Sukses

Hujan Deras di Korea Selatan Akibatkan Banjir di Stasiun Kereta Api hingga Tenggelamkan Kendaraan

Hujan deras yang mengakibatkan banjir di Seoul, ikut menenggelamkan kendaraan dan stasiun kereta api.

Liputan6.com, Seoul - Beberapa daerah di Seoul alami banjir pada Senin (8 Agustus) saat hujan deras mengguyur ibu kota Korea Selatan, menenggelamkan kendaraan dan mendorong evakuasi. 

Dari laporan Channel News Asia, Selasa (9/8/2022), foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan jalan-jalan yang tergenang air dengan komuter yang menantang hujan, serta air yang mengalir menuruni tangga stasiun kereta bawah tanah. 

Pengguna Twitter @evh5150 juga mengatakan bahwa ada pemadaman listrik di daerah Gangnam. Menurut kantor berita Yonhap, hujan hingga 170 milimeter turun di wilayah tengah negara itu pada Senin, termasuk wilayah ibu kota.

Seoul menerima curah hujan hingga 90.5mm pada jam 8 malam waktu setempat. Distrik Dongjak di Seoul selatan juga mencatat curah hujan 137mm per jam, curah hujan terburuk dalam beberapa dekade, tambah laporan itu.

Administrasi Meteorologi Korea sebelumnya telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di Seoul, kota pelabuhan barat Incheon, bagian utara Provinsi Gyeonggi dan Provinsi Gangwon utara.

Yonhap mengatakan hujan deras menyebabkan banjir dan pemadaman listrik di beberapa daerah. Penduduk di daerah dataran rendah dievakuasi untuk keselamatan sementara bagian dari jalur kereta bawah tanah terpaksa berhenti. 

Layanan Operasi & Informasi Transportasi Seoul mengatakan dalam sebuah tweet sekitar pukul 10.10 malam bahwa Jalan Yangjae-daero banjir dan kendaraan tidak bisa lewat. Foto persimpangan menunjukkan kemacetan lalu lintas yang parah. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Tanah Longsor

Pesan keselamatan publik yang dikirim ke penduduk di Seoul sekitar pukul 23.10 waktu setempat (21.10 waktu Jakarta) memperingatkan potensi tanah longsor. Mereka yang tinggal di dekat hutan juga disarankan untuk mengungsi sebagai tindakan pencegahan.

Sebelumnya, sedikitnya tujuh orang tewas di ibu kota Korea Selatan, Seoul dan daerah metropolitan semalam, kata pihak berwenang pada Selasa (9/8), setelah hujan lebat mematikan aliran listrik dan membuat jalan-jalan dan kereta bawah tanah terendam.

Bagian selatan Seoul menerima lebih dari 100mm (3,9 inci) hujan per jam pada Senin malam, dengan beberapa bagian kota telah menerima 141,5mm hujan, curah hujan terburuk dalam 80 tahun, menurut media lokal mengutip Administrasi Meteorologi Korea ( KMA).

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Korban Tewas

Di distrik Gangnam yang mewah dan sangat terkonsentrasi, beberapa bangunan tanpa listrik dan telah terendam air, sementara mobil, bus, dan stasiun kereta bawah tanah terendam, membuat orang-orang terdampar. Beberapa toko juga terendam air.

Sedikitnya lima orang tewas di Seoul dan dua lainnya di provinsi tetangga Gyeonggi pada pukul 06:00 pada hari Selasa, kata Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat. Empat orang tewas setelah terperangkap di gedung-gedung yang terendam banjir, satu orang tersengat listrik, satu orang ditemukan di bawah reruntuhan halte bus, dan satu orang lagi meninggal karena tanah longsor, katanya.

Sedikitnya sembilan orang di daerah itu terluka, sementara enam lainnya hilang.

4 dari 4 halaman

Status Darurat

Markas besar menaikkan peringatan krisis ke tingkat tertinggi dan meminta organisasi publik dan swasta untuk menyesuaikan jam kerja mereka.

KMA mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh ibu kota dan wilayah metropolitan serta sebagian Provinsi Gangwon dan Chungcheong.

Peringatan tersebut dikeluarkan ketika curah hujan diprediksi melebihi 60mm dalam rentang waktu tiga jam atau 110mm dalam 12 jam.

KMA memperkirakan hujan lebat di bagian tengah negara itu akan berlanjut setidaknya hingga hari Rabu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.