Sukses

California Darurat Wabah Cacar Monyet, Ikut jejak San Fransisco dan New York

California, AS memutuskan mengumumkan keadaan darurat karena Monkeypox atau wabah cacar monyet.

Liputan6.com, California - Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan a state of emergency atau keadaan darurat di negara bagian itu pada Senin 1 Agustus 2022 karena Monkeypox atau wabah cacar monyet saat ini.

Peringatan itu dikeluarkan untuk membantu departemen kesehatan negara bagian meningkatkan vaksinasi, pendidikan dan upaya penjangkauan dalam menanggapi virus cacar monyet, kata Newsom dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari NPR.org, Selasa (2/8/2022).

"California bekerja mendesak di semua tingkat pemerintahan untuk memperlambat penyebaran cacar monyet, memanfaatkan pengujian kami yang kuat, pelacakan kontak, dan kemitraan masyarakat yang diperkuat selama pandemi untuk memastikan bahwa mereka yang paling berisiko adalah fokus kami untuk vaksin, pengobatan, dan penjangkauan," Newsom mengungkapkan.

Dia melanjutkan, "Kami akan terus bekerja dengan pemerintah federal untuk mengamankan lebih banyak vaksin, meningkatkan kesadaran tentang pengurangan risiko, dan mendukung komunitas LGBTQ melawan stigmatisasi."

Kasus pertama cacar monyet di California dikonfirmasi pada 25 Mei. Jumlah total di negara bagian itu sekarang 825, dibandingkan dengan 5.811 kasus secara nasional.

Sejauh ini, California telah memberikan 25.000 dosis vaksin cacar monyet, dan menerima sekitar 61.000 dosis, kata Newsom.

Sebelumnya, Gubernur New York Kathy Hochul mengeluarkan Perintah Eksekutif untuk menetapkan cacar monyet sebagai Darurat Bencana Negara Bagian (State Disaster Emergency). Perintah itu dikeluarkan agar membuka jalan bagi pemerintah untuk bertindak lebih cepat.

"Setelah meninjau data terkini dari penyebaran cacar monyet di Negara Bagian New York, saya mendeklarasikan Darurat Bencana Negara Bagian untuk memperkuat usaha-usaha agresif kita terkini untuk mengkonfrontasi penyebaran ini," ujar Gubernur Kathy Hochul dalam situs resmi pemerintah New York, dikutip Sabtu 30 Juli 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Banyak Kasus Cacar Monyet di New York

Hal yang disorot Gubernur Kathy Hochul adalah satu dari empat kasus cacar monyet di Amerika Serikat ternyata banyak dari New York, yakni satu dari empat kasus.

"Kita perlu menggunakan setiap alat dalam arsenal kita saat kita merespons," ujarnya.

Untuk melindungi kelompok-kelompok rentan, pemerintah New York akan berusaha mengumpulkan lebih banyak vaksin, memperluas kapasitas testing, dan mengedukasi publik agar tetap aman selama penyebaran penyakit ini.

Lewat Perintah Eksekutif ini, para personel medis, farmasi, dan bidan dapat turut menyuntikan vaksin cacar monyet kepada yang membutuhkan. Totalnya, New York telah mengamankan 170 ribu dosis vaksin bagi warga New York.

Selain itu, New York juga berkoordinasi dengan Gedung Putih, Center for Disease Control and Prevention (CDC), dan Administration for Strategic Preparedness & Response (ASPR) agar pasokan vaksin di New York tetap aman.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

San Francisco Umumkan Langkah Darurat Kesehatan untuk Cacar Monyet Lebih Dulu

Sebelumnya lagi, Kamis 28 Juli 2022 San Francisco mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan masyarakat, sebagai respons terhadap monkeypox atau cacar monyet.

"Deklarasi darurat ini supaya masyarakat waspada dan untuk menegaskan bahwa kami sangat membutuhkan lebih banyak vaksin," kata Wali Kota San Francisco, London Breed, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (29/7).

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Xavier Becerra mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika memiliki kapasitas melakukan 60.000-80.000 tes untuk virus cacar monyet per minggu.

