Sukses

Otoritas Yunani Sebut Tak Ada Jejak Zat Berbahaya di Lokasi Kecelakaan Pesawat Antonov-12

Tidak ada jejak zat berbahaya bagi kesehatan masyarakat, tempat dimana ditemukan lokasi kecelakaan pesawat di Yunani utara, menurut hasil tes.

Liputan6.com, Athena - Tidak ada jejak zat berbahaya bagi kesehatan masyarakat, tempat dimana ditemukan lokasi kecelakaan pesawat di Yunani utara, menurut hasil tes.

Hal ini diungkap oleh juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Ioannis Artopoios yang mengatakan pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Minggu.

Dia menambahkan bahwa semua 8 anggota awak di pesawat Antonov 12 tewas, dengan satu jenazah sudah ditemukan, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (18/7/2022).

Pihak berwenang Yunani disiagakan setelah sebuah pesawat kargo Ukraina jatuh di dekat kota Kavala pada Sabtu malam.

Penduduk komunitas terdekat diminta untuk tinggal di dalam rumah, menurut siaran pers e-mail dari Kementerian Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil, ketika unit khusus personel bencana memindai area di sekitar lokasi kecelakaan untuk mencari puing-puing berbahaya.

Pesawat itu berangkat dari Nis Serbia ke Dhaka Bangladesh dengan persinggahan di Amman Yordania, Riyadh Arab Saudi dan Ahmedabad India, membawa 11,5 ton "zat berbahaya", menurut siaran pers e-mail dari Otoritas Penerbangan Sipil Yunani.

Pihak berwenang Serbia mengumumkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa mereka mentransfer amunisi untuk tujuan pelatihan, penyiar nasional Yunani ERT melaporkan.

Pilot pesawat telah meminta izin untuk pendaratan darurat, memberi tahu otoritas Yunani tentang kebakaran di salah satu mesin, kata Otoritas Penerbangan Sipil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ungkapan Kesedihan

Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan, kesedihan yang mendalam atas kecelakaan pesawat dan mengirim belasungkawa kepada keluarga dari 8 korban.

Unit khusus personel bencana, unit militer yang berspesialisasi dalam pertahanan nuklir, biologi dan kimia, kembang api dan petugas pemadam kebakaran yang dikirim ke lokasi kecelakaan juga telah mengambil tindakan pencegahan karena asap beracun, karena Sekretariat Jenderal Perlindungan Sipil Yunani telah menyarankan penduduk setempat untuk menutup jendela dan pintu mereka pada jam-jam pertama setelah kecelakaan.

Beberapa responden darurat pertama mengeluhkan iritasi pada mata dan mulut petugas pemadam kebakaran setelah bersentuhan dengan zat putih tak dikenal dan dua dipindahkan ke rumah sakit setempat dengan masalah pernapasan, kata petugas Pemadam Kebakaran Marios Apostolidis.

Saksi mata telah melihat pesawat yang terbakar itu menabrak ladang jagung, sekitar 500 meter dari daerah pemukiman, dan diikuti ledakan.

3 dari 4 halaman

Tujuan ke Yordania

Dilaporkan BBC, Minggu (17/7/2022), pesawat kargo itu terbang dari Serbia menuju Yordania sebelum terjatuh pada Sabtu malam kemarin pada waktu setempat. Belum diketahui berapa korban jiwa di insiden tersebut.

Pejabat daerah setempat menyebut tim pemadam kebakaran kesulitan mendekati lokasi jatuhnya pesawat karena ledakan terus-terusan terjadi. Kargo seberat 12 ton yang dibawa pesawat itu diduga barang berbahaya.

"Kami memperlakukan kargo itu sebagai materi berbahaya," ujar seorang brigade pemadam, dikutip Reuters.

Sebelumnya, pilot itu disebut meminta pendaratan darurat di bandara Kavala di Nestos, namun pesawat jatuh sebelum mencapai lokasi pendaratan.

 

4 dari 4 halaman

Rekaman yang Beredar

Ada rekaman video yang diduga menampilkan pesawat yang sudah terbakar ketika menukik ke bawah, kemudian ledakan besar terjadi saat pesawat menyentuh tanah.

Sejumlah saksi mata mengkonfirmasi bahwa merea mendengar ledakan. Warga setempat berkata mendengar suara mesin pesawat pada pukul 22:45 waktu setempat.

"Saya pergi ke luar dan melihat mesinnya terbakar," ujar warga bernama Giorgos Archontopoulos kepada media Yunani, ERT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.