Sukses

Atlet Sri Lanka Tetap Berlaga di Commonwealth Games, Meski Negaranya Dilanda Krisis

Atlet bulu tangkis Sri Lanka Niluka Karunaratne berangkat ke Inggris minggu depan untuk bertanding di Commonwealth Games.

Liputan6.com, Kolombo - Atlet bulu tangkis Sri Lanka Niluka Karunaratne berangkat ke Inggris minggu depan untuk bertanding di Commonwealth Games, meski negaranya dihantam krisis ekonomi.

Penyelenggara kompetisi dan dewan kriket Sri Lanka juga mendanai kontingen atletnya dengan 114 atlet terbang ke Birmingham dalam beberapa hari mendatang bersama pelatih dan staf pendukung.

Federasi olahraga harus mengatasi masalah keuangan sehingga membuat para atlet ragu dalam beberapa pekan terakhir kebingungan akan berangkat atau tidak.

"Olahraga telah menjadi hidup kami, itu akan menjadi kekecewaan besar jika tidak berangkat," kata Karunaratne.

"Untungnya kementerian olahraga nasional melakukan upaya yang hebat, entah bagaimana menemukan dana itu," kata pemain berusia 37 tahun itu kepada AFP.

Sri Lanka telah melewati bulan-bulan kekurangan makanan dan bahan bakar, pemadaman listrik dan inflasi yang tak terkendali setelah krisis keuangan terburuk yang pernah tercatat.

Kemarahan publik atas penurunan bulan ini mengakibatkan kerumunan besar menyerbu rumah dan kantor presiden negara itu, yang kemudian melarikan diri ke luar negeri dan mengundurkan diri.

Federasi olahraga terpukul keras akibat krisis setelah kas mereka terkuras selama pandemi COVID-19, yang menghapus sponsor atletik dari bisnis lokal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tetap Berangkat

Federasi dibiarkan tanpa cukup uang untuk membayar seragam atlet dan tiket pesawat pada saat lonjakan biaya perjalanan pasca-pandemi.

Dampath Fernando, chef de mission tim Sri Lanka, mengatakan para administrator telah melobi dukungan dalam tekad mereka untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk memberi negara itu kesempatan bersaing.

"Pada prinsipnya olahraga membawa begitu banyak hal baik, begitu banyak kebahagiaan," kata Fernando kepada AFP.

"Kami ingin berdiri seperti negara lain, di depan bendera kami, sebagai bangsa yang bangga, menjaga bangsa kami tetap tegak, kepala kami kuat dan kami ingin melakukan yang terbaik."

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

PM Ranil Wickramasinghe Resmi Disumpah Jadi Presiden Sri Lanka

Ranil Wickremesinghe dari Sri Lanka telah dilantik sebagai presiden, di tengah harapan bahwa dia akan menarik negara itu keluar dari penderitaan ekonominya.

Dilansir BBC, Kamis (21/7/2022), pria berusia 73 tahun itu mengambil sumpahnya di kompleks parlemen yang dijaga ketat pada hari Kamis.

Wickremesinghe - mantan perdana menteri - dipandang sangat tidak populer di mata publik, tetapi beberapa pengunjuk rasa mengatakan mereka akan memberinya kesempatan.

Sri Lanka telah mengalami kerusuhan massal selama berbulan-bulan karena krisis ekonomi.Banyak yang menyalahkan pemerintahan Rajapaksa karena salah menangani keuangan negara, dan melihat Wickremesinghe sebagai bagian dari masalah. Tetapi ada beberapa demonstrasi di jalan-jalan sehari setelah Wickremesinghe memenangkan pemilihan parlemen.

"Dia ada di sini - dan kita akan melihat apa tindakannya. Jika kita tidak mendapatkan makanan, obat-obatan, kita akan turun ke jalan," kata seorang wanita yang bergabung dalam protes pekan lalu kepada BBC.

Wickremesinghe - yang memenangkan mayoritas di antara anggota parlemen dengan dukungan partai penguasa Rajapaksa, Front Rakyat Sri Lanka (SLPP) - berusaha keras untuk menjauhkan diri dari para pemimpin lama.

"Saya bukan teman Rajapaksa. Saya adalah teman rakyat," katanya kepada wartawan pada hari Rabu setelah mengalahkan saingan utamanya - seorang anggota parlemen SLPP pembangkang - dengan 134 suara berbanding 82.

4 dari 4 halaman

Presiden Baru

Pada hari Kamis, pihak oposisi mengisyaratkan bahwa mereka akan bersedia bekerja sama dengan Wickremesinghe. Media lokal melaporkan bahwa kabinetnya kemungkinan akan mencakup anggota parlemen oposisi.Namun, banyak pengunjuk rasa telah menyatakan keputusasaan dan kekecewaan atas kemenangan politisi sekutu Rajapaksa.

"Saya benar-benar muak dengan hasilnya... Saya tidak percaya bahwa 134 orang - anggota parlemen yang seharusnya mewakili rakyat - telah sepenuhnya mengabaikan keinginan rakyat," kata aktivis Jeana De Zoysa kepada BBC.

Wickremesinghe bertujuan untuk memulihkan stabilitas politik sehingga negara dapat melanjutkan negosiasi dengan dana Moneter Internasional untuk paket bailout, diperkirakan sekitar $3 miliar.

Sri Lanka telah didera protes selama berbulan-bulan karena negara itu secara efektif bangkrut dan menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, dan persediaan dasar lainnya.

Puluhan ribu pengunjuk rasa pekan lalu berbaris di jalan-jalan Kolombo menyerukan mantan presiden Gotabaya Rajapaksa dan Wickremesinghe untuk mengundurkan diri.Rajapaksa melarikan diri dari negara itu pada dini hari tanggal 13 Juli setelah para pengunjuk rasa menyerbu dan menduduki kediaman politiknya. 

Dia terbang ke Maladewa dan kemudian Singapura, dari mana dia mengeluarkan pengunduran diri resminya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.