"Ketika wabah itu dimulai, Amerika hanya mampu melakukan 6.000 tes per minggu," ungkap Becerra kepada wartawan dalam pengarahan melalui telepon.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) pada hari Rabu mengatakan bahwa pihaknya berencana membuat penyakit cacar monyet yang menyebar dengan cepat menjadi kondisi yang dapat dilaporkan secara nasional.

Penetapan itu, yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus, memperbarui kriteria untuk pelaporan data kasus oleh negara bagian ke badan tersebut dan akan memungkinkan badan tersebut memantau dan menanggapi cacar monyet bahkan setelah wabah saat ini surut, kata CDC.

Sampai Selasa, menurut CDC, lebih dari 3.500 kasus cacar monyet dilaporkan di Amerika.

4 dari 5 halaman

WHO Nyatakan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Komunitas Gay Paling Berisiko

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global. Keputusan itu diumumkan pada Sabtu pagi, 23 Juli 2022, waktu setempat, setelah WHO menggelar rapat komite darurat kedua tentang masalah ini pada Kamis, 21 Juli 2022.

"Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari CNN, Minggu (24/7/2022).

Tedros mengatakan komite untuk sementara tidak dapat mencapai konsensus. Namun, dia mengambil keputusan setelah mempertimbangkan lima elemen yang diperlukan untuk memutuskan apakah wabah masuk dalam kriteria darurat kesehatan masyarakat global.

Keputusan yang diambilnya sementara terbatas pada wabah yang menyebar di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang punya banyak pasangan. "Itu berarti wabah ini dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat," sambung Tedros. Saat ini, lebih dari 16.500 kasus cacar monyet dilaporkan terdeteksi di 74 negara.

WHO sebelumnya telah membahas kemungkinan menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global dalam pertemuan komite darurat pertama pada 23 Juni 2022. Pada saat itu, Tedros menyatakan berdasarkan saran komite darurat, wabah tersebut 'bukan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian internasional', tetapi diakui sebagai 'ancaman kesehatan yang berkembang' yang akan dipantau sangat ketat oleh WHO.

WHO mendefinisikan darurat kesehatan global atau PHEIC, sebagai 'peristiwa luar biasa' yang menimbulkan 'risiko kesehatan masyarakat bagi negara lain melalui penyebaran penyakit internasional' dan 'yang berpotensi memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.' Pengumuman PHEIC merujuk pada Peraturan Kesehatan Internasional yang dibuat pada 2005. Peraturan itu merupakan perjanjian internasional untuk membantu mencegah dan menanggapi risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menyebar ke seluruh dunia.

5 dari 5 halaman

WHO: Lebih dari 18 Ribu Kasus Cacar Monyet Menyebar di Dunia, Mayoritas di Eropa

Ada lebih dari 18.000 kasus cacar monyet yang dilaporkan secara global dari 78 negara, dengan mayoritas di Eropa, kata Organisasi Kesehatan Dunia pada Rabu (27 Juli).

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (28/7/2022), WHO menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global pada hari Sabtu.

Sejauh ini, 98 persen kasus di luar negara-negara di Afrika di mana virus itu endemik telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria, kata WHO.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak kelompok itu untuk mempertimbangkan mengurangi jumlah pasangan seksual baru dan menukar rincian kontak dengan pasangan baru.

"Ini adalah wabah yang dapat dihentikan ... Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan," kata Tedros dalam konferensi pers dari Jenewa. 

"Itu berarti membuat pilihan yang aman untuk diri sendiri dan orang lain."

Monkeypox sedang dalam proses penggantian nama, untuk menghindari nama itu "dipersenjatai" atau digunakan dengan cara rasis, kata direktur darurat WHO Mike Ryan.

Badan PBB merekomendasikan vaksinasi untuk kelompok berisiko tinggi, termasuk petugas kesehatan, dan pria yang berhubungan seks dengan pria dengan banyak pasangan seksual.

Ini memperingatkan bahwa perlu beberapa minggu setelah mendapatkan dosis kedua vaksin untuk sepenuhnya terlindungi, jadi orang harus mengambil tindakan pencegahan lain sampai saat itu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.