Sukses

Bentrok Israel-Palestina Berlanjut, 4 Warga di Tepi Barat Tewas

Empat warga Palestina tewas pada Selasa (9/8/2022) dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina.

Liputan6.com, Tepi Barat - Empat warga Palestina tewas pada Selasa (9/8/2022) dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina.

Tiga di antara para korban adalah dari Kota Nablus di Tepi Barat utara, dan satu dari kota Hebron di selatan Palestina.

Bentrokan di Nablus pecah ketika pasukan khusus Israel menyerbu kota itu sebelum fajar, memburu pihak yang dianggap buronan Palestina atas dugaan keterlibatan mereka dalam melakukan serangan terhadap Israel.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan IDF mengepung rumah Ibrahim al-Nabulsi, yang dicari selama ini karena melakukan serangkaian serangan penembakan di Tepi Barat tahun ini, di kota tua Nablus.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan bahwa pasukannya terlibat baku tembak dengan "beberapa teroris" di dalam rumah al-Nabulsi, menewaskan tiga orang pria bersenjata Palestina, termasuk al-Nabulsi.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tentara Israel bahkan menembaki ambulans Palestina dan mencegah tim medis memasuki daerah itu untuk mengevakuasi para korban.

Di Hebron, Mo'men Jaber yang berusia 17 tahun ditembak di dada dan meninggal karena luka-lukanya selama bentrokan dengan tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat setelah bentrokan di Nablus, dengan Hebron, Ramallah, Nablus, dan Betlehem semuanya menyisakan konflik sengit antara tentara Israel dan pemuda Palestina, menurut saksi mata Palestina.

Para pemuda membakar ban, meneriakkan slogan-slogan anti-Israel, dan melemparkan batu ke arah tentara yang menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam untuk membubarkan mereka, kata para saksi.

Bentrokan itu terjadi setelah konflik tiga hari antara Jihad Islam Palestina dan tentara Israel yang berakhir pada hari Minggu, yang menewaskan 44 warga Palestina dan sedikitnya 360 terluka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur

Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."

Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Serangan di Masjid Al-Aqsa

Pasukan Israel menahan sedikitnya 20 warga Palestina dan menyerang jemaah yang berkumpul untuk merayakan hari raya umat Islam Isra Miraj pada Senin 28 Februari 2022 di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Demikian aktivis dan media lokal melaporkan.

14 warga Palestina dilaporkan terluka, termasuk seorang anak, empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, menurut Bulan Sabit Merah Palestina yang mengumumkan pada Senin malam, saat mereka merayakan festival Muslim Isra Miraj.

Mengutip laporan Al Arabiya, Rabu (2/3/2022), video yang dibagikan oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan pasukan Israel melemparkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah -- banyak anak dan bayi di antaranya. Serangan itu memicu kepanikan.

Satu video menunjukkan seorang perwira Israel mendorong seorang wanita muda ke tanah dan meninjunya, sebelum menyeretnya pergi dengan bantuan polisi lainnya.

Jemaah sejatinya berkumpul di dekat Masjid Al-Aqsa - situs tersuci ketiga dalam Islam dan tempat dari mana Nabi Muhammad dikatakan telah naik ke surga - pada hari Senin untuk merayakan hari libur Israa Miraj.

4 dari 4 halaman

Kerap Jadi Sasaran Israel

Sejak Yerusalem diduduki sepenuhnya oleh Israel pada tahun 1967, kompleks yang berisi Masjid Al-Aqsa telah berulang kali menjadi sasaran pemukim, polisi, dan tentara Israel.

Pelecehan terhadap jemaah Palestina telah meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Pemukim Israel secara rutin masuk ke kompleks selama salat Jumat untuk menyerang masjid dan jemaah, dengan persetujuan diam-diam dari pasukan Israel yang ditempatkan di dekat masjid.

Pada tahun 2021, kompleks itu diserang oleh lebih dari 34.500 orang Israel menurut kementerian Wakaf Palestina, otoritas yang bertanggung jawab atas tempat-tempat suci Palestina.

Masjid Al-Aqsa telah menjadi medan pertempuran simbolis yang mengkristalkan ketegangan antara pemukim Israel, yang ingin mengklaim seluruh Yerusalem, dan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel. PBB menganggap Yerusalem Timur sebagai tanah Palestina yang diduduki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.