Sukses

Forum G20 Dibayang-bayangi Serangan Terbaru Rusia ke Ukraina

Ukraina mengatakan, serangan hari Kamis di Vinnytsia, sebuah kota berpenduduk 370.000 orang sekitar 200 km barat daya Kiev, telah dilakukan dengan rudal jelajah Kalibr.

Liputan6.com, Kiev - Para pejabat negara Barat menuduh Rusia melakukan kejahatan perang pada Jumat (15/7) setelah rudal Rusia menghantam sebuah kota Ukraina jauh di belakang garis depan dalam serangan yang menurut pejabat Kiev menewaskan sedikitnya 23 orang.

Ukraina mengatakan, serangan hari Kamis di Vinnytsia, sebuah kota berpenduduk 370.000 orang sekitar 200 km barat daya Kiev, telah dilakukan dengan rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari kapal selam Rusia di Laut Hitam.

Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir menggunakan rudal jarak jauh yang menewaskan puluhan orang.

Rusia yang menyangkal menargetkan warga sipil, mengatakan bahwa bangunan yang dihantamnya pada Kamis kemarin digunakan untuk melatih pasukan.

Ukraina mengatakan, itu adalah gedung perkantoran yang menampung pusat budaya yang digunakan oleh pensiunan veteran.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Rusia sebagai "negara teroris", mendesak lebih banyak sanksi terhadap Kremlin dan mengatakan jumlah korban tewas di Vinnytsia bisa meningkat.

"Sayangnya, ini bukan angka terakhir. Pembersihan puing-puing terus berlanjut. Puluhan orang dilaporkan hilang. Di antara mereka yang dirawat di rumah sakit ada yang luka parah," katanya dalam sebuah video.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Zelensky: Rusia Serang Kota Damai

Zelensky mengatakan pada konferensi internasional yang bertujuan untuk menuntut kejahatan perang di Ukraina bahwa serangan itu dilakukan di "kota biasa yang damai".

"Tidak ada negara lain di dunia yang menimbulkan ancaman teroris seperti Rusia," kata Zelenskyy.

Layanan darurat negara Ukraina mengatakan tiga anak, termasuk seorang gadis berusia empat tahun, tewas dalam serangan Kamis kemarin. 71 orang lainnya dirawat di rumah sakit dan 29 orang hilang.

Ukraina memposting foto di saluran Telegramnya tentang anak kucing mainan, anjing mainan, dan bunga tergeletak di rumput.

"Gadis kecil Lisa, dibunuh oleh Rusia hari ini, telah menjadi sinar matahari," katanya.

Gambar gadis yang menderita Down Syndrome, mendorong kereta bayi seperti yang ditemukan di puing-puing, menjadi viral secara online.

Pihak berwenang di kota selatan Mykolaiv, lebih dekat ke garis depan, melaporkan serangan baru Rusia pada Jumat pagi, yang melukai sedikitnya dua orang.

"Kali ini, mereka menyerang Mykolaiv sekitar pukul 07.50 setempat, tahu betul bahwa sudah ada banyak orang di jalanan saat itu," kata Walikota Mykolaiv Oleksandr Senkevych memposting di media sosial.

 

3 dari 4 halaman

Rapat G20

Serangan Vinnytsia membayangi dimulainya pertemuan para menteri keuangan G20 di Indonesia pada Jumat, di mana perwakilan tinggi AS dan Kanada menuduh pejabat Rusia yang hadir bersalah dalam atas kejadian itu.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengutuk "perang brutal dan tidak adil" Rusia dan mengatakan pejabat keuangan Rusia berbagi tanggung jawab.

"Dengan memulai perang ini, Rusia bertanggung jawab penuh atas dampak negatif terhadap ekonomi global, terutama harga komoditas yang lebih tinggi," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Delegasi Rusia Mendapat Pandangan Sinis

Pejabat Rusia yang berpartisipasi dalam pertemuan itu "menambah konsekuensi mengerikan dari perang ini melalui dukungan berkelanjutan mereka terhadap rezim Putin", tambahnya.

"Anda berbagi tanggung jawab atas nyawa tak berdosa yang hilang dan korban manusia dan ekonomi yang berkelanjutan yang disebabkan perang di seluruh dunia," katanya, berbicara kepada para pejabat Rusia.

Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan kepada para pejabat Rusia pada pertemuan itu bahwa dia menganggap mereka bertanggung jawab secara pribadi atas "kejahatan perang".

Ketika Rusia menekan serangannya di wilayah Donbas timur Ukraina, Amerika Serikat dan lebih dari 40 negara lain sepakat pada hari Kamis untuk mengoordinasikan penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.