Sukses

Setelah Taiwan, Nancy Pelosi Temui Pemimpin Politik di Korea Selatan

Nancy Pelosi dan sejumlah anggota Kongres lainnya terbang ke Korea Selatan setelah meninggalkan Taiwan.

Liputan6.com, Seoul - Nancy Pelosi dan sejumlah anggota Kongres lainnya terbang ke Korea Selatan -- sekutu utama AS di mana sekitar 28.500 tentara Amerika dikerahkan -- pada Rabu 3 Agustus 2022 malam waktu setempat. Ini merupakan bagian dari lawatannya ke Asia yang mencakup pemberhentian di Singapura dan Malaysia.

Sebelumnya ia melawat ke Taiwan, lokasi yang tak ada dalam jadwal kunjungan resmi sang Ketua DPR AS.

Ketegangan regional meningkat setelah perjalanan Nancy Pelosi ke Taiwan. China bersiap untuk meluncurkan tanggapan berupa manuver militer terbesarnya yang ditujukan ke Taiwan dalam lebih dari seperempat abad.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (5/8/2022), Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu dengan para pemimpin politik Korea Selatan pada Kamis 4 Agustus waktu setempat. Ini merupakan sehari setelah ia mengakhiri kunjungannya ke Taiwan yang ditujukan untuk menegaskan kembali komitmen Washington untuk membela demokrasi di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu -- meskipun ada protes keras dari China.

Pada hari Kamis, Pelosi bertemu Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin Pyo dan sejumlah anggota senior lain parlemen tersebut untuk membicarakan keamanan regional, kerja sama ekonomi, dan masalah iklim. Sebelum pembicaraan mereka, tayangan TV secara langsung menunjukkan Kim dan Pelosi saling menyapa dengan cara membenturkan siku mereka dan berpose untuk foto di depan bendera nasional Korea Selatan dan AS.

Setelah Korea Selatan, Nancy Pelosi dan rombongan bakal melakukan perjalanan ke Jepang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berencana ke DMZ

Pada hari yang sama, menurut seorang pejabat Korea Selatan yang meminta namanya dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media, Pelosi berencana untuk mengunjungi daerah perbatasan antar-Korea yang dikendalikan bersama oleh Komando PBB yang dipimpin Amerika dan Korea Utara.

Jika kunjungan itu terjadi, Pelosi akan menjadi pejabat Amerika tertinggi yang pernah berkunjung ke Area Keamanan Bersama (JSA) sejak Presiden Donald Trump pada 2019 sewaktu bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Berada di dalam Zona Demiliterisasi selebar 4 kilometer, yang didirikan pada akhir Perang Korea 1950-1953, JSA adalah lokasi pertumpahan darah di masa lalu dan tempat berlangsungnya berbagai pembicaraan antar-Korea.

Presiden AS dan para pejabat tinggi lainnya sering melakukan perjalanan ke JSA dan daerah perbatasan lainnya untuk menegaskan kembali komitmen keamanan mereka terhadap Korea Selatan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Dikritik Korea Utara

Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam Amerika Serikat atas perjalanan Pelosi ke Taiwan, dengan mengatakan bahwa “kunjungan itu menunjukkan campur tangan AS yang kurang ajar dalam urusan internal negara lain.''

Juga pada Kamis sore, Pelosi dijadwalkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang sedang berlibur minggu ini, menurut kantor Yoon. Tidak ada pertemuan tatap muka direncanakan di antara mereka. Yoon, seorang konservatif, mulai menjabat Mei lalu dengan janji akan meningkatkan aliansi militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat dan mengambil sikap lebih keras terhadap provokasi Korea Utara. [ab/uh]

4 dari 4 halaman

China Dikabarkan Tembak Misil dan Proyektil ke Selat Taiwan

Sementara itu, kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan telah memicu latihan militer terbesar China yang mengelilingi pulau itu, dimulai Kamis (4/8/2022), dalam unjuk kekuatan yang melintasi jalur pelayaran internasional yang vital.

Nancy Pelosi meninggalkan Taiwan pada Rabu 3 Agustus setelah perjalanan yang menentang serangkaian ancaman nyata dari Beijing, yang memandang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya.

Pelosi adalah pejabat AS terpilih dengan profil tertinggi yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun, dan mengatakan perjalanannya membuat "sangat jelas" bahwa Amerika Serikat tidak akan meninggalkan sekutu demokratisnya. Ini memicu reaksi marah dari Beijing, yang bersumpah akan memberi "hukuman" dan mengumumkan latihan militer di laut sekitar Taiwan - beberapa jalur air tersibuk di dunia.

Latihan, yang dimulai sekitar pukul 12.00 siang (04.00 GMT), melibatkan "live-firing" (penembakan langsung), menurut media pemerintah.

"Enam area utama di sekitar pulau telah dipilih untuk latihan tempur yang sebenarnya dan selama periode ini, kapal dan pesawat yang relevan tidak boleh memasuki perairan dan wilayah udara yang relevan," lapor penyiar negara CCTV.

Rudal Balistik dan Proyektil

Pasukan China menembakkan "beberapa" rudal balistik ke perairan sekitar Taiwan selama latihan militer Kamis, kata kementerian pertahanan Taipei, mengutuk apa yang digambarkannya sebagai "tindakan irasional yang merusak perdamaian regional".

"Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan bahwa Partai Komunis China menembakkan beberapa rudal balistik seri Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan timur laut dan barat daya sekitar pukul 13:56 sore ini," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan singkat.

People's Liberation Army (PLA) atau Tentara Pembebasan Rakyat China juga mengkonfirmasi bahwa rudal telah ditembakkan.

Wartawan AFP di pulau perbatasan Pingtan melihat beberapa proyektil kecil terbang ke langit diikuti oleh gumpalan asap putih dan suara ledakan keras.

AFP tidak dalam posisi untuk mengidentifikasi proyektil, yang ditembakkan dari dekat instalasi militer terdekat, atau arah tepatnya.

Militer Taiwan juga tidak mengkonfirmasi lokasi pasti di mana rudal itu mendarat atau apakah mereka terbang di atas pulau itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.