Sukses

Seorang Perempuan Berubah Usai Melahirkan dan Jadi Ibu, Begini Penjelasannya

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut bayi yang baru lahir ke dalam keluarga adalah salah satu momen paling menyenangkan bagi orangtua.

Sementara ayah baru dihadapkan dengan begitu banyak tanggung jawab baru, ibu menghadapi lebih banyak perubahan dalam hidup mereka. Faktanya, wanita selama dan setelah melahirkan berubah menjadi orang yang bukan lagi orang yang sama.

Dilansir dari laman Bright Side, Selasa (9/8/2022), berikut adalah sejumlah fakta ilmiah soal wanita yang berubah usai menjadi seorang ibu:

Kehamilan dan Menjadi Ibu Dapat Mengubah Struktur Otak Wanita

Perubahan ini membuat ibu lebih memperhatikan bayinya dan lebih baik dalam merawatnya.

Menurut penelitian baru, ini karena fluktuasi hormon drastis yang terjadi selama kehamilan, kelahiran, dan menyusui.

Ini mungkin merombak otak wanita - menghasilkan perubahan struktural di beberapa daerah dan meningkatkan ukuran neuron di daerah lain.

Menjadi Ibu Juga Meningkatkan Memori dan Pembelajaran

Sudah menjadi hal yang umum jika Anda tidak dapat menemukan sesuatu di rumah, ibu Anda pasti tahu di mana itu.

Dan ternyata, itu bukan karena mereka "tahu segalanya".

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pengalaman kehamilan dan kelahiran serta hormon kehamilan sebenarnya meningkatkan kemampuan ibu untuk menghafal dan mempelajari hal-hal baru dengan lebih mudah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Genetik Anda Juga Berubah

Pada tahun 2015, ditemukan bahwa saat seorang wanita hamil, sel-sel (dengan latar belakang genetik yang berbeda) dari janin masuk dan menyebar ke seluruh tubuh wanita.

Penelitian dilakukan pada sampel 26 wanita yang pernah hamil bayi laki-laki, dan terdeteksi adanya kromosom Y pada semuanya. Ini sebenarnya bukti kuat bahwa Anda benar-benar bukan orang yang sama setelah melahirkan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Ibu Menyusui Butuh Dukungan

Dokter spesialis anak dan konselor laktasi Jeanne-Roos Tikoalu mengatakan bahwa dukungan kepada ibu turut berperan dalam menentukan keberhasilan menyusui.

"ASI adalah makanan yang terbaik untuk anak-anak kita. Dengan dukungan yang baik, baik dari lingkungan kecil maupun lingkungan besar, serta adanya edukasi-edukasi, tentu keberhasilan menyusui bisa didapat,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Jeanne-Roos mengatakan bahwa bentuk dukungan dan edukasi pada ibu menyusui tersebut merupakan hal yang digarisbawahi pada tema peringatan Pekan ASI Sedunia tahun ini.

Menurut Jeanne-Roos, dukungan pertama perlu diberikan oleh suami dimulai dari langkah sederhana dengan membantu meringankan tugas rumah tangga yang biasanya dibebankan pada istri.

“Pada saat ibu hamil, mungkin dia masih bisa mengerjakan (pekerjaan rumah). Tapi pada saat ibu menyusui, kita tahu menyusui itu tidaklah sesimpel menyusui sesudah itu selesai, pasti akan merasakan haus, lelah, kemudian harus bangun tengah malam,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah mengutip dari Antara.

4 dari 4 halaman

Dukungan yang Terlihat Sepele tapi Berarti Bagi Busui

Selain itu, bentuk dukungan lain yang dapat diberikan suami yaitu melakukan pijat oksitosin untuk melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu. Dengan pijat oksitosin, ibu akan merasa nyaman dan dihargai di samping kontraksi otot saluran ASI dapat bekerja dengan lancar sehingga mendorong produksi ASI.

“Kalau ibu nyaman, oksitosinnya berjalan dengan baik sehingga kontraksi otot saluran ASI berjalan dengan baik. Untuk itu, salah satu yang mendukung adalah membuat ibu nyaman dengan minum air hangat, mandi air hangat, kemudian dikompres dulu, suami juga dapat membantu dengan pijat oksitosin,” kata Jeanne-Roos.

Selain suami, dukungan unsur keluarga lainnya seperti pihak nenek dan kakek atau mertua juga dibutuhkan dalam rangka mencapai keberhasilan menyusui pada ibu. Jeanne-Roos mengingatkan agar pihak nenek atau mertua tak terburu-buru memutuskan untuk memberi susu formula apabila ASI dinilai belum keluar secara melimpah.

“Dukungan itu kelihatannya sepele tapi sangat besar artinya buat si ibu menyusui,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.