Sukses

Kala Gelombang Panas di China Picu Kerusakan, Jalan Melengkung hingga Atap Rumah Meleleh

Gelombang panas di China merusak infrastruktur.

Liputan6.com, Shanghai - Ibu kota komersial China, Shanghai, termasuk di antara lusinan kota yang terbakar dalam suhu terik karena cuaca panas yang tidak biasa membuat jalan melengkung, genteng pecah, dan mendorong orang untuk mencari kesejukan di tempat perlindungan serangan bawah tanah.

Pada pukul 3 sore pada hari Selasa (12 Juli), 86 kota termasuk Shanghai telah mengeluarkan peringatan merah, yang tertinggi dalam sistem peringatan tiga tingkat.

Tingkat itu menandakan perkiraan suhu lebih dari 40 derajat Celcius dalam 24 jam ke depan. Konstruksi dan pekerjaan luar ruangan lainnya harus dihentikan.

Shanghai, yang masih memerangi wabah COVID-19 sporadis, memperingatkan 25 juta penduduknya untuk bersiap menghadapi cuaca panas minggu ini. Sejak pencatatan dimulai pada tahun 1873, Shanghai hanya memiliki waktu 15 hari dengan suhu di atas 40 derajat Celcius.

Sebuah foto yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan seorang penguji COVID-19 dalam setelan hazmat seluruh tubuh memeluk balok es setinggi 1 meter di tepi jalan.

Staf di taman margasatwa Shanghai seluas 152 ha menggunakan delapan ton es setiap hari hanya untuk menjaga agar singa, panda, dan hewan lainnya tetap sejuk.

“Tahun ini, cuaca panas datang sedikit lebih awal dari sebelumnya,” kata Zhu Daren, seorang warga Shanghai, saat putranya yang berusia lima tahun bermain di air mancur.

"Meskipun baru Juli, saya merasa (cuaca hangat) sudah mencapai titik tertinggi. Pada dasarnya, Anda perlu menyalakan AC ketika Anda pulang dan memakai tabir surya ketika Anda keluar." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Musim Panas

Musim panas yang kontras di China tahun ini telah membawa malapetaka dari gelombang panas dan hujan lebat pada gilirannya. Pihak berwenang yang mengutip perubahan iklim telah memperingatkan potensi bencana cuaca mulai pertengahan Juli, biasanya waktu terpanas dan terbasah tahun ini.

Di sebuah kota di provinsi Jiangxi selatan, bagian jalan melengkung setidaknya 15 cm karena panas, televisi pemerintah menunjukkan.

Nanjing, yang terkenal karena musim panasnya yang membakar, telah membuka tempat perlindungan serangan udara bawah tanah untuk penduduk sejak Minggu, dengan bunker masa perangnya yang dilengkapi dengan Wi-Fi, buku, dispenser air, dan bahkan oven microwave. Kota itu mengeluarkan peringatan merah pada hari Selasa.

3 dari 3 halaman

Hingga Meleleh

Di Chongqing, tempat paling panas kedua, atap salah satu museumnya benar-benar meleleh, dengan genteng atap tradisional Tiongkok bermunculan saat panas melarutkan ter di bawahnya. Kota itu menaikkan peringatan merah pada hari Senin.

Chongqing juga mengerahkan truk penyemprot air sanitasi untuk menjaga jalannya tetap dingin.

Minggu ini, suhu tinggi, kelembaban dan radiasi ultraviolet juga diperkirakan menyelimuti pusat kota Wuhan, tungku ketiga, demikian sebutannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini