Sukses

Korea Utara Tuding AS Lakukan Perang Biologis di Ukraina

Korea Utara menuduh AS melakukan perang biologis di Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara menuduh Amerika Serikat pada Minggu (24 Juli) membuat senjata biologis di Ukraina, menggemakan klaim Rusia yang ditolak oleh PBB pada Maret.

Dilansir Channel News Asia, Minggu (24/7/2022), sekutu Moskow Pyongyang pada Februari mengatakan kebijakan AS adalah "akar penyebab krisis Ukraina", dan bulan ini secara resmi mengakui dua wilayah separatis pro-Rusia yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, mendorong Kyiv untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Washington "mendirikan banyak laboratorium biologi di puluhan negara dan wilayah, termasuk Ukraina, dengan mengabaikan perjanjian internasional", kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Minggu, mengutip apa yang dikatakannya telah "terdeteksi" oleh Rusia.

Moskow pada Maret menuduh Washington mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina, yang telah diinvasi oleh Rusia hampir lima bulan lalu.

Washington dan Kyiv membantah keberadaan laboratorium yang dimaksudkan untuk memproduksi senjata biologis di Ukraina, dengan Amerika Serikat mengatakan tuduhan itu adalah tanda bahwa Moskow mungkin menggunakan taktik semacam itu sendiri.

Izumi Nakamitsu, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Perlucutan Senjata PBB, juga mengatakan pada bulan Maret bahwa PBB "tidak mengetahui adanya program senjata biologis di Ukraina".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

AS Sempat Membantah

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield membantah segala tuduhan pejabat Rusia atas program senjata biologis AS di Ukraina.

Belakangan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut aktivitas biologis militer Washington di Ukraina sebagai "rencana setan", lapor kantor berita Rusia RIA Novosti.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Greenfield menyampaikan bantahannya.

"Minggu lalu, kami mendengar dari perwakilan Rusia soal teori konspirasi yang aneh. Minggu ini kami mendengar lebih banyak lagi dari mana asalnya, hal-hal yang terdengar melalui email berantai dari beberapa sumber gelap internet. Presiden Biden memiliki kata untuk pembicaraan semacam ini," kata Greenfield, demikian dikutip dari situs US Mission, Senin (4/4/2022).

"Seperti yang saya katakan satu minggu lalu, Ukraina tidak memiliki program senjata biologis. Tidak ada laboratorium senjata biologis Ukraina. Tidak di dekat perbatasan Rusia, tidak di mana pun. Hanya ada fasilitas kesehatan masyarakat, dengan bangga saya katakan didukung dan diakui oleh Pemerintah AS, Organisasi Kesehatan Dunia, dan pemerintah serta lembaga internasional lainnya."

3 dari 4 halaman

AS Lempar Tuduhan ke Rusia

Dalam pernyataannya, Greenfield menyebut Rusia yang telah lama mempertahankan program senjata biologis.

"Faktanya, Rusia-lah yang telah lama mempertahankan program senjata biologis yang melanggar hukum internasional. Rusia yang memiliki sejarah penggunaan senjata kimia yang terdokumentasi dengan baik. Ini adalah Rusia yang merupakan agresor di sini. Itu adalah operasi Rusia yang meracuni Aleksey Navalny dan Sergey dan Yulia Skripal dengan agen saraf. Rusia yang terus mendukung rezim Assad di Suriah dan melindunginya dari pertanggungjawaban ketika PBB dan OPCW telah mengkonfirmasi bahwa Assad baru-baru ini menggunakan senjata kimia selama beberapa tahun terakhir."

Dubes Greenfield menyebut bahwa AS tidak akan menghargai disinformasi atau teori konspirasi Rusia.

"Kami akan terus membunyikan alarm dan memberi tahu dunia ke mana arah Rusia menurut kami. Dan kami akan mengingatkan dunia bahwa Rusia telah berulang kali berbohong selama beberapa minggu terakhir. Terlepas dari semua bukti yang dapat kami lihat dengan mata kepala sendiri, itu memberi tahu kami bahwa mereka tidak akan menyerang Ukraina, terlibat dalam latihan perang, dan tertarik pada diplomasi."

4 dari 4 halaman

Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.