Sukses

Mengeluh Bau Tak Sedap, 110 Lebih Wanita di Pabrik Pakaian India Ternyata Keracunan Gas

Kebocoran gas terjadi di Distrik Anakapalli di Andhra Pradesh pada Selasa malam.

Liputan6.com, Andhra Pradesh - Lebih dari 110 pekerja wanita di sebuah pabrik pakaian di negara bagian Andhra Pradesh di India selatan sakit setelah gas beracun tak dikenal bocor di dalam lokasi pabrik, kata seorang pejabat setempat.

Kebocoran gas terjadi di Distrik Anakapalli di Andhra Pradesh pada Selasa malam.

Semua wanita telah dirawat di rumah sakit dan telah mendapat perawatan medis dengan baik, seperti dikutip dari laman Xinhua, Rabu (3/8/2022).

"Hampir 112 wanita dirawat di rumah sakit setempat tadi malam dan sekarang baik-baik saja," kata seorang pejabat hubungan masyarakat distrik melalui telepon.

"Mereka yang terkena dampak mengeluh mual, sakit kepala, batuk dan sulit bernapas. Beberapa dari mereka hamil dan pingsan di pabrik."

"Sumber kebocoran gas belum diketahui," kata pejabat itu.

Investigasi telah diperintahkan atas insiden tersebut. Insiden serupa terjadi di pabrik pakaian jadi lain di daerah itu pada awal Juni.

"Beberapa pekerja mengeluhkan bau yang tidak sedap dan dibawa ke rumah sakit terdekat sebagai tindakan pencegahan. Semuanya dalam kondisi stabil sekarang," kata perusahaan pakaian itu dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kecelakaan Bus Terjadi di India, 25 Orang Meninggal

Sementara itu, insiden lain di India adalah kecelakaan bus yang terjadi pada Minggu 5 Juni 2022. Jumlah korban tewas dilaporkan menjadi 25, menurut kantor berita swasta Asian News International (ANI).

Kepala Menteri negara bagian Uttarakhand Pushkar Singh Dhami mengkonfirmasi jumlah korban baru, ANI melaporkan.

Dilansir dari laman Xinhua, Senin (6/6/2022), bus yang membawa sekitar 30 penumpang jatuh ke jurang yang dalam di negara bagian berbukit utara. Para korban sedang dalam perjalanan ziarah ketika kecelakaan itu terjadi.

Lima orang terluka dalam kecelakaan itu dirawat di rumah sakit setempat.

Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di India.

Pada tahun 2021, Menteri India untuk transportasi jalan dan jalan raya Nitin Gadkari mengatakan, tahun lalu jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dibanding korban meninggal karena Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Gadkari di majelis rendah parlemen India pada Question Hour di Lok Sabha.

Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, India juga menyumbang jumlah kecelakaan jalan raya tertinggi secara global, dengan 150.000 orang meninggal dan lebih dari 450.000 lumpuh setiap tahun dalam kecelakaan dengan kerugian sebesar 3,14 persen dari PDB.

"Pemerintah kita serius untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam satu tahun terakhir, 150.000 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, yang berarti lebih banyak dibandingkan 146.000 kematian akibat Covid-19," jelasnya pada pihak Ndtv.com.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

70 Persen Kecelakaan Melibatkan Anak Muda India

Pada 2019 saja, negara itu melaporkan lebih dari 151 ribu kematian akibat kecelakaan di jalan raya.

Data dari Statista.com, sekitar tiga hingga lima persen dari PDB negara itu diinvestasikan untuk kecelakaan di jalan raya setiap tahunnya. Khususnya, meskipun India memiliki sekitar satu persen dari populasi kendaraan dunia, itu juga menyumbang sekitar enam persen dari insiden lalu lintas jalan raya global.

Hampir 70 persen kecelakaan tersebut melibatkan anak muda India.

Kendaraan roda dua memiliki keterlibatan maksimum dalam kecelakaan jalan yang fatal di seluruh negeri pada tahun 2018, di mana sebagian besar kecelakaan tahun itu terjadi di pertigaan. Mengebut berlebihan telah menjadi perhatian di seluruh negeri terlepas dari siang atau malam hari.

4 dari 4 halaman

Rawan Kecelakaan

Selain itu, manuver cepat dan berisiko serta balapan liar di jalan raya dan jalan raya yang tidak dirancang untuk tujuan tersebut menimbulkan masalah yang signifikan bagi polisi. Lebih dari 65 persen kecelakaan terjadi di jalan lurus. Selain itu, jalan raya negara memiliki porsi sekitar 25 persen dari total kecelakaan di jalan raya pada tahun 2018.

Sekitar 17 kematian terkait kecelakaan terjadi di seluruh India setiap jam. Lebih sedikit polisi dan jalan yang kosong di malam hari, dan kadang-kadang bahkan di siang hari tampaknya memungkinkan pengendara untuk menghapus peraturan lalu lintas.

Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi perbedaan tersebut. Polisi telah melengkapi diri dengan senjata kecepatan penglihatan malam untuk mengidentifikasi pelakunya. Denda over speeding ditingkatkan dalam amandemen UU Kendaraan Bermotor juga.

Jaringan jalan raya telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi India dan pemerintah kemungkinan akan terus menginvestasikan sumber daya untuk menjadikan keselamatan jalan raya sebagai komponen penting dalam perjalanan sehari-hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.