Sukses

Pemerintah Inggris Telah Miliki Lebih dari 100 Ribu Vaksin Cacar Monyet

Lebih dari 100 ribu vaksin cacar monyet telah dilaporkan di Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 100.000 dosis vaksin cacar monyet telah diperoleh untuk memerangi penyebaran virus, kata pemerintah Inggris.

Dilansir dari BBC, Kamis (4/8/2022), bulan lalu National Health Service (NHS) meningkatkan program vaksinasi cacar monyet di Inggris ketika infeksi meningkat.

Menteri Vaksin Maggie Throup mengatakan sebagian besar vaksin tersedia di London, dengan sekitar 75% kasus Monkeypox yang dikonfirmasi di ibu kota. Namun dia mengimbau masyarakat menunggu untuk diundang menerima vaksin mereka.

Meskipun siapa saja bisa terkena cacar monyet, mayoritas dari mereka yang terinfeksi virus ini adalah gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria.

Angka terbaru menunjukkan bahwa secara nasional ada 2.436 kasus yang dikonfirmasi, dengan 1.778 di antaranya di London.

Di seluruh ibu kota di Inggris, ada lebih dari 18 klinik yang menawarkan vaksinasi, termasuk klinik kesehatan seksual Dean Street di Soho, Rumah Sakit Chelsea dan Westminster, Rumah Sakit Guy di Southwark, Pusat Pasar Mortimer di Camden dan Pusat Rawat Jalan Rumah Sakit Barking Timur.

Selama kunjungan ke sebuah klinik di Hammersmith, Throup mengatakan kepada BBC London: "Kami telah membeli lebih dari 100.000 dosis dan itu adalah yang paling banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jadi kami jelas berada di depan permainan itu."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stok Vaksin

Pekan lalu, Otoritas Kesiapsiagaan dan Respons Darurat Kesehatan Komisi Eropa (HERA) mengatakan 109.090 dosis telah diperoleh sejak wabah dimulai.

Spanyol menerima 5.300 dosis sementara Portugal, Jerman dan Belgia berada di urutan berikutnya untuk menerima vaksinasi, menurut HERA.

WHO menyatakan kewaspadaan tertinggi atas cacar monyetMs Throup menambahkan: "Kami masih sedikit tidak mengetahui hal ini dan kami telah menghubungi klinik kesehatan seksual menanyakan kepada mereka berapa nomor yang mereka miliki di klinik mereka yang perlu divaksin.

"Kita harus mendapatkan dosis pertama di tangan orang - itu adalah prioritas kita. Kita perlu memastikan bahwa kita memiliki kelompok orang yang tepat untuk maju." 

Lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 75 negara, menurut direktur jenderal WHO Dr Tedros Adhanon Ghebreyesus.

Dia mengatakan ada lima kematian akibat wabah tersebut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Apa itu Cacar Monyet?

Monkeypox adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan gejala yang mirip dengan virus cacar yang sekarang sudah diberantas. Itu ditemukan pada hewan yang digunakan untuk percobaan laboratorium pada 1950-an, dan kasus manusia pertama tidak muncul sampai 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Sejak itu, sebagian besar kasus dilaporkan di negara-negara Afrika Tengah dan Barat, meskipun ada kasus yang didokumentasikan di luar benua Afrika.

4 dari 4 halaman

Apa Saja Gejalanya?

Sekitar satu hingga dua minggu setelah terinfeksi, pasien biasanya mengalami gejala seperti flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.

Beberapa hari setelah mengalami demam, pasien mengalami ruam yang sering dimulai di wajah sebelum menyebar ke tempat lain.

Wabah saat ini terlihat sedikit berbeda dari infeksi cacar monyet di masa lalu, kata Kulkarni. 

“Ini sedikit lebih ringan. Terkadang orang tidak memiliki gejala lain seperti demam, menggigil, sakit kepala atau merasa lelah. Mereka hanya mengalami ruam,” katanya.

Dan ruam kali ini mungkin lebih terbatas di tempat penyebarannya. Banyak pasien hanya melaporkan ruam di area genital, kata Kulkarni.

Orang yang mencurigai mereka memiliki virus harus menghubungi dokter mereka untuk informasi lebih lanjut tentang protokol pengujian dan isolasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.