adalah Muslim, menurut Pew Research Center.

"Kami sangat muak dengan gagasan bahwa seseorang memiliki kebencian sebesar ini terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” kata Ahmad Asssed, pemimpin Islamic Center of New Mexico, mengatakan, menurut Times.

“Kami takut keluarga kami, kami takut anak-anak kami jadi target. Dan kami sangat bingung mengapa ini terjadi.”

New Mexico adalah daerah yang kini dipegang oleh Partai Demokrat. Gubernur Grisham adalah mantan anggota DPR AS. Negara bagian ini kerap menjadi rebutan antara Partai Demokrat dan Partai Republik. 

Sebelum Grisham, gubernur negara bagian ini adalah anggota Partai Republik: Susana Martinez. Ia berkuasa selama dua periode. 

Namun, sebelum Martinez berkuasa gubernur dari New Mexico adalah politisi Partai Republik, dan sebelumnya lagi Partai Demokrat. Pergantian kekuasaan yang selang-seling itu terjadi sejak 1987.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.